MATERI MASA REFORMASI

Perkembangan Politik Pasca Pemilu 1997
Pemilu 1997, dengan hasil Golkar sebagai pemenang mutlak. Hal ini berarti dukungan mutlak kepada Soeharto makin besar untuk menjadi presiden lagi di Indonesia dalam sidang MPR 1998. Pencalonan kembali Soeharto menjadi presiden tidak dapat dipisahkan dengan komposisi anggota DPR/MPR yang mengandung nepotisme yang tinggi bahkan hampir semua putra-putrinya tampil dalam lembaga negara ini. Terpilihnya kembali Soeharto menjadi Presiden RI dan kemudian membentuk Kabinet Pembangunan VII yang penuh dengan ciri nepotisme dan kolusi. Mahasiswa dan golongan intelektualmengadakan protes terhadap pelaksanaan pemerintahan ini.
Di samping hal tersebut di atas sejak 1997 Indonesia terkena imbas krisis moneter di Asia Tenggara. Sistem ekonomi Indonesia yang lemah tidak mampu mengatasi krisis, bahkan kurs rupiah pada 1 Agustus 1997 dari Rp2.575; menjadi Rp5.000; per dolar Amerika. krisis lain menyusul yakni pada akhir tahun 1997 pemerintah melikuidasi 16 bank. Kemudian disusul membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang bertugas mengawasi 40 bank bermasalah. Keadaan makin kacau ketika pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan. Kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Soeharto makin menurun.

Pengertian Reformasi
Reformasi merupakan perubahan yang radikal dan menyeluruh untuk perbaikan. Reformasi menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional dalam berbagai bidang kehidupan. Ketika terjadi krisis ekonomi, politik, hukum dan krisis kepercayan, maka seluruh rakyat mendukung adanya reformasi dan menghendaki adanya pergantian pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan Indonesia di segala bidang ke arah yang lebih baik.

Tujuan Reformasi
Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya. Tujuan Reformasi adalah sebagai berikut :
Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.
Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
1) Faktor politik meliputi hal-hal berikut.
Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.
Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mahasiswa menginginkan perubahan.
2) Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut.
Adanya krisis mata uang rupiah.
Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
3) Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat.
4) Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara.

Agenda Reformasi Politik
Substansi agenda reformasi politik sebagai berikut.
1) Reformasi di bidang ideologi negara dan konstitusi.
2) Pemberdayaan DPR, MPR, DPRD maksudnya agar lembaga perwakilan rakyat benar-benar melaksanakan fungsi perwakilannya sebagai aspek kedaulatan rakyat dengan langkah sebagai berikut.
Anggota DPR harus benar-benar dipilih dalam pemilu yang jurdil.
Perlu diadakan perubahan tata tertib DPR yang menghambat kinerja DPR.
Memperdayakan MPR.
Perlu pemisahan jabatan ketua MPR dengan DPR.
3) Reformasi lembaga kepresidenan dan kabinet meliputi hal-hal berikut.
Menghapus kewenangan khusus presiden yang berbentuk keputusan presiden dan instruksi presiden.
Membatasi penggunaan hak prerogatif.
Menyusun kode etik kepresidenan.
4) Pembaharuan kehidupan politik yaitu memperdayakan partai politik untuk menegakkan kedaulatan rakyat, maka harus dikembangkan sistem multipartai yang demokratis tanpa intervensi pemerintah.
5) Penyelenggaraan pemilu.
6) Birokrasi sipil mengarah pada terciptanya institusi birokrasi yang netral dan profesional yang tidak memihak.
7) Militer dan dwifungsi ABRI mengarah kepada mengurangi peran sosial politik secara bertahap sampai akhirnya hilang sama sekali, sehingga ABRI berkonsentrasi pada fungsi Hankam.
8) Sistem pemerintah daerah dengan sasaran memperdayakan otonomi daerah dengan asas desentralisasi.
e. Agenda Reformasi Bidang Ekonomi
Penyehatan ekonomi dan kesejahteraan pada bidang perbankan, perdagangan, dan koperasi serta pinjaman luar negeri untuk perbaikan ekonomi.
Penghapusan monopoli dan oligopoli.
Mencari solusi yang konstruktif dalam mengatasi utang luar negeri.
f. Agenda Reformasi Bidang Hukum
Terciptanya keadilan atas dasar HAM.
Dibentuk peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan tuntutan reformasi. Misal : Bidang ekonomi dikeluarkan UU kepailitan, dihapuskan UU subversi, sesuai semangat HAM dilepaskan napol-tapol (amnesti-abolisi). (Agenda Reformasi bidang hukum difokuskan pada integrasi nasional.)
g. Agenda reformasi bidang pendidikan Agenda reformasi bidang pendidikan ditujukan terutama masalah kurikulum yang harus ditinjau paling sedikit lima tahunan.

Hambatan pelaksanaan reformasi politik
Hambatan kultural : mengingat pergantian kepemimpinan nasional dari Soeharto ke B.J. Habibie tidak diiringi pergantian rezim yang berarti sebagian besar anggota kabinet, gubernur, birokrasi sipil, komposisi anggota DPR/MPR masih peninggalan rezim Orba.
Hambatan legitimasi : pemerintah B.J. Habibie karena belum merupakan hasil pemilu.
Hambatan struktural : berkaitan dengan krisis ekonomi yang berlarut-larut yang berdampak bertambah banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan.
Munculnya berbagai tuntutan otonomi daerah, yang jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan disintegrasi bangsa.
Adanya kesan kurang kuat dalam menegakkan hukum terhadap praktik penyimpangan politik-ekonomi rezim lama seperti praktik KKN.
Terkotak-kotaknya elite politik, maka dibutuhkan kesadaran untuk bersamasama menciptakan kondisi politik yang mantap agar transformasi politik berjalan lancar.

Artikel by 

Related Posts:

TOKOH FILSAFAT BARAT

• Sokrates. Memperkenalkan dialektika, yaitu sebuah pandangan bahwa pengetahuan sejati hanya dapat diperoleh melalui dialog; seperti seorang bidan yang membantu kelahiran bayi.
• Plato. Mengajarkan konsep dunia idea: pada dasarnya segala hal yang kita kenal di dunia ini hanyalah "bayangan" dari konsep yang sesungguhnya di dunia idea. Dunia idea dan dunia kita dapat diibaratkan seperti cetakan kue dan kuenya.
• Aristoteles. Memperkenalkan konsep pemikiran deduktif, di mana sebuah pengetahuan diperoleh melalui penarikan kesimpulan atas premis-premis yang ada. (premis 1= semua manusia akan mati, premis 2= Rudi adalah manusia, maka kesimpulannya Budi akan mati)
• Santo Agustinus. Di tengah situasi permusuhan antara agama dan filsafat, ia menegaskan kalau keduanya bersifat saling melengkapi, bukan bertentangan. Ia banyak berbicara mengenai kebaikan Tuhan dan kehendak bebas manusia untuk menjelaskan berbagai pertanyaan mengenai situasi dunia.
• Rene Descartes. Pemikir Perancis ini terkenal dengan jargonnya: cogito, ergo, sum yang berarti aku berpikir maka aku ada. Ia meragukan eksistensi manusia, bahkan eksistensi dirinya sendiri. Bagi Descartes, satu-satunya hal yang bisa ia pastikan eksistensinya hanyalah kesadarannya. Ia juga memperkenalkan konsep dualisme: keterpisahan antara tubuh dan jiwa.
• Thomas Hobbes. Thomas Hobbes terkenal dengan teori Kontrak Sosialnya, yang mengatakan bahwa negara dan masyarakat pada dasarnya terikat oleh sebuah kontrak besar, di mana negara diberi kekuasaan besar sekaligus mandat untuk menciptakan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat.
• Baruch Spinoza. Spinoza berargumen bahwa Tuhan dan alam ini sejatinya satu, kita dapat menemukan Dia dalam tiap ciptaan dan tiap ciptaan ada di dalam Tuhan, seperti kesempurnaan bentuk lingkaran (Spinoza adalah seorang perajin lensa optik). Karena itu bisa dibilang Spinoza termasuk penganut paham Panteisme.
• Auguste Comte. Salah satu filsuf paling berpengaruh pada masanya, Auguste Comte dikenang sebagai pendiri doktrin positivisme. Dan peletak dasar Sosiologi.
• John Locke dan Tabula Rasa. 'Tabula rasa' Ungkapan terkenal digunakan pada basis harian dalam berbagai situasi oleh orang yang berbeda, namun sedikit yang bisa mengidentifikasi perannya dalam sistem filosofis dari orang yang sebenarnya diciptakan ekspresi.
• Friedrich Nietzsche. Tuhan telah mati, barangkali itu sebuah statement paling tersohor dalam filsuf yang ajarannya telah banyak dijadikan justifikasi oleh para diktator seperti Adolf Hitler. Nietzsche sangat menjunjung tinggi kekuatan manusia, yang ia wujudkan dalam konsep ubermensch atau manusia super.
• Soren Kierkegaard. Kierkegaard berpandangan kritis. Ia mengajak setiap orang untuk mempertanyakan, gelisah, dan mencari. Ia pernah melemparkan kritik atas orang yang beragama hanya sebagai ritual tanpa pernah benar-benar menghayati makna imannya. Kierkegaard juga membagi hidup dalam 3 tahap: estetis (tahap di mana orang hanya mencari pemenuhan hasrat), etis (tahap di mana orang tidak lagi menganggap pemenuhan nafsu fisiknya sebagai prioritas utama), dan tahap paling tinggi adalah tahap religius.
• Karl Marx. Salah satu filsuf paling terkenal dan kontroversial. Konsep dasar yang diajukan Marx adalah bahwa dunia ini sebenarnya selalu berada dalam situasi konflik antara pemilik modal (kaum kapitalis) dan buruh (kaum proletar). Karl mengkritik para kapitalis sebagai pihak yang telah mengeksploitasi kaum buruh, menjebak mereka dalam konsumerisme dan alienasi.
• Jean Paul Sartre dan Masalah Kebebasan: Konsep kebebasan memainkan peran penting dalam setiap sistem filsafat, tetapi Sartre tampaknya telah mengambil satu langkah di luar dengan menempatkannya di tengah-tengah ide dan terkejut sezamannya dengan mengatakan bahwa: "Manusia dikutuk untuk bebas".
• Kant dan Berpikir Optimis. Meskipun filsuf terkenal karena fakta bahwa bagi mereka orbit segala sesuatu di sekitar logika, mereka kadang-kadang membuat pengecualian mendukung beberapa aspek lain dari jiwa. Kant jatuh dalam kategori ini .
• Friedrich Nietzsche dan Moralitas Nietzsche adalah salah satu filsuf paling kontroversial dalam sejarah. Ia menolak Kristen dan mengusulkan jenis baru moralitas. Yakni, kebebasan.

Related Posts:

Toleransi dan Perdamaian

Toleransi merupakan hal dasar dari sebuah perdamaian, menurut KBBI Online (kbbi.web.id)  toleransi berasal dari kata toleran yang bermakna menghargai, membiarkan, memperbolehkan. Sedangkan perdamaian berasal dari kata damai yang berarti tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, aman. Dengan ini maka toleransi dan perdamaian merupakan satu kesatuan dimana ketika sebuah kelompok menerima, menghargai, memperbolehkan kelompok lain maka tidak ada permasalahan yang membuat rusuh bahkan tidak ada perang. Gulen mengingikan dialog anatar agama dengan tujuan kerukunan agama dan bisa berjalan bersama, beliau juga berpendapat “keadilan hanya dapat muncul dan dipertahankan memlaui pendidikan universal yang memadai” (Zulfahmi, 2013 : 71). Dengan pendidikan dimaksudkan akan muncul pemahaman dan toleransi yang memadai dalam masyarakat. Karena itu, Gulen menolak Islam radikal dan mengutuk gerakan teroris, lebih berfikir Islam moderat yang menekankan pada dialog antar agama dan peran ilmu pengetahuan dalam kehidupan.

Related Posts:

Bediuzzaman Said Nursi Inspirasi Pemikiran Gulen

Gagasan – gagasan Fethullah Gulen yang mengandalakan pada pemikiran dan tulisan tentang memaknai Al-quran lebih luas dan menyesuaikan zaman, sering dihubungkan kepada ulama besar yang bernama Bediuzzman Said Nursi yaitu agamawan yang karismatik yang banyak pengikut di Turki. “Said Nursi lahir menjelang fajar terbit pada 1293 H/1876 M. Di sebuah desa bernama Nurs, salah satu perkampungan di wilayah Bitlis, yang terletak di wilayah timur Anatolia” (Syauqi, 2013:763).
Nursi memandang bahwasanya jihat di zaman sekarang atau era modern adalah jihat melalui tulisan / pemikiran, bukan fisik. Karena itu, sewajarnya bila Nursi memiliki banyak karya – karya meskipun Nursi berada dalam penjara. Dalam buku yang ditulis oleh Zulfahmi (2014 : 61) Sang Inspirator Gerakan Damai Masayarakat Sipil di Turki mengatakan “...meski waktu banyak dihabiskan dipenjara, ia masih bisa melakukan jihat dengan menulis. Karya Nursi, Rasail al-Nur...” salah satu karyanya ini membahas dekadensi moral (kemrosotan moral), sikap masyarakat yang pasif terhadap pemerintahan yang berkuasa, dan jauhnya masyarakat dari kata spiritulitas. Pemikiran ini muncul karena Musatafa Kemal Ataturk menjalankan sekularisme di dalam pemerintahannya dan menghapuskan peran agama dalam berbagai bidang. Soeparyo, W (1977 : 139 – 140) berpendapat “Sekularisme telah dijalankan dengan ditandai penghapusan Khalifah pada tahun 1924, menghapus pengadilan syariah menjadi negeri, menghapus campur tangan agama dalam urusan sosial politik”. Hal ini mencerminkan kritikan Nursi yang tertuang dalam Rasail al-Nur yang menginginkan masyarakat lebih kritis bukan hanya menerima begitu saja tanpa menyeleksinya dan tetap memegang iman dalam kehidupan. Nursi membuktikan konsistensinya dengan tidak pernah melawan pemerintah dengan cara fisik atau pedang tetapi dengan pemikiran atau diskusi, karena menurutnya kekerasan tidaklah layak untuk era yang modern saat ini. Karena itu, Nursi dalam konteks ini menyumbang pemikiran Fethullah Gulen akan tetapi pemikiran Nursin dan Gulen tidaklah sama. Nursi menentang penerapan paham sekuler, tetapi Gulen lebih fleksibel dan mengambil jalan tengah atau dalam dunia education social yaitu pendekatan Win – Win Solution. Gulen berpendapat tidak menentang sekulerisme di Turki akan tetapi Turki tidak berhak melarang perkembangan Islam. Selain itu dimungkinkan politik dan tasawuf Gulen banyak terinspirasi dari karya – karya Nursi antara lain : ”Al-Mathnawi an-Nuri, Al-Kalimat, Al-Maktubat, Al-Lama’at, Al-Malahiq, Syirah Zatiah, Shaiqal al-Islam, Isyarat al-I Jaz fi Mazhan al-Ijaz, Al-syi’a’at” (Suhayib, 2013 : 64-65). Pandang politik Gulen yang terinspirasi Nursi salah satunya ialah moderitas Turki yang merupakan perpaduan antar pemikiran Nasionalisme dan Religius.
Bagi seorang Gulen mempelajari pemikiran Nursi adalah hal yang tepat karena Gulen menganggap pemikiran Nursi melihat situasi umat dan meluangkan waktunya dijalan yang benar dengan landasan dari pemikiran ulama Al-ghazali, Jalaludin ar-Rumi, dan Imam Rabani dirasa sangat menarik oleh Gulen. Nursi sangatlah menginspirasi Gulen terlihat bahwasanya Gulen bergabung di kelompok Nurcu atau pengikut Said Nursi dan menganjurkan masyarakat khusunya orang Islam untuk bergabung.

Related Posts:

Biografi Singkat Fethullah Gulen

Bangsa Turki seakan tidak habis tokoh yang inspiratif bagi bangsanya ataupun bangsa lain. Dari zaman turki saljuk, usmani, revolusi dan di zaman modern saat ini, diantara konflik serta masalah di turki era modern ini muncullah seorang yang mampu mendamaikan masayarakat turki dengan pemikiran – pemikrannya yang moderatnya. “Fethullah Gulen lahir tahun 1941 di Erzurum. Ia dibesarkan dalam keluarga konservatif bersama lima anak laki-laki dan dua perempuan. Ayahnya, Ramiz Efendi, adalah seorang Imam yang dipekerjakan pemerintah. Erzurum terletak di utara-timur Turki...” (Billa, 2011 : 298). Pendidikan Gulen banyak berada pada sekolah yang berkurikum agama sebagai dasarnya, hal ini dikarenakan latar belakang keluarga gulen yang religius. Dalam biografi Gulen disebutkan pada laman resmi indonesia (Fgulen.co.id) bahwa “Sejak belia ia sudah menghafal al Qur’an dan belajar Ilmu Agama di sejumlah Madrasah. Karir pertama saat berusia 14 tahun. Ia juga secara autodidak mempelajari berbagai disiplin ilmu lain terutama Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial seperti fisika, kimia, biologi, geografi, filsafat, juga kesusastraan Timur dan Barat.”
Gulen merupakan seseorang yang agamawan serta tokoh masyarakat turki yang menghasilkan karya dan pemikiran yang moderat dalam pemikirannya, terkenal ide – ide pendidikannya untuk memajukan pendidikan turki, serta dialog antar agama yang bertujuan untuk mendamaikan masyarakat Turki, seperti yang ditulis Dongan Koc (2011 : 189) dalam karyanya berjudul Strategic Defamation of Fethullah Gulen Bahwasanya “Fethullah Gulen is a moderate Turkish Muslim scholar known for his educational and interfaith dialogue activities.” Fethullah Gulen adalah seorang ulama Muslim Turki yang moderat, terkenal di dunia pendidikan serta kegiatan dialog agama. Gulen dari sudut pandang umat Muslim di Turki sebagai pelopor kebangkitan Islam setelah masa – masa kemunduran yang ditandai saat runtuhnya kesultanan Turki Usmani pada tahun 1924 yang dipimpin pada saat itu oleh Mustafa Kemal Ataturk. Dalam hal ini Gulen tidak memprioritaskan Islam sebagai nomer Wahid (nomer satu) tetapi merangkul semua kalangan untuk hidup bersama. 

Gulen seorang pemimpin yang cerdas dan karismatik. Tentulah hal ini didukung kemampuan lainnya yaitu mahir dan menguasi Al-Quran, Hadist dan ilmu agama Islam serta pengetahuan lainnya.Tidaklah mungkin usia 14 tahun tanpa bekal apapun mampu ceramah satu kota ke kota lain dengan baik dan mengembangkan pemikiran Nursi serta mengkolaborasikan Agama dan Sains. Gulen mempunya karismatik tersendiri dari berbagai aspek pada dirinya yang sangat dihormati kaum Muslim Turki ataupu Non Turki dan kaum non muslim. Selain cerdas dan karismatik Gulen juga sederhana, kesederhanaan ini yang mencerminkan pemikiranya saat ceramah bukan hanya teori, tetapi juga mengimplementasikannya secara perbuatan yang nyata.

Related Posts: