Kerajaan Kediri



A. Letak Kerajaan Kediri

Letak kerajaan Kediri berada di Jawa Timur, berpusat di Daha atau sekarang kita kenal dengan Kota Kediri. Asal usul kota Daha berasal dari Dhanapura, artinya kota api. Mengenai lokasi kerajaan Kediri ini, bersumber dari salah satu prasasti peninggalan yang berhasil ditemukan yakni Prasasti Pamwatan. Prasasti ini dikeluarkan oleh raja Airlangga, raja pertama sekaligus pendirinya.

Namun yang menarik disini adalah sebelum pusat ibu kota berada di kota Daha, ternyata keberadaannya di wilayah Kahirupan. Hal ini sesuai dengan isi prasasti tersebut yang dikeluarkan pada tahun 1042 dan berita Serat Calon Arang.


B. Latar Belakang Sejarah

Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian.

Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan.


C. Sistem Kepercayaan

Sistem kepercayaan yang berkembang di kerajaan Kediri adalah Hindu Syiwa, hal tersebut didasarkan pada keterangan:

1. Kerajaan kediri letaknya di daerah pedesaan bukan di pesisir sehingga kediri adalah kerajaan agraris. Pada umumnya masyarakat beragama hindu tinggal di daerah desa atau pedalaman bukan pesisir. 2. Arca yang ditemukan di desa Gayam, Kediri itu tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Syiwa Catur Muka atau bermuka empat.seperti yang kita ketahui bahwa Dewa Syiwa adalah salah satu dewa dari agama hindu. 3. Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kasta Brahmana adalah istilah dari agama hindu. 4. Jayawarsa adalah raja pertama kerajaan Kediri dengan prasastinya yang berangka tahun 1104. Ia menamakan dirinya sebagai titisan Wisnu. Dewa Wisnu adalah dewa dari agama Hindu.


Tugas!

Sebutkan faktor-faktor runtuhnya kerajaan Kediri.

DIkumpulkan di ketua dengan dijadikan 1 google drive

Related Posts:

Kerajaan Mataram Kuno (Medang)



A. Letak Kerajaan

Kerajaan Mataram Hindu, berlokasi di pedalaman Jawa tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).


B. Segi Sosial Budaya.

Masyarakat Mataram Kuno terbilang maju dalam hal budaya, terbukti dengan banyaknya bangunan candi yang dibuat, Termasuk dua Candi besar yang sangat termahsyur. Tidak lain adalah Candi Borobudur yang dibuat pada masa pemerintahan Samaratungga dari dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Dan yang kedua adalah Candi Prambanan yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan selesai pada masa pemerintahan Daksa dari Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu.


C. Sistem Ekonomi

Penduduk Medang sejak periode Bhumi Mataram pada umumnya bekerja sebagai petani. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu kerajaan Sriwijaya merupakan negara maritim. Melihat dari letak wilayah kerajaan yang berada di dekat aliran sungai, dan informasi dari prasasti canggal yang menyebutkan jawa kaya akan padinya, kemungkinan besar mata pencaharian penduduknya sebagian besar dari bercocok tanam.


D. Sistem Kepercayaan

Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa. Ketika wangsa Syailendra berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi Budha aliran Mahayana. Pemerintahan kedua dinasti yang berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Dibawah pemerintahan Dinasti Syailendra toleransi agama masih terjaga. Terbukti dengan Candi-candi yang berada di Jawa Tengah bagian utara bercorak Hindu, Sedangkan bagian selatan bercorak Budha. Hal ini menjadi bukti bahwa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada sejak dulu. Kemudian pada saat Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya berkuasa , agama Hindu dan Budha tetap hidup berdampingan dengan penuh toleransi.


TUGAS!

Carilah raja-raja mataram dan kelompokkan berdasarkan dinasti syailendra dan sanjaya.

Related Posts:

Pengaruh Kehidupan Awal Manusia di Indonesia Terhadap Kehidupan Masa Kini



Kehidupan awal manusia sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap kehidupan masa kini antara lain:

a. Aspek kepercayaan, diawali peradaban manusia, mereka telah mempercayai ada kekuatan yang jauh lebih besar dari individu di alam semesta ini, sehingga muncul animisme, dinamisme, totemisme, sampai pada perkembangan selanjutnya muncul pengaruh agama Hindu Budha dan Islam. Pengaruhnya dimasa kini, walaupun sudah berkembang agama agama yang ada di dunia tetapi tidak juga yang masih meyakini adanya kekuatan roh, dan benda benda pusaka sampai dengan tradisi-tradisi upacara yang tidak diatur di dalam kitab suci masing masing – masing.

b. Aspek sosial, manusia lebih cenderung hidup berkelompok ketimbang sendiri sehingga mereka merasa lebih terlindungi dari berbagai macam ancaman. Pengaruhnya di masa kini, manusia lebih suka bergabung di berbagai komunitas atau organisasi untuk mewujudkan tujuan hidupnya serta memperoleh kenyamanan serta dukungan sesama.

c. Aspek budaya, munculnya hasil karya budaya dalam segi peralatan yang digunakan juga dalam sisi lain manusia menyukai keindahan dalam berbagai bentuk, sehingga mereka menciptakan gambar atau sebuah gerakan tari, nyanyian ataupun puisi dan cerita yang merupakan ide awal dari seni. Pengaruhnya dimasa kini, manusia selalu berusaha mengembangkan seni di berbagai bidang, seperti seni memasak, seni berbicara di depan umum, ataupun seni dalam olahraga.

d. Aspek teknologi, manusia sejak awal berupaya menciptakan sesuatu barang atau alat yang dapat membantu mempermudah pekerjaannya lewat alat bantu sederhana. Pengaruhnya di masa kini, manusia selalu terus berinovasi mengembangkan ilmunya untuk menciptakan alat-alat atau gawai baru yang lebih canggih yang bisa membuat hidup lebih mudah dan bermanfaat

Related Posts:

Partai Nasional Indonesia (PNI)

Partai Nasional Indonesia terbentuk bermula dari Algemenee Studie Club di Bandung tahun 1926, Ir. Sukarno dkk seperti Mr. Sumaryo, Ali Sastroamijoyo, & Mr. Sartono bermaksud menggalang perjuangan melalui organisasi yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia. Apalagi sesudah PKI dinyatakan sebagai partai terlarang oleh pemerintah Hindia Belanda akibat pemberontakannya tahun 1926-1927, maka dirasakan perlunya wadah untuk menyalurkan hasrat dan aspirasi rakyat yang tidak mungkin lagi ditampung oleh organisasi-organisasi politik yang ada pada waktu itu.



Tanggal 4 Juli 1927, dibentuklah organisasi yang diberi nama Partai Nasional Indonesia. Organisasi ini bercorak politik nasionalis murni. Dalam Azasnya, PNI berkeyakinan, bahwa syarat yang amat penting untuk perbaikan kesejahteraan Indonesia itu ialah kemerdekaan nasional, oleh karena itu, maka semua kekuatan haruslah ditujukan ke arah kemerdekaan nasional. Dengan kemerdekaan nasional rakyat akan dapat memperbaiki rumah tangganya dengan tanpa gangguan.

PNI ingin sekali melihat rakyat Indonesia bisa mencapai kemerdekaan politik untuk mencapai pemerintahan nasional, mencapai hak untuk mengadakan Undangundang sendiri dan mengadakan aturan-aturan sendiri dalam mengadakan pemerintahan.

Kehadiran PNI jadi tantangan besar bagi pemerintah kolonial Belanda, karena organisasi ini benar-benar menunjukkan perlawanannya. Dari azaz maupun tujuannya, terlihat bahwa PNI merupakan organisasi politik yang ekstrim dan radikal yang tentu saja berlawanan dengan keinginan pemerintah Belanda. Oleh karena itu berkali-kali tokoh-tokohnya diperingatkan agar tidak melakukan kegiatan, terutama yang berhubungan dengan massa, seperti rapatrapat umum. Walaupun demikian, semangat pantang menyerah tokoh PNI tetap berkobar, bahkan pada tanggal 17-18 Desember 1927, PNI berhasil memelopori terbentuknya organisasi sosial politik se Indonesia yakni Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia ((PPPKI). Kegiatankegiatan yang dilakukan oleh para tokoh PNI menyebabkan pemerintah Hindia Belanda kehilangan kesabaran sehingga melakukan penangkapan terhadap tokohtokoh PNI, seperti Ir. Soekarno, Maskun, Supriadinata dan Gatot Mangkupradja. Mereka kemudian diadili dan dimasukkan penjara suka miskin Bandung. Tahun 1929, PNI pecah menjadi dua yakni Partindo dan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI-Baru.


Buatlah TTS (teka teki silang) dari materi PNI di kertas. 3 Mendatar dan 3 Kebawah.

Ketua membuatkan pengumpulan di link google drive.

Related Posts:

Perhimpunan Indonesia (PI)

Berdirinya PI berawal dari didirikannya Indische Vereniging tahun 1908 di Belanda,. Awalnya, organisasi ini bersifat moderat, dan menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang keras terhadap pemerintah Belanda. Kehadiran Indische Vereniging sebagai perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia di Belanda untuk memperbincangkan masalah dan persoalan tanah air.

Tahun 1913, dengan dibuangnya tokoh Indische Partij ke Belanda, maka organisasi Indische Vereniging merubah haluan pergerakan yaitu Hindia untuk Hindia yang berarti organisasi ini telah bergeser ke bidang politik, Hal ini juga terlihat dalam 3 asas pokok baru Indische Vereeniging yaitu:

1) Indonesia menentukan nasibnya sendiri

2) Kemampuan dan kekuatan sendiri

3) Persatuan dalam menghadapi Belanda

Tahun 1925 Indische Vereeniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dengan tujuannya Indonesia merdeka. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh aktivis PI Belanda maupun di luar negeri, diantaranya ikut serta dalam kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris, dalam kongres itu Mohammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan kemerdekaan Indonesia. Pendapat-pendapat para aktifis PI juga banyak mereka sampaikan ke tanah air. Aksiaksi yang dilakukan menyebabkan Hatta dkk dituduh melakukan pemberontakan terhadap Belanda. Karena dituduh menghasut untuk melakukan pemberontakan terhadap Belanda, maka tahun 1927 tokoh-tokoh PI diantaranya Mohammad Hatta, Nasir Pamuncak, Abdul Majid Djojonegoro dan Ali Sastroamijoyo ditangkap dan diadili. Tindakan-tindakan PI inilah sehingga organisasi ini digolongkan sebagai organisasi yang menempuh strategi perjuangan radikal.

Related Posts:

Indische Partij

 KITA AKSELERASI MASUK KD 3.10

------

Buatlah kesimpulan Indische Partij. kerjakan/tulis dikertas dan foto (nama, kelas, nomor absen, tanggal, nomor hp). Dikumpulkan di ketua kelas dan dikirim kolektif (bersama-sama) maksimal pengumpulan tugas jam 15.00 WIB. Kirim via Whatsapp.

-------

Indische Partij

Indische Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Ketiga tokoh pendiri Indische Partij dikenal sebagai Tiga Serangkai, yaitu: Douwes Dekker (Danudirdja Setiabudhi), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partij merupakan organisasi pergerakan nasional yang bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern.

Tujuan Indische Partij adalah untuk membangun patriotisme semua Indiers terhadap tanah air yang telah memberikan lapangan hidup kepada mereka, agar mereka mendapat dorongan untuk bekerja sama atas dasar persamaan ketatanegaraan untuk memajukan tanah air Hindia dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Sikap tegas Indische Partij tampak dalam semboyan-semboyan mereka yang berbunyi "Indie los van Holland" (Hindia bebas dari Belanda) dan "Indie voor Indier" (Indonesia untuk orang Indonesia). Cita-cita atau tujuan Indische Partij ini disebarluaskan melalui surat kabar "De Express". Sikap kritis Indische Partij juga tampak dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dalam surat kabar De Express yang berjudul Als ik en Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Permusyawaratan wakil-wakil Indische Partij daerah pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung berhasil menyusun anggaran dasar Indische Partij. Program revolusioner tampak dalam pasal-pasal anggaran dasarnya tersebut. Indische Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang luas menuju kemerdekaan Indonesia. Indonesia dianggap sebagai national home bagi semua orang, baik penduduk bumiputera maupun keturunan Belanda, Cina, dan Arab yang mengakui Indonesia sebagai tanah air dan kebangsaannya.

Melihat adanya unsur-unsur radikal di dalam Indische Partij, pemerintah kolonial Belanda mengambil sikap tegas. Permohonan kepada gubernur jenderal untuk mendapat pengakuan sebagai badan hukum pada tanggal 4 Maret 1913 ditolak. Alasannya adalah organisasi ini berdasarkan politik dan mengancam serta hendak merusak keamanan umum Pada tahun 1913, Pemerintah Belanda bermaksud merayakan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis (1813- 1913). Pegawai kolonial di berbagai tempat mengumpulkan uang untuk memeriahkan perayaan tersebut. Rakyat pun dipaksa membiayai pesta peringatan itu. Tindakan Belanda itu melukai hati bangsa Indonesia

Di kalangan penduduk bumiputera di Bandung membentuk panitia yang disebut Comite tot Herdenking van Nederlands Honderdjarige Vrijheid atau disingkat Komite Bumiputera. Komite itu bertujuan untuk membatalkan pembentukan "dewan jajahan" dan menuntut untuk menghapus peraturan pemerintah no. 111 tentang larangan hidup berpolitik. Komite ini juga memprotes pengumpulan uang dari rakyat untuk pesta peringatan tersebut. Pemimpin komite, Suwardi Suryaningrat, menulis sebuah risalah berjudul Als ik eens Nederland was....

Karena dianggap terlalu radikal, pada bulan Agustus 1913 Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dikenakan hukuman buang (internir) ke negeri Belanda. Kepergian ketiga tokoh tersebut berpengaruh besar terhadap kegiatan Indische Partij sehingga semakin lama semakin menurun. Indische Partij kemudian mengubah nama menjadi Insulinde.

Kembalinya Douwes Dekker dari Belanda pada tahun 1918 tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi Insulinde. Pada tahun 1919, partai itu berubah nama menjadi Nationaal Indische Partij (NIP). NIP pun tidak mempunyai pengaruh yang berarti kepada rakyat banyak. Masyarakat pribumi lebih banyak terserap mengikuti organisasi-organisasi lain, sedangkan orang Indo-Eropa masih konservatif lebih cenderung bergabung dengan Indische Bond. Oleh karena itu, Indische Partij kehilangan basis massanya dan akhirnya bubar.

Related Posts:

Mataram Kuno

Carilah raja-raja Mataram Kuno. kerjakan/tulis dikertas dan foto (nama, kelas, nomor absen, tanggal, nomor hp). Dikumpulkan di ketua kelas dan dikirim kolektif (bersama-sama) maksimal pengumpulan tugas jam 15.00 WIB. Kirim via Whatsapp.

-------


Kerajaan Mataram Kuno (Medang)

A. Letak Kerajaan

Kerajaan Mataram Hindu, berlokasi di pedalaman Jawa tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).

B. Segi Sosial Budaya.

Masyarakat Mataram Kuno terbilang maju dalam hal budaya, terbukti dengan banyaknya bangunan candi yang dibuat, Termasuk dua Candi besar yang sangat termahsyur. Tidak lain adalah Candi Borobudur yang dibuat pada masa pemerintahan Samaratungga dari dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Dan yang kedua adalah Candi Prambanan yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan selesai pada masa pemerintahan Daksa dari Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu.

C. Sistem Ekonomi

Penduduk Medang sejak periode Bhumi Mataram pada umumnya bekerja sebagai petani. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu kerajaan Sriwijaya merupakan negara maritim. Melihat dari letak wilayah kerajaan yang berada di dekat aliran sungai, dan informasi dari prasasti canggal yang menyebutkan jawa kaya akan padinya, kemungkinan besar mata pencaharian penduduknya sebagian besar dari bercocok tanam.

D. Sistem Kepercayaan

Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa. Ketika wangsa Syailendra berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi Budha aliran Mahayana. Pemerintahan kedua dinasti yang berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Dibawah pemerintahan Dinasti Syailendra toleransi agama masih terjaga. Terbukti dengan Candi-candi yang berada di Jawa Tengah bagian utara bercorak Hindu, Sedangkan bagian selatan bercorak Budha. Hal ini menjadi bukti bahwa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada sejak dulu. Kemudian pada saat Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya berkuasa , agama Hindu dan Budha tetap hidup berdampingan dengan penuh toleransi.

Related Posts:

MASA PERUNDAGIAN (LOGAM)

 Tugas!

Carilah teknologi zaman perundagian (logam) kerjakan/tulis dikertas dan foto (nama, kelas, nomor absen, tanggal, nomor hp). Dikumpulkan di ketua kelas dan dikirim kolektif (bersama-sama) maksimal pengumpulan tugas jam 15.00 WIB. Kirim via Whatsapp

-------

Masa perundagian memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah di Indonesia, hal ini dikarenakan pada masa ini hubungan antar daerah-daerah di sekitar kepulauan Indonesia sudah terjalin. Masa perundagian ditandai dengan adanya keterampilan untuk membuat alat-alat dari bahan logam. Alat berbahan logam tersebut diproduksi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari seperti bertani, peralatan upacara dan berburu.

Peningggalan masa perundagian seperti benda seni, peralatan hidup, keanekaragaman dan kekayaan budaya serta upacara adat menunjukan bahwa kehidupan pada masa peundagian telah memiliki selera yang tinggi. Kehidupan masyarakat pada masa itu makmur dan teratur. Kemakmuran masyarakat dapat dilihat dari telah berkembangnya teknik pertanian, hal ini mengakibatkan sektor pertanian mengalami perkembangan yang pesat dan berdampak pada kemajuan perekonomian. Kemajuan perekonomian ditandai dengan berkembangnya pertanian dan perdagangan.

Aspek teknologi merupakan unsur yang penting pada masa perundagian dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi, terutama ketika teknik peleburan logam untuk membuat perkakas telah dikenal. Selain itu juga teknologi untuk membuat gerabah juga mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin kompleks dan beragam bentuk maupun motif hiasannya. Dengan semakin kompleksnya aktivitas manusia dalam suatu kelompok, maka memerlukan adanya suatu sistem pengawasan, sehingga konsep tentang pimpinan dalam masyarakat semakin terlihat.

Pada masa perundagian pola kehidupan perkampungan atau desa-desa mengalami perkembangan semakin besar, karena mulai bersatunya beberapa kampung. Kemunculan perkampungan besar ini disebabkan karena semakin tingginya kegiatan perdagangan antar perkampungan dalam bentuk barter (tukar menukar barang). Jenis barang yang diperdagangkanpun semakin beranekaragam karena perdagangan telah mencakup wilayah yang luas mencakup Asia Tenggara.


a. Kepercayaan

Kepercayaan masyarakat pada masa perundagian merupakan kelanjutan dari masa bercocok tanam. Kepercayaan berkembang sesuai dengan pola pikir manusia yang merasa dirinya memiliki keterbatasan dibandingkan dengan yang lainnya, anggapan seperti ini memunculkan jenis kepercayaan: animisme dan dinamisme:

1) Animisme

Dalam kepercayaan animisme, manusia mempunyai anggapan bahwa suatu benda memiliki kekuatan supranatural dalam bentuk roh. Roh ini bisa dipanggil dan diminta pertolongan pada saat diperlukan. Mereka percaya akan hal-hal yang gaib atau kekuatan hebat. Kepercayaan terhadap bermacam-macam roh dan makhluk halus yang menempati suatu tempat memunculkan kegiatan menghormati atau memuja roh tersebut dengan cara berdoa dengan mantra dan memberi sesajen atau persembahan.

2) Dinamisme

Kepercayaan dinamisme ini perpanjangan dari animisme. Roh atau makhluk halus yang diyakini berasal dari jiwa manusia yang meninggal, kemudian mendiami berbagai tempat, misalnya hutan belantara, lautan luas, gua-gua, sumur dalam, sumber mata air, persimpangan jalan, pohon besar, batu-batu besar, dan lain-lain.

b. Sosial

Ada beberapa ciri kehidupan sosial dari masa perundagian ini, yaitu:

1) Jumlah penduduk semakin bertambah. Kepadatan penduduk bertambah, pertanian dan peternakan semakin maju, mereka memiliki pengalaman dalam bertani dan berternak mereka mengenal cara bercocok tanam yang sederhana;

2) Mereka memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan musim, mereka mulai dapat memperkirakan peristiwa alam dan memperhitungkan musim tanam dan musim panen;

3) Dengan diterapkan sistem persawahan maka pembagian waktu dan kerja semakin diketatkan;

4) Dalam masyarakat muncul golongan undagi, mereka merupakan golongan yang terampil untuk melakukan perkerjaan seperti pembuatan rumah kayu, gerobak, maupun benda logam. Pertanian tetap menjadi usaha utama masyarakat;

5) Dari segi sosial, kehidupan masyarakat zaman ini semakin teratur. Contohnya: ada pembagian kerja yang baik berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu;

6) Pembagian kerja semakin komplek dimana perempuan tidak hanya bekerja di rumah tetapi juga berdagang di pasar.

Related Posts: