LOMBA KARYA TULISAN SEJARAH 2017 TINGKAT MAHASISWA

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Dalam rangka pendukungan Pekan Budaya Indonesia Tahun 2017 yang akan dilaksanakan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, mengadakan Lomba Karya Tulis Sejarah 2017.

Kegiatan Lomba Karya Komik Sejarah tahun 2017 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sejarah di tengah masyarakat khususnya Mahasiswa/i melalui kegiatan literasi ilmiah terkait sejarah yang pada tahun ini mengangkat topik “Budaya Bahari Indonesia: Masa Lampau, Kini, dan Akan Datang”.Calon peserta merupakan mahasiswa sarjana aktif perorangan. Peserta dapat mengirimkan bahan materi perlombaan sebelum tanggal 31 Juli 2017 dan selanjutnya akan dilakukan penyeleksian oleh dewan juri sebanyak 10 peserta terbaik untuk mempresentasikan karya tulisnya pada babak final di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan September 2017.

info lebih lanjut di http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditsejarah/2017/05/29/pengumuman-lomba-karya-tulis-sejarah-2017-tingkat-mahasiswa/

Related Posts:

SEJARAH BERDIRINYA RSUD Dr.R.SOSODORO DJATIKOESOEMO


ZAMAN SEBELUM KEMERDEKAAN
Sejak tahun 1924 Zending mendirikan poliklinik yang berlokasi di Jl.Teuku Umar dekat gereja Zending, Kemudian pihak zending memohon izin mendirikan rumah sakit tetapi di tolak, pihak Zending hanya di berikan izin memberikan rumah sakit mengelola rumah untuk orang miskin (armenhuis) yang lokasinya di RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Jl. Dr. Wahidin Mulai tahun 1928.
Pada saat pendudukan Jepang tahun 1942, terjadi kekacauan yang mengakibatkan seluruh pegawai RS melarikan diri dan semua barang rumah sakit di rusak dan di bakar. Kemudian pemerintah Jepang mengangkat Direktur seorang warga jerman dan memanggil semua pegawai RS yang melarikan diri. Sejak saat itu mulailah dilakukan perbaikan dan pengembangan fasilitas pelayanan.

ZAMAN KEMERDEKAAN
Dalam kurun waktu 1946-1947 terjadi beberapa kali pergantian Direktur. Pada Tahun 1948 suasana perjuangan Bojonegoro dan sekitarnya mempengaruhi semangat dan perjuangan tenaga medis dan paramedis, termasuk dr. R Sosodoro Djatikoesoemo berangkat berjuang dan mendirikan RS Pembantu dan poliklinik di daerah perjuangan.
Pada bulan april tahun 1949 Direktur RS Bojonegoro dr.Gardjito digantikan oleh Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo. Pada saat beliau menjabat sebagai direktur banyak sekali kemajuan regulasi dan fasilitas di RS.Tahun 1964 terjadi banyak perkembangan pelayanan, diantaranya adalah pelayanan paviliun dan Rontgen. Pada tahun 1986 nama rumah sakit ditetapkan menjadi RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo (SK Bupati No 203 Tahun 1990).

Related Posts:

CARA DAFTAR NAMA PERKUMPULAN/KOMUNITAS DI DITJEN AHU



  • Cari ikon/menu perkumpulan atau komunitas dan klik untuk registrasi nama perkumpulan anda

  • Maka akan tampil seperti gambar berikut, jika anda notaris maka pilih pesan dengan notaris dan jika anda masyarakat umum maka pilih pesan nama oleh umum. Ketentuan dan keterkaitan mengenai umum dan notaris dapat anda cari keterangannya di laman DITJEN AHU, tentu saja pesan oleh notaris memiliki keunggulan dari pada oleh umum (baca dilaman resmi laman AHU). Kita coba pesan nama oleh umum.

  • Jika sudah maka akan tampil seperti gambar berikut, masukan nama dan singkatan nama perkumpulan anda.

  • Jika nama perkumpulan dan singkatan anda belum ada yang memesan maka bisa anda pesan.

  • Jika sudah benar nama dan singkatan yang diinginkan, maka centang semua dan klik setuju.

  • Lengkapi data anda dan klik pesan sekarang. Buka email anda dan konfirmasi pesanan anda, nama pesanan komunitas berlaku sekitar 2-3 bulan.

Related Posts:

DAFTAR PERGURUAN TINGGI DI BOJONEGORO




Universitas Bojonegoro (UNIGORO)
https://www.unigoro.ac.id/
Universitas Terbuka cabang Bojonegoro (UT)
http://www.ut.ac.id/
Politeknik Negeri Bojonegoro
https://www.aknbojonegoro.ac.id/
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bojonegoro (IKIP)
http://ikippgribojonegoro.ac.id/
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro (STIT)
http://www.stitmuhbjn.ac.id/
Akademi Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro (AKES)
http://www.rajekwesi.ac.id/
Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro (AKBID)
https://www.akbidpemkabbgoro.ac.id/
STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro  (STIKES)
http://stikesicsada.ac.id/
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Bojonegoro (STIE)
http://stiekia.ac.id/
Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro (STAI)
http://sunan-giri.ac.id/
Sekolah Tinggi Agama Islam Attanwir Bojonegoro (STAI)
http://staiattanwir.ac.id/

Related Posts:

Membuat Website/Laman Sekolah dari MYSCH.ID


  • Buka link laman mysch.id dan klik buat sekarang, jika anda ingin melihat contohnya bisa klik demo.

  • Pilih paket website sekolah anda, terdapat 3 paket yaitu paket gratis, paket basic dan paket profesional.

  • Fitur dari paket gratis tentu saja tidak selengkap paket basic dan profesional, domain dari paket gratis yaitu mysch.id dan domain basic dan profesioanl menggunkan domain resmi untuk lembaga/sekolah sch.id
  • Jika anda sudah memilih paket maka cek apa alamat/domain sekolah anda, jika tersedia klik lanjut.
  • Isi data website dan admin website, dan tunggu pesan masuk email di alamat email admin selanjutnya konfirmasi.

  • Biasanya memilih tema dan mengisi keterangan website.
  • selesai website sekolah anda bisa digunakan dan disesuakan dengan kebutuhan.

Perlu dicermati fitur-fitur paketan dari mysch.id. Paket gratis sangat terbatas namun bisa digunakan dengan baik dan maksimal dengan memanfaatkan fitur yang ada.

artikel ini juga dapat diakses di guraru.org

Related Posts:

LAMAN RESMI SMA/MA/SMK DI BOJONEGORO


Laman resmi SMA/MA di Bojonegoro
SMAN 1 Bojonegoro http://sman1bojonegoro.sch.id
SMAN 2 Bojonegoro http://sma2bojonegoro.sch.id
SMAN 3 Bojonegoro http://sman3bojonegoro.sch.id
SMAN 4 Bojonegoro http://sman4bojonegoro.sch.id
SMAN MT Bojonegoro smanmt-bojonegoro.sch.id
SMAN Balen http://www.sman1balen.sch.id
SMAN Sumberjo https://sman1sumberrejo.sch.id
SMAN Baureno http://www.sman1baureno.sch.id
MAN 1 Bojonegoro http://man1bojonegoro.com
MAN 2 Bojonegoro http://manduabojonegoro.sch.id
SMKN 1 Bojonegoro http://www.smkn1bojonegoro.sch.id
SMKN 2 Bojonegoro http://www.smkn2bojonegoro.sch.id
SMKN 3 Bojonegoro www.smkn3bojonegoro.sch.id
SMKN 4 Bojonegoro http://www.smkn4bojonegoro.sch.id

Related Posts:

Sejarah Awal Nokia Sebagai Merk Handphone di Dunia


Sejarah Nokia Sebagai Merk Handphone
Menurut sumber wikipedia Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan. Nokia didirikan sebagai perusahaan penggilingan pulp oleh Fredrik Idestam pada tahun 1865. Semangat dari Nokia sendiri sebagai teknologi terdepan yang tertera dilaman resmi Nokia "Nokia is shaping the technologies at the heart of our connected world, to transform the human experience". Pada tahun 1982 Mobira Senator. Sebuah ponsel yang pertama dari Nokia yang memakai jaringan NMT, ponsel pertama ini biasanya digunakan di dalam mobil. Masih dengan teknologi jaringan NMT Nokia merilis pada tahun 1987 dengan tipe Mobira Cityman 900. Baru tahun 1992 handphone merk Nokia dengan tipe 101, menggunakan handset, yang berbentuk "candy bar". Jaringan GSM digunakan pada tahun yang sama dengan tipe 101 yaitu Nokia 1011, Ponsel portabel digital dengan jaringan GSM. Fitur sms baru digunakan tahun 1994 yaitu pada Nokia 232, ponsel Nokia pertama yang didukung layanan data, faks dan SMS. Perkembangan Nokia terus menuju kearah inovasi dan modern pada masanya. Beberapa tahun belakangan Nokia merilis tipe yang diangkat dari tipe jadul atau yang sudah berdikeluarkan dan dianggap berjaya pada masanya. Ikuti perkembangan Nokia di laman resminya www.nokia.com

Related Posts:

Materi Sejarah: Proses Awal Penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia


Proses Awal Penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia
Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara secara damai. Ada beberapa sumber sejarah mengenai masuknya Islam ke Nusantara.
1. Abad ke-7 yang diberitakan dinasti Tang bahwa di Sriwijaya sudah ada perkampungan muslim yang mengadakan hubungan dagang dengan Cina.
2. Abad ke-11 adanya makam Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 1028 di Leran, Gresik, Jawa Timur.
3. Abad ke-13 tepatnya tahun 1292 Marcopolo mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai. Berdasarkan berita dari Marcopolo pada tahun 1292 dan cerita dari Ibnu Batutah yang mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-14, maka diperkirakan agama Islam sudah masuk di Indonesia sejak abad ke-13. Di samping itu, batu nisan kubur Malik al Saleh yang meninggal tahun 1297 juga memperkuat bukti-bukti bahwa pada saat itu telah terdapat kerajaan Islam di Indonesia. Ada beberapa pendapat mengenai asal mula Islam masuk ke Nusantara.
1. Islam berasal dari Arab. Hal ini sesuai berita dari dinasti Tang, pedagang Arab yang singgah di Sriwijaya untuk mengisi bahan bakar kemudian ke Cina.
2. Islam berasal dari Persia. Hal ini karena di Indonesia ada aliran tasawuf seperti di Persia (Iran).
3. Islam berasal dari India (Gujarat) dengan alasan unsur Islam di Indonesia menunjukkan kesamaan yang ada di India dan bentuk nisan Malik al Saleh menyerupai bentuk batu nisan di India.
Selain itu, ada tokoh yang beralasan dari Gujarat. Kelompok ini dipelopori oleh Snouck Hurgronje dan diikuti oleh J.P. Moquute, R.A. Kern. Pendapat ini didasarkan pada: a. akibat kemunduran dinasti Abbasiah Bagdad oleh Hulagu pada tahun 1258, b. berita Marcopolo tahun 1292, c. berita Ibnu Batutah pada abad ke-14, d. nisan kubur Sultan Malik as Saleh yang berangka tahun awal Majapahit 1297, e. kedatangan Islam hingga terbentuknya masyarakat muslim di Indonesia sejak abad ke-13 berdasarkan pada ajaran tasawuf yang berasal dari Persia. 

Related Posts:

Materi Sejarah: Kerajaan Hindu Budha Indonesia


  1. Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-5. Raja-raja yang pernah berkuasa adalah Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman.
  2. Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-5 di Jawa Barat. Sumber sejarah berupa prasasti Ciaruteun, Jambu, Pasar Awi, Kebon Kopi, Muara Cianten, Tugu, dan Cidangiang.
  3. Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 di Palembang. Raja yang terbesar adalah Balaputradewa yang berhasil membawa Sriwijaya mencapai kebesarannya, bahkan Sriwijaya mendapat julukan Kerajaan Nasional Pertama di Indonesia.
  4. Kerajaan Mataram didirikan oleh Raja Sanjaya pada abad ke-8. Ada dua dinasti yang berkuasa saat itu, yaitu dinasti Sanjaya dan dinasti Syailendra.
  5. Kerajaan Mataram pindah ke Jawa Timur dan berganti nama menjadi Kerajaan Medang Mataram. Raja-rajanya adalah Mpu Sindok, Dharmawangsa, dan Airlangga. Kerajaan ini pada tahun 1042 pecah menjadi dua, yaitu Kediri dan Jenggala.
  6. Kerajaan Kediri mencapai kejayaan pada masa Jayabaya. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kediri adalah Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Kameswara, dan Kertajaya.
  7. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 setelah mengalahkan Kertajaya (Kediri). Singasari mengalami kejayaan pada masa Kertanegara dan runtuh pada tahun 1292 setelah dikalahkan oleh Jayakatwang (Kediri).
  8. Kerajaan Majapahit berdiri tahun 1293 oleh Raden Wijaya. Raja-rajanya adalah Raden Wijaya, Jayanegara, Tribhuwanatunggadewi, Hayam Wuruk, Wikramawardhana, Suhita, dan Brawijaya. Kejayaan Majapahit terjadi pada masa Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.

Related Posts:

Glosarium Sejarah



  • antropologi : ilmu tentang manusia, khususnya tentang asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau
  • arca : patung yang dibuat dari batu dan dipahat menyerupai binatang atau manusia 
  • artefak : semua benda yang jelas memperlihatkan hasil garapan, sebagian, atau seluruhnya sebagai hasil pengubahan sumber alam oleh manusia
  • bejana : benda berongga yang dapat diisi dengan cairan atau serbuk dan digunakan sebagai wadah
  • candrasa : pedang, kapak corong yang panjang
  • dinamisme : kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup
  • dolmen : monumen prasejarah berupa meja batu datar yang ditopang oleh tiang-tiang batu
  • ekofak : benda dari unsur lingkungan hidup yang berperan dalam kehidupan masyarakat masa lalu yang mengandung peninggalan
  • abiotis atau biotis evolusi : perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit)
  • fitur : artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya
  • fosil : sisa tulang belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah
  • geologi : ilmu tentang komposisi, struktur, dan sejarah bumi
  • hakiki : sebenarnya, sesungguhnya
  • interpretasi : pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran
  • kronologi : urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa
  • kronologis : menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
  • menhir : batu besar hasil kebudayaan megalitikum seperti tiang atau tugu yang ditegakkan di atas tanah sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang 
  • moko : alat bunyi-bunyian zaman dulu berupa genderang dengan selaput suara dari logam, dipakai sebagai mas kawin atau pelengkap upacara kebesaran
  • nekara : gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan ukiran orang menari (perahu, topeng), peninggalan dari zaman perunggu digunakan dalam upacara keagamaan 
  • palaeoantropologi : ilmu tentang asal-usul manusia dengan cara meneliti fosil yang telah membatu
  • rekonstruksi : pengembalian seperti semula; penyusunan (penggambaran) kembali 
  • sarkofagus : peti mati yang dibuat dari batu
  • situs : bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala dan pernah dijadikan tempat kegiatan masyarakat masa lalu
  • tembikar : barang dari tanah liat yang dibakar dan berlapis gilap;  pecahan periuk
  • verifikatif : bersifat verifikasi (pemeriksaan tentang kebenaran, pernyataan)
  • waruga : bentuk kuburan batu yang banyak ditemukan di Minahasa berupa peti batu kecil berbentuk kubus dan mempunyai tutup berbentuk atap rumah


Related Posts:

Materi Sejarah: Asal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia


Asal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia
1. Beberapa petunjuk tentang keberadaan masyarakat awal di Indonesia. • Menurut Van Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia. • Prof. Dr. H. Kern mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Campa. • Prof. Muh. Yamin mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. • Moh. Ali mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan (Cina Selatan). • Dr. Brandes mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia (masyarakat Jawa Kuno) mempunyai kesamaan dengan nenek moyang bangsa-bangsa di sebelah utara Formosa, sebelah barat Madagaskar, dan sebelah timur sampai pantai barat Amerika.
2. Manusia purba dan Homo Sapiens mempunyai perbedaan tubuh. Terutama volume otaknya, Homo Sapiens (manusia cerdas) sudah lebih dari 900 cc.
3. Kehidupan sosial masyarakat pada masa awal di nusantara terbagi dalam masa kehidupan sebagai berikut. • Hidup pada masa berburu dan mengumpulkan, cirinya: * hidup berkelompok; * hidup mengembara; * belum memiliki tempat tinggal tetap; * hidup berburu dan mengumpulkan; * hidup di tepi sungai, pantai, dan menggantungkan alam (food gathering). • Hidup di masa bercocok tanam, cirinya: * hidup sudah menetap, * sudah menghasilkan (food producing), * menaklukkan alam, * masyarakat sudah teratur, * hidup gotong royong, * mengenal persawahan, * di masa perundagian sudah mengenal teknik persawahan irigasi dan pertukangan, serta * sudah mengenal logam.
4. Alat-alat batu pada zaman praaksara di Indonesia terbagi atas zaman Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum.
5. Zaman batu terbagi atas tiga periode atau zaman, yakni zaman Batu tua, zaman Batu Tengah, dan zaman Batu Baru.

Related Posts:

Materi Sejarah: Pengaruh Peradaban Awal Masyarakat Dunia terhadap Peradaban Indonesia


1. Peradaban di Lembah Indus dan Lembah Gangga berkembang menjadi negara Pakistan dan India • Mohenjo Daro-Harappa didukung oleh orang-orang Dravida. • Hindu-Buddha dikembangkan oleh orang-orang Arya.
2. Peradaban lembah Sungai Kuning • Meyakini adanya kerajaan langit yang pemerintahannya di bumi dimiliki oleh kerajaan dunia (Huang Ti). • Selama ribuan tahun dikuasai oleh berbagai dinasti silih berganti hingga kini berbentuk republik.
3. Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia) Dikembangkan oleh bangsa-bangsa Sumeria, Babilonia, dan Assiria yang telah mengenal berbagai teknologi yang cukup maju.
4. Peradaban lembah Sungai Nil Herodotus menyatakan bahwa Mesir adalah hadiah Sungai Nil. Berkat adanya Sungai Nil, Mesir menjadi negara yang subur dan kaya. Peradaban Mesir sudah maju dengan mengenal astronomi, ilmu kedokteran, dan ilmu bangunan yang canggih.
5. Peradaban Yunani Kuno Bangsa Yunani merupakan peletak dasar demokrasi dengan dibentuknya sistem polis atau semacam negara bagian dan adanya dewan rakyat. Sistem ketatanegaraan negara Yunani banyak ditiru oleh bangsa-bangsa modern di kemudian hari.
6. Peradaban Romawi Kuno Demokrasi yang lebih maju diperkenalkan bangsa Romawi Kuno. Mereka telah mengenal pemilihan kepala negara oleh wakil-wakil rakyat, bukan sistem keturunan, dan membentuk negara republik.
7. Kebudayaan Bacson-Hoabinh merupakan budaya yang masuk ke Nusantara yang alatalatnya terbuat dari batu.
8. Kebudayaan Dongson juga masuk ke Nusantara, yakni budaya logam. Nenek moyang kita mengenalnya dan sudah menggunakan perunggu.
9. Kebudayaan India yang masuk ke Nusantara memunculkan pengaruh agama Hindu dan agama Buddha.
10. Alat logam (perunggu) dibuat dengan dua cara, yakni cara bivalve dan a cire perdue.

Related Posts:

Materi Sejarah: Awal Kehidupan


1. Sejarah terjadinya bumi kita menurut ilmu geologi sebagai berikut.
a. Zaman Arkhaikum berlangsung 2.500 juta tahun yang lalu belum ada kehidupan di bumi.
b. Zaman Paleozoikum 340 juta tahun yang lalu ketika bumi mulai terdapat kehidupan tertua di bumi, zaman ini disebut zaman primer.
c Zaman Mesozoikum berlangsung 140 juta tahun yang lalu, disebut juga zaman sekunder. Zaman ini ditandai munculnya reptil raksasa, yakni Dinosaurus dan Atlantosaurus.
d. Zaman Neozoikum berlangsung 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman inilah manusia mulai muncul di bumi.
2. Di Indonesia, penemuan fosil manusia purba banyak terdapat di Pulau Jawa. Kehidupan manusia pertama muncul di bumi ketika zaman Pleistosen dari jenis Pithecanthropus sampai Homo sapiens.
3. Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia sebagai berikut.
a. Meganthropus paleojavanicus di Sangiran oleh Von Koeningswald, berupa rahang bawah.
b. Pithecanthropus. di Trinil namanya Pithecanthropus erectus oleh Dr. Eugene Dubois. berupa rahang bawah, di Sangiran namanya Pithecanthropus robustus oleh Weidenreich, di Mojokerto namanya Pithecanthropus mojokertensis oleh Von Koeningswald, serta di Sangiran namanya Pithecanthropus dubuis.
c. Homo – Homo wajakensis di Wajak Tulungagung ditemukan tahun 1889 oleh Von Rietschoten, diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois. – Homo soloensis di Ngandong oleh C. Ter Haar. – Homo Sapiens yang ditemukan di Sumatra Timur.

Related Posts:

Materi Sejarah: Rangkuman Metodologi Penelitian Sejarah


1. Dalam penelitian sejarah ada empat tahapan. a. Heuristik, yaitu tahap mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan topik atau judul penelitian. b. Verifikasi, yaitu penilaian terhadap sumber sejarah yang telah dikumpulkan, aspek ekstern mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam sumber itu dapat memberikan infomasi yang diperlukan. c. Interpretasi, yaitu penafsiran fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. d. Historiografi, yaitu penulisan sejarah berdasarkan sumber sejarah.
2. Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. Muh. Yamin mengatakan bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
3. Sumber-sumber sejarah. • Sumber lisan, yaitu keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau. • Sumber tertulis yang diperoleh dari peninggalan tertulis. Jika tulisan yang didapat adalah tulisan kuno, perlu ilmu bantu, yaitu epigrafi. • Sumber benda kuno, untuk mengungkapkannya perlu bantuan ilmu lainnya, seperti arkeologi, ikonografi, nomismatik, ceramologi, geologi, antropologi, dan paleontologi.
4. Fakta sejarah mempunyai beberapa bentuk. a. Artefak, yaitu semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil garapan tangan manusia. b. Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, misalnya, interaksi antarmanusia dan pakaian adat. c. Fakta mental, yaitu fakta yang sifatnya abstrak, misalnya, keyakinan (kepercayaan).
5. Jenis-jenis sejarah berdasarkan fokus masalah dibedakan menjadi empat. • Sejarah geografi, dikaitkan dengan lokasi di mana peristiwa itu terjadi. • Sejarah ekonomi, yang dibicarakan bagaimana upaya memenuhi kebutuhan manusia. • Sejarah sosial, yang dikaitkan dengan kehidupan masyarakat pada suatu masa. • Sejarah politik, yang dibicarakan tentang kekuasaan yang terjadi pada suatu masa.
6. Jenis sejarah dilihat dari cakupan geografis terbagi menjadi tiga. • Sejarah dunia, yang membentangkan kehidupan manusia di dunia. • Sejarah nasional, yang membentangkan sejarah bangsa Indonesia. • Sejarah lokal, yang senantiasa mengungkapkan sejarah setiap wilayah (daerah).
7. Prinsip dasar penelitian sejarah lisan dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut. • Sumber berita dari pelaku sejarah. • Sumber berita dari saksi sejarah. • Sumber berita dari tempat kejadian

Related Posts:

Materi Sejarah: Rangkuman Masyarakat Praaksara


1. Masyarakat praaksara adalah masyarakat yang belum mengenal tulisan.
2. Masyarakat praaksara mewariskan masa lalunya melalui warisan keluarga dari ayah kepada anak, dari anak kepada cucu dan selanjutnya dengan cara tradisi lisan.
3. Masyarakat praaksara terbagi atas: • masyarakat yang hidup pada taraf berburu dan mengumpulkan dilanjutkan hidup meramu, • masyarakat hidup dari bercocok tanam, dan • masyarakat yang sudah mengenal keterampilan (undagi).
4. Sebelum Hindu masuk ke Nusantara, nenek moyang kita sudah memiliki sepuluh macam budaya, yakni kemampuan berlayar, kemampuan bersawah, mengenal astronomi, mengenal sistem mocopat, kesenian wayang, seni gamelan, seni membatik, pengaturan masyarakat, sistem ekonomi perdagangan, dan sistem kepercayaan.
5. Jejak sejarah pada masa lalu dapat diketahui dari folklore, mitologi, legenda, dongeng, upacara, dan lagu-lagu daerah.
6. Jejak-jejak masa lampau menjadi bahan penting untuk menuliskan kembali sejarah sebab memuat informasi yang dijadikan bahan penulisan sejarah.
7. Jejak sejarah dibedakan menjadi dua.
• Jejak historis, yaitu jejak sejarah yang menurut para sejarawan memiliki atau mengandung informasi tentang kejadian yang historis sehingga dapat dipergunakan untuk menyusun penulisan sejarah.
• Jejak nonhistoris, yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang di dalamnya tidak memiliki nilai sejarah atau hanya merupakan kejadian semata, tidak ada kaitan dengan peristiwa sejarah.
8. Nenek moyang kita meninggalkan jejak sejarah berupa tradisi nenek moyang yang hidup berburu dan mengumpulkan, tradisi nenek moyang yang hidup sudah menetap di masa bercocok tanam, dan tradisi di masa perundagian.
9. Rekaman tertulis dalam tradisi sejarah terdiri dari sumber tertulis sezaman dan setempat, sumber tertulis sezaman tidak setempat, dan sumber tertulis setempat tidak sezaman.

Related Posts:

Materi Sejarah: Masyarakat Praaksara


Ciri-ciri masyarakat praaksara Setelah nenek moyang kita datang di Nusantara dan menetap, mereka meninggalkan tradisi, aturan kemasyarakatan, serta religi yang ditaati oleh  mereka dan anak keturunannya. Tradisi tersebut diwariskan kepada masyarakat hingga sekarang ini. Kemampuan nenek moyang kita sebelum mengenal tulisan dan sebelum terpengaruh budaya Hindu-Buddha oleh Brandes dikelompokkan sebagai berikut.
a. Kemampuan berlayar Nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Yunan sebelum Masehi. Mereka sudah pandai mengarungi laut dan harus menggunakan perahu untuk sampai di Indonesia. Kemampuan berlayar ini dikembangkan di tanah baru, yaitu di Nusantara, mengingat kondisi geografi di Nusantara terdiri banyak pulau. Kondisi ini mengharuskan menggunakan perahu untuk mencapai kepulauan lainnya. Salah satu ciri perahu yang dipergunakan nenek moyang kita adalah perahu cadik, yaitu perahu yang menggunakan alat dari bambu atau kayu yang dipasang di kanan kiri perahu. Pembuatan perahu biasanya dilakukan secara gotong royong oleh kaum laki-laki. Setelah masa perundagian, aktivitas pelayaran juga semakin meningkat. Perahu bercadik yang merupakan alat angkut tertua tetap dikembangkan sebagai alat transportasi serta perdagangan. Bukti adanya kemampuan dan kemajuan berlayar tersebut terpahat pada relief candi Borobudur yang berasal dari abad ke-8. Relief tersebut melukiskan tiga jenis perahu, yaitu 1) perahu besar yang bercadik, 2) perahu besar yang tidak bercadik, dan 3) perahu lesung Bentuk perahu lesung adalah sampan yang dibuat dari satu batang kayu yang dikeruk di dalamnya menyerupai lesung, tetapi bentuknya memanjang. Untuk memperbesar ruangannya, pada dinding perahu ditempel papan serta diberi cadik pada sisi kanan dan kirinya untuk menjaga keseimbangan. Kapal yang besar pada relief candi Borobudur mempunyai dua tiang layar yang dimiringkan ke depan, sedangkan layar yang dipakai pada zaman itu berbentuk segi empat dengan buritan layar berbentuk segitiga. Kemampuan berlayar selanjutnya menjadi dasar dari kemampuan berdagang. Oleh karena itu, pada awal Masehi bangsa Indonesia sudah berlayar sampai batas barat Pulau Madagaskar, batas selatan Selandia Baru di timur Pulau Paskah, dan di utara sampai Jepang. Hal ini dapat terjadi karena nenek moyang memiliki ilmu astronomi, yaitu Bintang Biduk Selatan menjadi petunjuk arah selatan.
b. Kemampuan bersawah Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman Neolitikum, yaitu manusia hidup menetap. Mereka terdorong untuk mengusahakan sesuatu yang menghasilkan (food producing). Sistem persawahan diawali dari sistem ladang sederhana yang belum banyak menggunakan teknologi, kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirlah sistem persawahan.
Sistem irigasi dalam bercocok tanam digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dengan cara membuat pematang dan saluran air. Cara ini kemudian meningkat menjadi pembuatan terasering di lereng pegunungan, serta pembuatan bendungan atau dam air yang sederhana. Sementara itu, untuk mengerjakan sawah dibuatlah alat-alat dari logam dan mengembangkan tanaman biji-bijian, padi, juwawut, serta tanaman kering lainnya.
c. Mengenal astronomi Pengetahuan astronomi (ilmu perbintangan) sudah dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia telah mengenal ilmu pengetahuan dan memanfaatkan teknologi angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan. Selain digunakan untuk mengenali musim, ilmu astronomi juga sudah dimanfaatkan sebagai petunjuk arah dalam pelayaran, yaitu Bintang Biduk Selatan dan Bintang Pari (orang Jawa menyebut Lintang Gubug Penceng) untuk menunjuk arah selatan serta Bintang Biduk Utara untuk menunjukkan arah utara. Kemampuan astronomi dan angin musim ini telah mengantarkan mereka berlayar ke barat sampai di Pulau Madagaskar, ke timur sampai di Pulau Paskah, dan ke selatan sampai di Selandia Baru serta ke arah utara sampai di Kepulauan Jepang. Pengetahuan astronomi juga digunakan dalam pertanian dengan memanfaatkan Bintang Waluku sebagai pertanda awal musim hujan.
d. Sistem mocopat Sistem mocopat adalah suatu kepercayaan yang didasarkan pada pembagian empat penjuru arah mata angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur. Sistem mocopat dikaitkan dengan pendirian bangunan, pusat kota atau pemerintah (istana), alun-alun, tempat pemujaan, pasar, dan penjara. Peletakan bangunan tersebut dibuat skema bersudut empat di mana setiap sudut mempunyai kemampuan dan kekuatan secara magis. Itulah sebabnya mengapa setiap desa pada zaman kuno selalu diberi sesaji pada waktu-waktu tertentu, bahkan hari pasaran menurut perhitungannya juga dikaitkan dengan sistem mocopat, yaitu 1) arah barat diletakkan pon jatuh hari Senin dan Selasa, 2) arah timur diletakkan legi jatuh hari Jumat, 3) arah selatan diletakkan pahing jatuh hari Sabtu dan Minggu, 4) arah utara diletakkan wage jatuh hari Rabu dan Kamis, dan 5) arah tengah diletakkan kliwon jatuh hari Jumat dan Sabtu. Jadi pola susunan masyarakat mocopat merupakan suatu kepercayaan dalam menata dan menempatkan suatu bangunan yang bersudut empat, dengan susunan ibu kota pusat pemerintahan terdapat alun-alun di sekitar istana, serta ada bangunan tempat pemujaan, pasar, dan penjara. Di daerah Tuban, Jawa Timur di masa dahulu masih terdapat model desa penenun sebagai berikut. 1) Pusat desa lama terdapat di tengah desa (dikelilingi desa) di dalamnya terdapat rumah kepala desa, rumah pencelupan kain, dan rumah ulama. 2) Pusat administrasi berada di belakang rumah kepala desa. 3) Kemudian dikelilingi desa-desa mocopat yang membentuk lingkaran mengelilingi pusat desa tersebut. Demikian kaitan antara sistem mocopat dengan religiositas di masa nenek moyang kita.
e. Kesenian wayang Kesenian wayang semula berpangkal pada pemujaan roh nenek moyang. Semula wayang diwujudkan sebagai boneka nenek moyang yang dimainkan oleh dalang pada malam hari. Dengan beralaskan tirai dan tata lampu di belakangnya serta boneka yang digerak-gerakkan sehingga terlihat bayangan boneka seolah-olah hidup. Jika dalang kemasukan roh nenek moyang, sang dalang akan menyuarakan suara nenek moyang yang berisi nasihat-nasihat kepada anak cucu mereka. Setelah kedatangan hinduisme ke nusantara maka kisah nenek  moyang digantikan kisah Ramayana dan Mahabharata. Bonekanya kemudian diganti dengan bentuk tokoh dalam cerita Mahabharata. Fungsinya pun beralih sebagai pertunjukan dan penontonnya melihat dari depan tirai. Pada zaman Kediri, muncul kitab Gatotkacasraya yang mulai menampilkan dewa asli Jawa, yakni Punakawan yang berperan agresif dan dinamis dalam membimbing dan mengawal para Pandawa dari ancaman musuhnya, yakni Kurawa (kitab Gatotkacasraya memuat unsur javanisasi).
Pada waktu senggang, nenek moyang yang sudah menetap dan hidup bercocok tanam menyalurkan bakat seninya serta pemujaan setelah panen dengan pertunjukan wayang. Pertunjukan tersebut untuk memuja Dewi Sri yang telah memberi berkah pertanian. Selain itu, pertunjukan wayang merupakan tontonan yang di dalamnya terdapat nasihat yang berharga.
f. Seni gamelan Seni gamelan ada kaitannya dengan seni wayang. Seni gamelan ini dipakai untuk mengiringi pertunjukkan wayang. Pada waktu musim bercocok tanam sudah usai masyarakat kuno itu membuat alat musik gamelan, mengembangkan seni membatik, dan mengadakan pertunjukan wayang semalam suntuk untuk dapat dilihat oleh masyarakat di sekitarnya.
g. Seni membatik Seni membatik merupakan kerajinan membuat gambar pada kain. Cara menggambarnya mempergunakan alat canting yang diisi bahan cairan lilin (orang Jawa menyebutnya malam) yang telah dipanaskan, lalu dilukiskan pada kain sesuai motifnya. Bagian kain
yang tidak terkena malam/cairan lilin akan menjadi berwarna merah setelah dimasukkan dalam air soga. Membatik dilakukan untuk mengisi waktu luang bercocok tanam setelah panen, sekaligus merupakan kegiatan religius, sebab ada kegiatan membatik tertentu yang dimaksudkan untuk menghormati nenek moyang mereka.
h. Pengaturan masyarakat Nenek moyang kita hidup berkelompok. Mereka bersepakat untuk hidup secara bersama, hidup gotong royong, dan demokratis. Mereka memilih seorang pemimpin yang dianggap dapat melindungi masyarakat dari berbagai gangguan termasuk gangguan roh sehingga seorang pemimpin dianggap memiliki kesaktian lebih. Cara pemilihan pemimpin yang demikian disebut primus inter pares, yaitu yang terutama di antara yang banyak. Jadi, seorang pemimpin adalah yang terbaik bagi mereka bersama.
i. Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan Kebutuhan hidup manusia selalu menuntut untuk dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat kuno saling bertukar barang (barter) dari satu wilayah ke wilayah lain. Jadi, dalam hal perdagangan, nenek moyang kita sudah melaksanakan kegiatan barter dikarenakan mereka belum mengenal uang, nilainya berdasarkan kesepakatan bersama.
j. Sistem kepercayaan Manusia yang terdiri atas jasmani dan rohani memunculkan suatu kepercayaan bersifat rohani yang kemudian dipersonifikasikan dalam bentuk riil. Sistem kepercayaan masyarakat Indonesia mulai tumbuh pada masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan, ini dibuktikan dengan penemuan lukisan dinding gua di Sulawesi Selatan berbentuk cap tangan merah dengan jari-jari yang direntangkan. Lukisan itu diartikan sebagai sumber kekuatan atau simbol perlindungan untuk mencegah roh jahat. Manusia di zaman hidup bercocok tanam sudah percaya adanya dewa alam yang menciptakan banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan sebagainya. 
Pada zaman perundagian, masyarakat sudah percaya kepada roh nenek moyang. Mereka percaya jiwa dan roh berdiam di batu besar, pohon besar, dan sebagainya. Kepercayaan ini pada akhirnya diwariskan kepada kita hingga masa sekarang. Herbert Spencer dan August Comte menerapkan teori evolusi untuk mengkaji masyarakat manusia dalam kaitannya dengan religi. Menurut keduanya, semua bangsa di dunia mempunyai suatu bentuk religi. Bentuk religi muncul karena manusia sadar dan takut akan maut. Bentuk religi tertua adalah penyembahan kepada roh yang merupakan personifikasi dari jiwa orang yang telah meninggal, terutama dari nenek moyangnya yang kemudian berevolusi terhadap pemujaan kepada dewa. Hal ini sesuai dengan pandangan Edward B. Taylor. Ia mengatakan bahwa tingkat tertua dari evolusi religi adalah pemujaan kepada jiwa orang yang telah  meninggal yang disebut makhluk halus (spirit), yakni jiwa yang telah merdeka, terlepas dari tubuh jasmani untuk selamanya. Keyakinan ini disebut animisme. Jadi, dapat kita ketahui bahwa tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan adalah sebagai berikut.
a. Organisasi kemasyarakatannya sudah ada, yaitu adanya masyarakat teratur, demokratis, dan memilih pemimpinnya dengan primus inter pares dalam bentuk kesukuan.
b. Kemasyarakatan atau pranata sosialnya adalah masyarakat yang hidup berkelompok sebagai makhluk sosial, dan bergotong royong.
c. Memiliki pengetahuan alam, yakni memanfaatkan alam di sekitarnya sebagai wujud peduli dan memelihara alam lingkungannya. d. Sudah mengenal sistem persawahan.
e. Kemampuan berlayar dan berdagang dengan memanfaatkan angin musim, bahkan mereka sudah berani mengarungi laut luas.
f. Sudah memiliki teknologi perundagian, yakni pengecoran logam dengan sistem bivalve dan a cire perdue.
g. Sistem kepercayaan pada mulanya  menyembah roh nenek moyang kemudian menyembah dewa.
h. Sudah memiliki sistem ekonomi barter.

Related Posts:

Materi Sejarah: Periodisasi masyarakat Indonesia masa praaksara


Periodisasi masyarakat Indonesia masa praaksara Dari kehidupan masyarakat zaman praaksara, kita mendapatkan warisan berupa alatalat dari batu, tulang, kayu, dan logam serta lukisan pada dinding-dinding gua. Masa lampau yang hanya meninggalkan jejak-jejak sejarah tersebut menjadi komponen penting dalam usaha menuliskan sejarah kehidupan manusia. Jejak-jejak tersebut mengandung informasi yang dapat dijadikan bahan penulisan sejarah dan akan disampaikan dari generasi ke generasi berikutnya sampai turun temurun. Jejak sejarah yang historis merupakan jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki informasi tentang kejadiankejadian historis, sehingga dapat dipergunakan untuk penulisan sejarah. Jejak historis ada dua, yaitu jejak historis berwujud benda dan jejak historis yang berwujud tulisan. Jejak historis berwujud benda merupakan hasil budaya/tradisi di masa kuno, misalnya, tradisi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan Perundagian. a. Tradisi manusia hidup berpindah (zaman Paleolitikum) Manusia di zaman hidup berpindah termasuk jenis Pithecanthropus. Mereka hidup dari mengumpulkan makanan (food gathering), hidup di gua-gua, masih tampak liar, belum mampu menguasai alam, dan tidak menetap. Kebudayaan mereka sering disebut kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Disebut kebudayaan Pacitan sebab alat-alat budayanya banyak ditemukan di Pacitan (di Pegunungan Sewu Pantai Selatan Jawa) berupa chopper(kapak penetak) disebut juga kapak genggam. Karena masih terbuat dari batu maka disebut stone culture (budaya batu). Alat sejenis juga ditemukan di Parigi (Sulawesi) dan Lahat (Sumatra). Kebudayaan Ngandong ditemukan di desa Ngandong (daerah Ngawi Jawa Timur). Alatnya ada yang terbuat dari tulang maka disebut bone culture. Di Ngandong ditemukan juga kapak genggam, benda dari batu berupa flakes dan batu indah berwarna yang disebut chalcedon.
b. Peningkatan hidup manusia memasuki hidup setengah menetap/semisedenter (zaman Mesolitikum) Mereka sudah memiliki kemajuan hidup seperti adanya kjokkenmoddinger (sampah kerang)danabris sous roche (gua tempat tinggal). Alat-alatnya adalah kapak genggam (pebble) disebut juga kapak Sumatra, kapak pendek (hache courte), dan pipisan. c. Tradisi manusia zaman hidup menetap (zaman Neolitikum) Pada zaman ini, manusia sudah mulai food producing, yakni mengusahakan bercocok tanam sederhana dengan mengusahakan ladang. Jenis tanamannya adalah ubi, talas, padi, dan jelai. Mereka menggunakan peralatan yang lebih bagus seperti beliung persegi atau kapak persegi dan kapak lonjong yang dipergunakan untuk mengerjakan tanah. Kapak persegi ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan Barat, sedangkan di Semenanjung Melayu kapak ini disebut kapak bahu. Kapak lonjong berbentuk bulat telur, banyak ditemukan di Sulawesi, Papua, atau kepulauan Indonesia Timur. Alat serpih untuk mata panah dan mata tombak ditemukan di Gua Lawa Sampung (Jawa Timur) dan Cabbenge (Sulawesi Selatan). Di Malolo (Sumba Timur) ditemukan kendi air. Pada masa ini, terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia (Tonkin di Indocina) ke Nusantara yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM melalui jalan barat dan jalan utara. Alat yang dipergunakan adalah kapak persegi, beliung persegi, pebble (kapak Sumatra), dan kapak genggam. Kebudayaan itu oleh Madame Madeleine Colani, ahli sejarah Prancis, dinamakan kebudayaan Bacson-Hoabinh. Kepercayaan zaman bercocok tanam adalah menyembah dewa alam. d. Tradisi Megalitikum Pada zaman ini, alat dibuat dari batu besar seperti menhir, dolmen, dan sarkofagus. Menhir adalah tugu batu besar tempat roh nenek moyang, ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan. Dolmen adalah meja batu besar (altar), terdapat di Bondowoso, Jawa Timur. Sarkofagus adalah kubur peti batu besar. Di Sulawesi, sarkofagus dikenal dengan sebutan waruga. e. Tradisi zaman perundagian Setelah hidup menetap, mereka semakin pandai membuat alat, bahkan dengan kedatangan bangsa Deutero Melayu pada 500 SM, mereka sudah mampu membuat alat dari logam (sering disebut budaya Dongson karena berasal dari Dongson). Zaman ini disebut zaman kemahiran teknologi. Mereka juga telah mengenal sawah dan sistem pengairan. Jenis benda logam yang dibuat di Indonesia pada zaman ini, antara lain, sebagai berikut. 1) Nekara, yaitu semacam tambur besar yang ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua. 2) Kapak corong, disebut demikian karena bagian tangkainya berbentuk corong. Sebutan lainnya adalah kapak sepatu. Benda ini dipergunakan untuk upacara. Banyak ditemukan di Makassar, Jawa, Bali, Pulau Selayar, dan Papua. 3) Arca perunggu, ditemukan di daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan, Bogor. Selain itu, ada perhiasan perunggu, benda besi, dan manik-manik. Kepercayaan di zaman perundagian adalah menyembah roh nenek moyang (animisme).

Related Posts:

Materi Sejarah: Kronologi Sejarah


Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
Untuk mengetahui kronologi sejarah Indonesia, kita perlu mengetahui perkembangan kehidupan dan budaya masa lampau sampai Indonesia di masa sekarang. a. Indonesia masa praaksara Pada masa praaksara Indonesia, kehidupan masyarakatnya masih sederhana. Hal ini dapat kita ketahui dari peninggalan alat-alat kehidupannya yang terbuat dari batu maka disebut zaman batu. Melalui benda-benda budaya yang ditinggalkannya kita dapat merangkai kembali sejarah tentang kehidupan masa lampau. Berdasarkan bahan dasarnya, perkembangan budaya terbagi dua. 1) Zaman batu, dibedakan menjadi zaman batu tua, batu tengah, batu baru dan batu besar. 2) Zaman logam, dibedakan menjadi zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Di Indonesia, zaman logam dimulai sejak ditemukannya alat-alat dari perunggu.
b. Indonesia memasuki zaman sejarah Sejarah Indonesia dimulai dengan ditemukannya sumber tertulis yang pertama, yakni prasasti Kutai sekitar abad ke-5. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan kehidupan masyarakat dari belum mengenal tulisan sampai mampu menulis sebuah prasasti. Berarti, ada pengaruh tertentu yang mampu memajukan budaya Nusantara. Pengaruh tersebut tidak lain adalah pengaruh Hindu-Buddha. Pengaruh ini terkait dengan agama Hindu dan Buddha. Pengaruh ini memunculkan sistem pemerintahan baru, yakni bentuk kerajaan yang meniru model India. Raja adalah turun temurun, bukan pilihan rakyat dan dikelilingi para bangsawan. Perkembangan hidup dan interaksi manusia selanjutnya memunculkan hubungan Indonesia dengan pedagang Gujarat. Di kemudian hari, hal ini berdampak pada masuknya pengaruh Islam ke Nusantara melalui pelayaran dan perdagangan. Perkembangan pengaruh Islam yang pesat akhirnya membentuk kerajaan Islam yang pertama di Nusantara, yakni Samudra Pasai, kemudian diikuti kerajaan-kerajaan Islam lain di Jawa maupun di luar Jawa. Kemajuan Islam ini membawa kemajuan budaya Nusantara dengan munculnya bangunan-bangunan bercirikan Islam seperti masjid. Perkembangan interaksi antarbangsa membuat bangsa Indonesia tidak dapat menolak kedatangan bangsa barat yang akhirnya menjajah Nusantara, seperti kedatangan bangsa Belanda, Portugis, dan Inggris. Penjajah Belanda membawa pengaruh sosial budaya serta politik bagi bangsa Indonesia, bahkan penindasan yang dilakukan pihak Belanda melahirkan gerakan daerah yang berkembang menjadi gerakan nasional dengan ditandai lahirnya Budi Utomo. Puncak dari gerakan nasional ini adalah Proklamasi 17 Agustus 1945 yang melahirkan negara Indonesia dengan pola baru berbentuk republik. Namun sebelumnya, Indonesia jatuh ke tangan Jepang (1942 – 1945). Pada masa pendudukan Jepang penuh dengan kesengsaraan, seperti adanya romusha. Penjajahan Jepang berakhir seiring dengan berakhirnya PD II. Jepang menyerah kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945 yang berarti juga Indonesia mendapat angin baik untuk segera bertindak dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 
ndonesia memasuki era baru dalam situasi kemerdekaan, yakni situasi yang mendorong untuk mewujudkan bangsa yang adil dan makmur. Bangsa Indonesia mengalami pasang surut akibat situasi dan perkembangan zaman, salah satunya adanya tragedi nasional G-30-S/PKI (1965), yakni usaha PKI untuk mendirikan negara komunis di Indonesia, tetapi gagal. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab jatuhnya kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno ke tangan Presiden Soeharto yang otomatis mengakhiri masa Orde Lama dan berubah menjadi Orde Baru. Pada perkembangannya, masa Orde Baru dinodai dengan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang semakin merajalela. Akibatnya, berbagai tuntutan dan demonstrasi marak di mana-mana. Puncaknya terjadi pada tanggal 16, 17, dan 18 Mei 1998 ketika amuk massa terjadi di berbagai kota di Indonesia. Situasi ini mereda setelah Presiden Soeharto meletakkan jabatan pada tanggal 21 Mei 1998. Sejak saat itu masa Orde Baru berakhir, setelah +32 tahun mendominasi sistem pemerintahan. Sejak saat itu pula bangsa kita memasuki era reformasi, di mana tatanan kehidupan diupayakan tercapai masyarakat madani yang adil dan makmur sesuai dengan tujuan pembangunan nasional. Perkembangan sejarah Indonesia hendaknya disusun berdasarkan urutan-urutan peristiwa dari masa lampau sampai sekarang, sehingga kronologi sejarah Indonesia akan dapat diketahui dengan jelas. Kronologi merupakan satu-satunya norma objektif yang harus diperhatikan dalam menyusun kronologi sejarah.

Related Posts:

Materi Sejarah: Periodisasi Sejarah


Periodisasi Pengertian periodisasi diartikan sebagai pembabakan waktu yang dipergunakan untuk berbagai peristiwa. Kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap masa memerlukan suatu pengklasifikasian berdasarkan bentuk serta jenis peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya. Rentang waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang merupakan rentang yang sangat panjang, sehingga para ahli sejarah sering mengalami kesulitan untuk memahami dan membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan manusia. Untuk mempermudah pembabakan kehidupan manusia, para ahli menyusun periodisasi sejarah.
Periodisasi digunakan untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia. Periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat adanya perbedaan-perbedaan pandangan sehingga periodisasi sejarah bersifat subjektif yang dipengaruhi subjek permasalahan serta pribadi penelitinya. Dalam sejarah Indonesia, periodisasi dibagi dua, yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah. a. Zaman praaksara, yaitu zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat dipelajari berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur, ekofak, dan situs. Artefak adalah semua benda yang jelas memperlihatkan hasil garapan sebagian atau seluruhnya sebagai pengubahan sumber alam oleh tangan manusia.Fituradalah artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya. Ekofak adalah benda dari unsur lingkungan abiotik atau biotik. Situs adalah bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala. b. Zaman sejarah, yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi tiga sebagai berikut. 1) Zaman Kuno, yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada zaman ini, berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan Buddha. 2) Zaman Indonesia Baru, mulai abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam sampai abad ke-18. 3) Zaman Indonesia Modern, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan Indonesia merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.
Ada beberapa unsur yang sering memengaruhi penyusunan periode-periode sejarah, salah satunya adalah unsur geografi, sebab adanya perubahan tapal batas, perubahan aliran sungai, gedung kuno direhab, bahkan adanya perubahan flora dan fauna dapat mengaburkan jejak-jejak sejarah. Konsep teoritik tentang periodisasi sejarah Indonesia pernah dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957, yang menghasilkan hal-hal sebagai berikut.
a. Konsep periodisasi dari Prof. Dr. Soekanto Menurut pendapat Dr. Soekanto, periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan artinya bersifat politik. Pembagian atas babakan masa (periodisasi) yang berdasarkan kenyataan-kenyataan sedapat mungkin harus eksak serta praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah Indonesia diusulkan secara kronologis sebagai berikut.
1) Masa pangkal sejarah.............................................. – 0
2) Masa Kutai-Tarumanegara ..................................... 0 – 600
3) Masa Sriwijaya-Medang-Singosari ......................... 600 – 1300
4) Masa Majapahit....................................................... 1300 – 1500
5) Masa Kerajaan Islam............................................... 1500 – 1600
6) Masa Aceh, Mataram, Makassar ............................ 1600 – 1700
7) Masa pemerintah asing............................................ 1700 – 1945
a) Zaman Kompeni (1800 – 1808)
b) Zaman Daendels (1808 – 1811)
c) Zaman British Government (1811 – 1816)
d) Zaman Nederlands – India (1816 – 1942)
e) Zaman Nippon (1942 – 1945)
8) Masa Republik Indonesia ........................................ 1945 – sekarang
b. Periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo Menurut pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, sebagai dasar bagi babakan masa (periodisasi) adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada  masa lampau. Menurut pemikirannya, faktor ekonomi sangat memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan kultur di Indonesia. Faktor ekonomi memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar, baik budaya Hindu dari India, budaya Islam dari Asia Barat, serta budaya barat baik dari Eropa atau negara-negara lainnya. Maka ada kemungkinan untuk membedakan dua periode besar, yaitu pengaruh Hindu dan pengaruh Islam. Sebutan dari periode itu memakai nama kerajaan sebab sifat masyarakat pada waktu itu masih homogen dan berpusat pada raja (istana sentris). Adapun periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono adalah sebagai berikut. 1) Prasejarah 2) Zaman Kuno a) Masa kerajaan-kerajaan tertua b) Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV). c) Masa Majapahit (dari abad XIV – XV). 3) Zaman Baru a) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI). b) Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX). c) Masa pergerakan nasional (abad XX). 4) Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945). 

Related Posts:

Materi Sejarah: Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni


1. Sejarah sebagai peristiwa Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau menjadi sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah. Melalui peristiwa, ilmu sejarah mendapat gambaran tentang kehidupan manusia di masa lampau. Sejarah sebagai peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau mengakibatkan kita tidak mungkin lagi mengamati peristiwa tersebut, yang dapat kita amati adalah sejarah sebagai kisah, yaitu penelaahan sejarah sebagai kisah suatu peristiwa. Sejarah sebagai peristiwa, maksudnya peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Kejadian masa lampau tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekonstruksi kehidupan pada masa tersebut. Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.
2. Sejarah sebagai kisah Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwaperistiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau. Sejarah sebagai kisah adalah hasil karya, cipta, dan penelitian berbagai ahli yang kemudian menulisnya. Penulisan yang dapatdipertanggungjawabkan harus melalui penafsiran yang mendekati kebenaran peristiwa yang terjadi. Sementara itu, untuk merekonstruksi kisah sejarah harus mengikuti metode analisis serta pendekatan tertentu. Dengan kata lain, sejarah sebagai kisah adalah kejadian masa lalu yang diungkapkan kembali berdasarkan penafsiran dan interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat, bangsa, dan negara tidaklah mudah karena jejak-jejak sejarah yang ditinggalkannya tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam penyusunannya memerlukan penelaahan yang sangat jeli dan bijaksana serta verifikatif sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan sejarah sebagai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa. Jejak-jejak sejarah yang berisi kehidupan rangkaian peristiwa atau kejadian dalam lingkup kehidupan manusia menjadi sumber penting dalam penulisan kisah sejarah.
3. Sejarah sebagai ilmu Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau. Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York Powell, sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Kebenaran itu dapat dibuktikan dari dokumen yang telah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah. Sejarah dianggap sebagai ilmu sebab sejarah memiliki syarat-syarat ilmu, antara lain ada masalah yang menjadi objek, ada metode, tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran yang rasional, dan kebenaran bersifat objektif. Jika melihat hal tersebut, sejarah sebagai ilmu dapat memenuhinya, dikarenakan: a. objek kajian sejarah ialah kejadiankejadian di masa lalu yang merupakan sebab akibat; b. adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah; c. kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis; d. kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik (penilaian) yang sistematis; e. fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda. Kebenaran hanya "milik" peristiwa ini sendiri. Namun kebenaran fauna adalah juga objektif, maksudnya kebenaran harus diakui oleh intersubjektivitas atau diakui oleh banyak sejarawan dan masyarakat luas.
4. Sejarah sebagai seni Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni. Menulis sejarah merupakan seni, filsafat, polemik, dan dapat sebagai propaganda. Sejarawan abad 19 bernama Comte, Spencer, danMill menyebutkan bahwa metode dan sikap ilmiah pengetahuan alam dapat  dipergunakan untuk mempelajari sejarah, tanpa memerlukan modifikasi lebih lanjut. Namun menurut Dithley, seorang filsuf modern, menyatakan bahwa hal tersebut adalah tidak benar, sebab sifat alami dari pengetahuan alam adalah sesuatu yang selalu nyata dan terlihat, sehingga sejarah yang bersifat abstrak tidak mudah menganalisisnya. Oleh karena itu, sejarah adalah pengetahuan tentang rasa. Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti. Dengan demikian, diperlukan seni dalam penulisan sejarah sehingga tercipta suatu peristiwa sejarah yang dapat dipelajari secara urut, lengkap, menarik, dan tidak membosankan. Oleh karena itu, seorang sejarawan harus bersedia menjadi ahli seni untuk menghidupkan kembali kisah kehidupan di masa lalu, masa sekarang, dan yang akan datang. Dengan demikian selain elemen ilmiah sejarah juga mengandung elemen seni.

Related Posts:

Materi Sejarah: Pengertian Sejarah


Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu disebut sumber sejarah. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau; masa lampau umat manusia. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun(syajaroh), artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja akan tampak seperti gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja pada masa lampau. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah disebut geschichte yang artinya sesuatu yang telah terjadi, sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Adapun menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah adalah rekonstruksi masa lampau atau kejadian yang terjadi pada masa lampau. Ada tiga aspek dalam sejarah, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. Pada masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah. Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang panjang. Oleh karena itu, sejarah mencakup: 1. masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis); 2. ada hubungannya dengan sebab akibat; 3. kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mencari kebenaran yang hakiki; 4. peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masakini, dan masa yang akan datang.

Related Posts:

PERISTIWA PADA TANGGAL 1 JUNI


Peristiwa-peristiwa pada 1 Juni
  • 193 - Kaisar Romawi Markus Didius dibunuh di istananya.
  • 1638 - Gempa bumi yang pertama kali dicatat terjadi di Amerika Serikat.
  • 1945 - "Pancasila" dikemukakan pertama kalinya oleh Ir. Soekarno lewat pidato "Lahirnya Pancasila" di sidang Dokuritsu Junbi Cosakai sebagai Dasar Negara Indonesia dan diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
  • 1960 - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya didirikan.
  • 1984 - Bandar Udara Kemayoran resmi berhenti beroperasi.
  • 2003 - Republik Rakyat Tiongkok mulai mengisi penampungan air di balik Bendungan Tiga Ngarai, menaikkan permukaan air di dekat bendungan hingga 100 meter.
  • 2008 - Insiden Monas: Aksi demonstrasi Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) diserang oleh masa beratribut Front Pembela Islam di Monas, 14 orang terluka.
  • 2009 - Air France Penerbangan 447 jurusan Rio de Janeiro-Paris jatuh di Samudra Atlantik. Menewaskan 228 penumpang dan awak pesawat.
  • 2014 - Basuki Tjahaja Purnama menjadi pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta karena Joko Widodo menjadi capres dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014.
  • 2014 - Pengundian nomor urut capres-cawapres Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014. Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh nomor urut 1 dan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla memperoleh nomor urut 2.
  • 2014 - Stefanny Eveline, Livia Ramadhanty, Krista Natali, dan Yoriko Angeline dinyatakan terpilih menjadi personel grup vokal Teenebelle mengalahkan 16 kandidat potensial lainnya.

https://id.wikipedia.org/wiki/1_Juni

Related Posts:

APA ITU VISUAL BASIC 6?


Visual Basic 6
Visual basic 6 adalah bahasa pemograman untuk membuat aplikasi berbasis windows yang berbasis visual (Viva, 2008: 7). Lebih lanjut menurut Sunyoto (2007: 1) visual basic 6 adalah program yang digunakan membuat desain aplikasi dalam Microsoft Windows dengan bahasa pemograman basic. Sedangkan menurut Hasballah (2009: 2) “visual basic merupakan salah satu development tool untuk membangun aplikasi dalam lingungan windows”. Pengertian dari visual basic pada dasarnya merupakan pemograman untuk membuat aplikasi yang dijalankan di windows. Visual basic 6 adalah visual basic versi tahun 2006 yang dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft yang bertujuan untuk membuat program yang diajankan di windows dengan bahasa basic. Visual basic 6 dipilih karena memiliki bahasa pemograman dan sistem yang lebih sederhana dari pada visual basic net yang menggunakan sistem Net Framwork.

Related Posts:

PENGERTIAN, MACAM-MACAM DAN PERBEDAAN SUMBER BELAJAR DAN MEDIA

Sumber Belajar
Dalam proses belajar dan pembelajaran, sumber belajar sangatlah dipentingkan. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai (Sanjaya, 2006: 172). Menurut Rohani (1997: 102) sumber belajar (learning resources) “ sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar”. Sumber belajar adalah sebuah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,sebagian atau secara keseluruhan (Sudjana dan Rivai, 2009: 76). Pada dasarnya sumber belajar secara umum adalah segala sesuatu yang disekitar speserta didik sebagai sarana belajar dengan tujuan tercapainya tujuan pembelajaran. Sumber belajar sangatlah penting keberadaannya untuk pedoman peserta didik dalam mencari materi dan memecahkan masalah. Peran dari sumber belajar dalam kegiatan belajar dan pembelajaran menurut Musfiqon (2012: 128) sumber belajar merupakan kebutuhan penting yang bisa menjadi sumber belajar, sumber alat, sumber peraga, serta kebutuhan lain yang diperlukan dalam pembelajaran.

Macam-Macam Sumber Belajar
Sumber belajar bukan berbentuk satu jenis saja, tetapi didalam sumber belajar memiliki macam-macam bentuk. Sumber belajar dapat diklasifikasikan berdasarkan wujudnya antara lain, Sumber belajar tercetak, Sumber belajar noncetak, Sumber belajar yang berbentuk fasilitas, Sumber belajar yang berupa kegiatan, Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat (Sudjana dan rivai, 2009: 80).
Menurut Soeharto (2003) dalam Musfiqon (2012: 131) “sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang dirancang (by designed) dan sumber belajar yang tinggal dipakai atau jadi (by utilization)”. Sumber belajar yang dirancang atau by designed merupakan sumber belajar yang dikembangkan dan diproduksi untuk pembelajaran, sedangkan sumber belajar by ulilization merupakan sumber belajar yang sudah ada dan dimanfaatkan untuk pembelajaran. Sumber belajar ini dibedakan berdasarkan tujuan pembuatannya. Sedangkan sumber belajar berdasarkan cara memperoleh informasinya dapat dibedakan menjadi jenis visual, audio dan audiovisual (Sitepu, 2014: 64).

Perbedaan Media dan Sumber Belajar
Media pembelajaran berbeda dengan sumber belajar, menurut Khanifatul (2013: 30) berpendapat bahwa ”secara umum media segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Djamarah & Aswan (2006: 121) berpendapat hakikat media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan Sumber belajar menurut Percival dan Ellington (1988) dalam Sitepu (2014: 19-20) menyatakan “sumber belajar dipakai dalam pendidikan dan pelatihan adalah sebuah sistem yang terdiri atas sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara induvidual”.
Perbedaan antara media dan sumber belajar secara umum bahwa media sebuah alat dan saran penyampai informasi dan seakan-akan memiliki waktu serta ruang terbatas. Media tidak selalu bisa dipakai dalam pembelajaran dikarenakan harus sesuai antara media dan strategi pembelajaran. Sedangkan sumber belajar memberikan pengetahuan yang luas dan tidak sebagai sarana penyampai tetapi sebagai temapat asal suatu pembelajaran serta bersifat mandiri.

Related Posts:

SERAT BABAD TUBAN (Sejarah Tuban Jawa Timur)




Serat Babad Tuban adalah tulisan sejarah membahas mengenai Tuban, Bupati Tuban dan seluk beluk Tuban. Adapun seratnya bisa anda downlod di link berikut:

Baca babad jawa versi huruf jawa:
Jika anda tidak bisa membaca tulisan jawa kuno dan menginginkan terjemahan ke tulisan abjad (gedrik) dapat mengunjungi komunitas sejarah tuban yang sudah menterjemahkan isi dari serat babad tuban di link berikut ini: https://toebantempodoeloe.wordpress.com/serat-babad-tuban/
berikut contoh hasil terjemahan yang dilakukan Tuban Tempo Doeloe
Sajarahipun Para Bupati Ing Nagari Tuban
Ingkang kadamel purwaning gitaya nalika panjenenganipun Sang Prabu Banjaran Sari, Narendra Binathara ing Nagari Pajajaran punika kagungan putra kathah, ananging ingkang badhe kula angge ugering cariyos wau, muhung para putra wayah ingkang nedhakaken para bupati ing  nagari Tuban kemawon.
Aluranipun kados ing ngandhap punika:
1. Sang Prabu Banjaran Sari, puputra: Raden Arya Metaun.
2. Raden Arya Metaun puputra: Raden Arya Randhu Kuning, punika lajeng lalana mangetan. Kanthi palilahipun ingkang eyang Sang Prabu Banjaran Sari, sareng tindakipun prapta ing Saleripun ardi Kalak Wilis. Dhistrik Jenu (Tuban). Lerep wonten ing ngriku. Watawis dinten lajeng babat ara-ara nama Srikandhi. Dumunung wonten pinggir pasisir sacelakipun ardi Kalak Wilis trus Mangidul badhe kinarya nagari, awit saking adrenging karsanipun Raden Arya Randhu Kuning, sariranipun kapengin sanget ngasta pusaraning praja jumeneng dadya bupati, pambabating ara-ara wau lami-lami lajeng dados praja kaparingngan nami nagari Lumajang Tengah. Raden Arya Randhu Kuning pindhah asma Kyai Ageng (Kyai Gedhe) Lebelonthang. 
Hasil terjemahannya selengkapnya bisa diunduh di blog/web TUBAN TEMPO DOELOE.
Info lebih lanjut kunjungi laman TBD di www.toebantempodoeloe.wordpress.com

Related Posts: