Konsep awal AKSIS 2019 Edisi Semester Genap
Home » Archive for February 2019
PERKEMAHAN PRAMUKA SANTRI NUSNTARA V | AKSIS MAN 2 TUBAN 2018
Assalamualaikum
wr.wb sobat akisis!! Masih ingat dengan PPSN tingkat Jatim yang di ikuti oleh
santri ma’had Al-Ihsan MAN 2 TUBAN,yang tentunya juga meraih beberapa kejuaraan
yang ada di dalam kegiatan tersebut.Yuk di sini kita akan membahas beberapa hal
yang belum kalian ketahui.
Hari
Santri Nasional memiliki arti yang besar bagi bangsa Indonesia,hari santri
adalah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam
perjuangan melawan penjajahan asing.Sehingga Hari Santri Nasional di tetapkan
pada tanggal 22 Oktober.
Dalam
rangka peringatan hari Santri Nasional,kemenag jatim mengadakan kegiatan
“Perkemahan Pramuka Nasional Nusantara V”,dan kebetulan santri kita dari Ma’had
Al-Ihsan MAN 2 Tuban diberi kesempatan oleh Kemenag Kabupaten Tuban untuk mewakili
Wilker Bojonegoro dalam kegiatan tersebut.Kegiatan ini dilaksanakan di bumi perkemahan
Kanwil Kemenag Jatim yang bertempat di Sidoarjo.Kegiatan PPSN V ini
dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 24-26 Agustus 2018. Peserta yang terpilih dari santri
ma’had Al-Ihsan MAN 2 TUBAN untuk mewakili
tersebut diantaranya Aad, Habbi, Irsya, Rudi, Syahrul, Didi, Badrul, Nickola, dan Ivan.Santri
kita berangkat dari sekolah (MAN 2 TUBAN) pada jam 01.00 dinihari dengan didampingi
oleh Pembina bapak Lilik Dwi Susanto. Sesampainya di bumi perkemahan mereka bergotongroyong
untuk mendirikan tenda. Setelah itu dilaksanakan upacara pembukaan yang dibuka oleh
Kepala Kanwil Kemenag Jatim. Dan beliau berpesan bahwa ‘’ santri itu bertanggung
jawab, dapat dipercaya, dan bermartabat’’ujar Kepala Kanwil Jatim. Hari berikutnya
perkemahan ini diisi dengan berbagai acara yang menarik seperti senam pagi,
sosialisasi narkoba, lomba pioneering, pentas seni,dan salah satunya kegiatan
yang menarik adalah lomba memasak yang menjadi tanggung jawab Aad dan Rudi,merka
berhasil membuat masakan favorit dalam kegiatan tersebut. Kemudian lomba Teknologi
Tepat Guna yang menjadi tanggung jawab Nickola, Didi, Aad, dan Rudi mereka menciptakan
‘’ Shooter Mush ‘’ yaitu alat penyemprot tanaman yang berhasil menjadi juara harapan
1 tingkat JawaTimur. Kemudian lomba Film Santri Nusantara yang diikuti oleh Syahrul,
Ivan, dan Irsyad yang mengikuti kegiatan dengan semangat dan antusias. Lalu
Asian Scetro yang diwakili oleh Habbi Mubarok dan berhasil meraih juara harapan
1 tingkat Jawa Timur. Dengan selesainya kegitan tersebut maka berakhirlah PPSN
V. Semoga di tahun mendatang Ma’had Al-Ihsan mampu menjadi lebih baik,dan bisa
mewakili lagi PPSN V tingkat jatim tentunya bisa meraih prestasi yang lebih
banyak lagi.Selalu jaya dan sukses buat Santri ma’had Al-Ihsan MAN 2 TUBAN.
Gimana
sobat Aksis sudah tahu kan isi kegiatan dari “Perkemahan Pramuka Santri
Nusantara” .Sampai jumpa di PPSN V selanjutnya!!….. Sherly-Red
Related Posts:
PROFIL GURU ALVIN MASRUROH, S.S. M.Pd | "AKSIS MAN 2 TUBAN 2018"
Beliau adalah istri dari
Bapak Turhadi. Beliau berkediaman di Dsn. Beron Ds. Punggulrejo Kec. Rengel
Kab. Tuban. Beliau lahir di Tuban, 3 Agustus 1979 yang artinya, saat ini Beliau
tengah berusia 39 tahun.
Sosok guru yang mandiri
nan pekerja keras ini sangat memperhatikan pendidikannya. Terbukti dengan hasil
riwayat pendidikan yang Beliau tempuh. Beliau memulai pendidikannya di MI AL
Hidayah Islamiyah Beron yang sekarang sudah berganti nama menjadi MIN 2 Tuban
(1991-1994). Kemudian di MTSN 2 Tuban (1985-1991) dan kemudian di MAN 3 Malang
(1994-1997) yang sekarang sudah berganti nama menjadi MAN 2 Kota Malang, dan
dilanjutkan di STAIN Malang yang sekarang juga sudah berganti nama menjadi UIN
Malang. Beliau mengambil jurusan Adab/ Bahasa Inggris dan lulus S-1 Sarjana
pada tahun 2002. Tak hanya sampai di situ saja, pada tahun 2013 Beliau
berkesempatan untuk kembali melanjudkan pendidikannya di UNESA pasca sarjana
pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris, kemudian lulus pada tahun 2015.
Beliau mulai mengajar di
MAN Rengel yang sekarang sudah berganti nama menjadi MAN 2 Tuban ini pada Juli,
2002. Pengalaman yang beliau rasakan pada saat pertama kali mengajar ialah
awalnya Beliau merasa tidak yakin bisa mengajar,karena memang Beliau tak pernah
mempunyai bayangan untuk menjadi guru sama sekali. Akan tetapi, karena memang
kondisi pada saat itu mengharuskan Beliau untuk menjadi guru “Jadinya ya
........ harus konsekuen” ucap Beliau sambil menorehkan senyum manis yang khas.
Beliau berkata walaupun pada awalnya tidak yakin tapi kita juga harus
mencobanya terlebih dahulu dan menjalaninya dengan maksimal. Namun setelahnya,
Beliau merasa lega, karena apa yang beliau ajarkan bisa di terima oleh
siswa-siswi MAN 2 Tuban ini.
Beliau juga yakin bahwa
apapun yang kita lakukan kita harus percaya bahwa Allah itu maha mendengar,
maha melihat, maha pengampun, dan Allah itu maha penyayang. Dengan begitu hidup
akan terasa tenang. Itulah sedikit kalimat yang sangat berpengaruh dalam hidup
Beliau.
Suka duka yang Beliau
rasakan selama hampir 16 tahun mengajar di MAN 2 Tuban ini adalah, sebagai
pengajar Bahasa Inggris di MAN 2 Tuban ini pernah mengalami masa dimana “
Bahasa Inggris “ berkembang dengan sangat pesat. Terbukti dengan
prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh siswa-siswi MAN 2 Tuban saat itu.
Dengan menjadi guru pula,
semakin membuat Beliau yakin bahwa masing-masing individu mempunyai potensinya
masing-masing dan tidak hanya pada sisi akademisnya saja. Sedangkan semua duka
dan sisi negatif yang pernah Beliau alami dan rasakan mampu di abaikan karena
sudah tertutupi oleh banyak sisi positifnya.
Sedikit pesan yang Beliau
sampaikan kepada siswa-siswi MAN 2 Tuban kelas XII yang sebentar lagi akan
lulus adalah “ jadiah orang bermanfaat bagaimanapun dan dimanapun berada,
selalu berbakti dan berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua”. Serta untuk
kelas X dan XI adalah “ harus selalu sungguh-sungguh dalam belajar dan mau
untuk selalu berusaha mengenali juga mengembangkan potensinya, dan harus selalu
menaati peraturan sekolah”.
Bagaimana sobat Aksis?
Bukankah sangat menyenangkan memiliki seorang guru seperti Beliau? Sosok guru
yang sangat menginspiratif.
Cukup sekian ya, sedikit
profil yang dapat kita sampaikan, semoga dari kisah hidup dan pengalaman
Beliau, kita dapat merangkum banyak manfaat yang dapat kita terapkan untuk
kedepannya. Jangan lupa untuk selalu ingat pesan dari Bu Alvin
ya...............!!!!.
Umi Red.
Related Posts:
OPTIMALISASI KECERDASAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK MELALUI PUASA SUNAH
Persaingan dan perubahan zaman menuntut setiap orang untuk cerdas dan cermat untuk menghadapinya sehingga tidak terjadi kesalahan yang cukup merugikan. Perubahan yang sangat cepat terkadang membuat seorang menjadi "kapil" dalam bahasa jawanya, yakni sebuah sifat kagetan dan mudah ikut-ikutan. Sangat kurang tepat jika kita tidak mengikuti zaman, namun sungguh kurang baik jika kita terpaku dan tunduk dengan perubahan zaman. Perubahan-perubahan ini harus kita ikuti dan kita seleksi sebagaimana sebagai bentuk seleksi alam yang menuntut kita harus "survive". Begitu pula dalam dunia pendidikan khususnya tingkatan dasar sampai menengah pertama harus pintar-pintar mengikuti perubahan sehingga tidak ketinggalan dan tidak berlebihan dalam menyikapinya. Hal ini bertujuan memperkokoh pondasi keimanan dan keilmuan. Keilmuan yang tersusun rapi diatas keimanan akan memunculkan karakter yang kuat dan tidak mudah rubah namun menjulang tinggi mengikuti roda zaman. Agama ketika menjadi preoritas utama akan menjadi seseorang mendapatkan lainnya sehingga tercipta keseimbangan yang nyata. Kecerdasan spiritual muncul ketika ilmu agama tertanam dengan baik dalam jiwa manusia. Albert Einstein pernah berpendapat "Science without religion is lame, religion without science is blind". Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita semua karena selama ini kita memgukur kesuksesan peserta didik kita dengan prestasi akademiknya saja. Tidaklah bisa mengukur keilmuan umum sebagai hal yang mutlak, namun kecerdasan keduanya dibutuhkan. Jikalaupun terpaksa memilih antara keduanya maka pilihlah kecerdasan spiritual. Hal ini akan menentukan kualitas yang akan dihadapi di masa depan. Sehingga ketika kesadaran keilmuannya muncul dan tumbuh subur maka tidaklah terjatuh dalam pusaran kesombongan.
Kecerdasan spiritual sendiri merupakan landasan yang sangat penting. Menurut Stephen R. Covey kecerdasan spiritual adalah pusat yang paling dasar dari kecerdasan lainnya. Sedangkan menurut Khalil A. Khavari menyatakan kecerdasan spiritual dapat diartikan sebagai fakultas dimensi yang non material atau dapat dikatakan sebagai jiwa manusia. Dalam hal ini membimbing anak untuk memperkuat kecerdasan spiritualnya dengan pola serta metode zaman sekarang. Bukan berarti metode saat kita kecil salah, namun dikawatirkan tidak dipahami anak dan membuat anak merasa tertekan. Ali Bin Abi Tholib berpesan kepada orang tua dalam mendidik anak "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena ia hidup di zaman yang berbeda dengan zamanmu".
Optimalisasi kecerdasan spiritual akan sangat menentukan bagaimana masa depan seseorang, sehingga kita tidak terpaku dalam masa kini saja. Kecerdasan anak sebagian dapat dilihat pada masa kecilnya, banyak ilmuan yang terlihat cerdas ketika masih usia anak-anak. Namun ketika kecerdasan spiritual itu tidak ada ataupun rentak maka kecerdasan tersebut dapat membuat pincang kakinya dan terjatuh dalam jurang keangkuhan dan ketidak manfaat. Anak yang terlihat sudah cerdas dari kecil jika diberikan bekal kecerdasan spiritual yang baik apalagi sesuai dengan tuntunan Rasullah akan nampak seperti rembulan dalam kegelapan. Namun jikapun tidak, akan tetapi dibekali dengan kecerdasan spiritual yang optimal dan istiqomah makan nampak selayaknya pelangi yang muncul setelah hujan dan badai.
Salah satu optimalisasi kecerdasan spiritual dari pengamatan adalah puasa sunah yang mana sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad S.A.W. Macam-macam puasa sunah sangatlah banyak, namun sangat dianjurkan bagi penuntut ilmu adalah puasa senin kamis ataupun daud. Hal ini tentu saja diniatkan hanya semata-mata karena Allah S.W.T. Insyallah karena kecerdasan spiritual adalah induk kecerdasan dan yang mengerakan jiwa sehingga lebih baik dan lebih baik. Selain itu melatih peserta didik/anak dalam kesabaran dan kedisiplinan.
FASTABIQUL KHOIROT. [MR.A]
Related Posts:
Subscribe to:
Posts (Atom)