PUISI PAHLAWAN: Tandu sang Jenderal (Pahlawan Jenderal Soedirman)


Belia bukan halangan
Untuk sebuah pengorbanan
Walau keadaan merintih
Dengan suara yang lirih
Menahan sakit yang teramat perih
Tak gentar dia, menahan tanggung jawab yang ia derita
Meski nafas menghiba
Paru paru pun iku lara
Ia selalu menumpuk asa
Asa akan kemerdekaan, asa akan pembebasan, dan asa akan kebahagiaan
Pangkat terhormat, menjadikannya orang hebat
Tanpa kehilangan semangat, untuk berkobar di depan rakyat
Dengan harkat dan martabat, ia rebut hak masyarakat untuk tidak melarat.
Hadirnya bagai mutiara di tengah sahara
Walau banyak kerikil tajam di habitatnya
Sekali penerang, tetap jadi pemenang
Saat diri tak tegap lagi untuk berdiri
Saat tulang tak kuat lagi untuk menopang
Dan badan yang tak tegar lagi untuk berjalan
Satu yang ia harapkan
Tetap berperang dengan membawa kemenangan
Walau harus tergulai lemah
Ditopang sehelai kain dan sepasang besi panjang
Suaramu getarkan jiwa pengikutmu
Fisik memang tak berkutik, tapi strategi tetap jadi kharismatik
Karna rakyat jadi tanggung jawabmu
Mau tak mau, kau harus relakan hidupmu
Untuk tanah air tercintamu
Demi kemerdekaan negerimu
Demi kebahagiaan rakyatmu
Ucapan syukur untukmu Tuhanku
Perantara pahlawan bangsaku
Jenderal terbaik di zaman itu
Pendorong nusantara untuk tetap maju
Wahai panutanku, Soedirmanku.

NAMA : YAYUK JAMA'ATUN
KELAS : XII KEAGAMAAN 2
#puisiuntukpahlawan
#man2tubanuntukIndonesia

Related Posts:

0 Response to "PUISI PAHLAWAN: Tandu sang Jenderal (Pahlawan Jenderal Soedirman)"

Post a Comment