MENGENAL STOIKISME

Filosofi Stoikisme sebagai salah satu hal yang sekarang banyak dianut oleh masyarakat untuk memperoleh pola pikir lebih sehat. Stoicisme atau Stoikisme bukanlah kepercayaan agama melainkan aliran filsafat yang membantu Anda mengendalikan emosi negatif untuk menerapkan kebahagiaan serta rasa syukur. filosofi yang berkaitan dengan kebahagiaan hidup dan bagaimana menghindari pikiran-pikiran stres dan jenuh. Ilmu yang satu ini mengajarkan pada kita tentang bagaimana kebahagiaan seseorang itu bersumber dari hal-hal yang bisa kita kendalikan.

Siapakah pengagas filosofi Stoikisme?

Stoikisme adalah aliran filsafat kuno yang didirikan di Athena oleh pedagang Fenisia Zeno dari Citium sekitar tahun 301 SM.

Apa itu prinsip Stoicism?

Filosofi Stoicism atau Stoikisme mengutamakan keberanian, kesederhanaan, keadilan, dan kebijaksanaan dalam bertindak. Dengan menerapkan empat prinsip tersebut seseorang dapat belajar filsafat mengendalikan diri atau dalam hal ini Stoicism dengan baik.

5 Hal prinsip stoa untuk lebih bahagia

1. Menyadari bahwa banyak hal terjadi di luar kendali kita.

2. Tenangkan pikiran, jangan mudah terdistraksi.

3. Terimalah apa yang tidak bisa diubah.

4. Ingatlah bahwa tidak ada sesuatu yang bertahan selamanya.

5. Tuangkan pikiran ke dalam tulisan.

Related Posts:

LATIHAN SOAL SOSIOLOGI KELAS XI PEMINATAN (2)


21. Kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama erat dan mempunyai sifat pasif seperti penonton bioskop. Hal ini merupakan bentuk kerumunan …

a. Formal audiens
b. Kelompok ekspresif
c. Panic Causal Crowde
d. Kelompok emosiolnal
e. Inconvient Causal Crowde

22. Penanganan masalah sosial tidak hanya menekankan perhatiannya pada adanya dorongan terhadap perubahan tetapi juga harus memperhatikan ….
a. Manfaat yang diperoleh
b. Kepentingan setiap individu
c. Kondisi masyarakat saat itu
d. Lingkungan alam sekitarnya
e. Dampak negatif yang akan terjadi

23. Fakt

or geografis yang menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang multikultural adalah ….
a. Kurangnya kesediaan untuk menerima budaya asing
b. Keterbatasan sarana dan prasarana komunikasi
c. Banyaknya suku bangsa di indonesia
d. Bervariasinya potensi mata pencahrian
e. Heterogenitas iklim dan cuaca

24. Sekumpulan orang yang melakukan interaksi dan komunikasi serta memiliki tujuan bersama  memiliki kesadaran untuk menciptakan ….
a. Agregasi
b. Organisasi
c. Perilaku kolektif
d. Kelompok sosial
e. Kelompok tidak teratur

25. Cermati tokoh masyarakat berikut ini !
1) Polisi
2) Presiden
3) Ketua RT
4) Masyarakat
5) Pengadilan

Berdasarkan tokoh-tokoh masyarakat di atas yang memilikii peran dalam menghindari tingkat kiminalitas di masyarakat ditunjukkan nomor ….
a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 4) dan 5)
c. 2), 3) dan 4)
d. 2), 4) dan 5)
e. 3), 4) dan 5)

26. Seorang pegawai mendengarkan musik dengan volume cukup keras ketika sedang bekerja, tanpa mempedulikan teman atau orang-orang di sekitarnya yang juga sedang bekerja dan tidak menyukai suara musik yang keras. Akibatnya, antara ia dan teman-temannya sering terjadi konflik. Konflik demikian disebabkan karena adanya perbedaan ....
a. Kepentingan
b. Kebudayaan
c. Kelompok
d. Rasial
e. Kelas

27. Perhatikan beberapa contoh berikut!
1) Orang-orang rekanan berada di tempat kerja
2) Orang-orang yang sedang antri tiket bus
3) Suporter sepakbola nasional di stadion
4) Penonton film animasi 3D di bioskop
5) Anggota klub sains dan matematika

Yang merupakan kelompok sosial dengan kategori kerumunan (crowd) adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (a)
c. (1), (3), dan (5)
d. (2), (3), dan{4)
e. (3), (4), dan (5)

28. Penyimpangan menjadi kejahatan ketika ….
a. Keteraturan sosial diabaikan
b. Terjadi kegagalan sosialisasi dalam masyarakat
c. Lembaga masyarakat mengabaikan norma-norma sosial
d. Terjadi kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial
e. Lembaga masyarakat menunjuk penyimpangan itu sebagai perilaku yang melanggar hukum atau undang-undang

29. Di suatu komplek pemukiman terdapat kelompok sosial berdasarkan agama seperti kelompok Majelis Taklim dan kelompok penganut Kristen. Parameter dari struktur sosial horizontal tersebut adalah ....
a. Kesamaan ciri sosial antarkelompok
b. Kesamaan ciri sosial dalam kelompok
c. Dominasi kelompok satu dan lainnya
d. Perbedaan strata dalam masyarakat
e. Adanya hierarki/sistem pertingkatan

30. Menurut teori interaksi simbolik masalah sosial terjadi karena ….
a. Proses perubahan sosial yang cepat
b. Terjadinya berbagai macam konflik sosial
c. Eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok yang lemah
d. Proses sosialisasi atas norma dan nlai tidak berjalan dengan baik
e. Pergaulan dengan pelanggar hukum dan pelabelan karakter yang buruk

31. Perhatikan pernyataan dibawah ini dengan cermat!
1) Setip individu harus merupakan bagian dari kesatuan sosial
2) Adanya dorongan yang sama antara individu satu dengan lainnya
3) Adanya norma yang mengatur tingkah laku anggota kelompok
4) Adanya pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas
5) Terdapat hubungan timbal balik di antara indivudi yang tergabung dalam kelompok
6) Adanya faktor-faktor yang sma dan dapat mempererat hubungan individu yang tergabung dalam kelompok
Berdasarkan pernyataan diatas yang menunjukkan ciri-ciri kelompok sosial adalah ….
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 6)
e. 4), 5), dan 6)

32. Dalam kegiatan gotong royong, warga masyarakat melakukan dengan sukarela. Kegiatan gotong royong merupakan contoh dari kelompok informal, karena ….
a. Dilakukan oleh warga masyarakat
b. Terjadi di lingkungan masyarakat
c. Dalam gotong royong tidak ada pemimpin
d. Tidak memiliki struktur dan organisasi yang pasti
e. Jumlah anggota dalam kegiatan gotong royong tidak terbatas

33. Perhatikan pernyataan di bawah ini dengan cermat !
1) Adanya kedekatan antara anggota kelompok
2) Jumlah anggota kelompok sedikit
3) Hubungan antarkelompok bersifat langgeng
4) Memiliki tujuan akhir yang sama

Berdasarkan pernyataan diatas adalah syarat untuk membentuk suatu kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah ….
a. Kelompok sekunder
b. Kelompok primer
c. Kelompok formal
d. Out-group
e. In-group

34. Ketertarikan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lainnya mendorong seseorang untuk membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang disebut ….
a. Paguyuban
b. Masyarakat
c. Patembanan
d. Organisasi sosial
e. Kelompok sosial

35. Salah satu faktor pembentuk kelompok sosial adalah kedekatan. Adanya hubungan kedekatan antarindividu maka akan terjadi sosialisasi. Kedekatan yang muncul dengan orang lain dapat ….
a. Meningkatkan peluang interaksi
b. Mewujudkan persatuan dalam kelompok
c. Menjalin hubungan ang erat dalam satu kelompok
d. Mendorong adanya interaksi antar anggota kelompok
e. Melatih anggota kelompok untuk saling memahami satu dengan lainnya

36. Masalah sosial yang terjadi di masyarakat sangat beragam.  Pada dasarnya, masalah sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan ….
a. Masalah sosial ada dimanapun manusia itu berada
b. Masalah sosial telah menjadi bagian dari masyarakat
c. Munculnya masalah sosial akibat perilaku manusia di masyarakat
d. Masalah sosial terwujud sebagai hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri
e. Dalam diri individu memiliki ego yang dapat menimbulkan masalah di masyarakat

37. Seseorang yang memiliki taraf hidup di bawah standar, maka disebut miskin. Namun jika seseorang yang berada di atas standar dapat dikatakan tidak miskin. Ukuran kemiskinan tersebut dilihat secara ….
a. Relatif
b. Absout
c. Kultural
d. Struktural
e. Psikologis

38. Cermati pernyataan dibawah ini!
1) Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya
2) Adanya hubungan antarmasyarakat yang menghambat pembangunan
3) Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial
4) Organisasi sosial tidak dapat mengatur hubungan antarwarga dalam menghadapi ancaman dari luar
5) Sumber dari masalah sosial merupakan akibat dari suat gejala sosial di masyarakat
6) Adanya hambatan untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat

Berdasarkan pernyataan diatas yang menjadi ukuran masalah sosial di masyarakat ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 4), 5), dan 6)

39. Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diharapkan oleh masyarakat, sehingga mendorong adanya tindakan untuk melakukan perubahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial, yaitu ….
a. Melakukan kebijakan sosial di masyarakat
b. Membatasi individu maupun kelompok dalam bertindak di masyarakat
c. Memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang menimbulkan masalah sosial
d. Memperbanyak personil aparat pemerintah untuk memberikan teguran kepada orang yang melakukan masalah sosial
e. Melakukan penelitian terhadap masalah sosial, baru dilakukan suatu tindakan untuk mengatasi masalah tersebut

40. Perhatikan dengan cermat pernyataan berikut !
1) Tingkat pendapatan yang dimiliki seseorang
2) Faktor umur manusia yang selalu mengalami perubahan
3) Pengaruh media massa
4) Kedudukan individu dalam masyarakat
5) Keadaan psikologis individu

Berdasarkan pernyataan diatas yang menunjukkan munculnya tindakan kriminalitas yang berasal dari dalam individu ditunjukkan oleh nomor …..
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)

Related Posts:

Latihan Soal Sosiologi Kelas XI Peminatan (1)



1. Permasalahan sosial dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan hal ini karena  ….

a. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada dimasyarakat
b. Masalah sosial dapat menyebakan ketidakadilan dimasyarakat
c. Dapat menyebabkan munculnya konflik dimasyarakat
d. Kondisi tersebut tidak sesuai keinginan masyarakat
e. Masalah sosial dapat merugikan masyarakat

2. Suatu sikap mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia disebut ….
a. Kesamaan
b. Perbedaan
c. Kesetaraan
d. Keragaman
e. Kekerabatan

3. Perhatikan contoh kelompok sosial berikut!
1) Persatuan Wartawan Indonesia
2) Perkumpulan anggota RT dan RW
3) Persatuan anggota arisan kampung
4) Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
5) Persatuan Guru Republik Indonesia

Yang merupakan ikatan kelompok sosial Gessellschaft atau patembayan adalah ....
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), (2), dan 4)
c. 1), 4), dan 5)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)

4. Perhatikan pernyataan berikut !
1) Adanya hubungan timbal balik diantara individu dalam kelompok
2) Adanya ikatan yang mengatur individu dalam suatu kelompok
3) Individu merupakan bagian dari kesatuan sosial
4) Adanya hubungan yang erat antar individu

Berdasarkan pernyataan diatas yang menjadi syarat terbentuknya kelompok sosial di masyarakat ditunjukkan dalam nomor …
a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 2) dan 4)
c. 1), 3) dan 4)
d. 2), 3) dan 4)
e. 3), 4) dan 5)

5. Masalah sosial yang dihadapi oleh setiap individu berbeda antara satu  dengan lainnya. Letak perbedaan tersebut dikarenakan ….
a. Adanya perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan dan keadaan masyarakat
b. Kemampuan setiap individu dalam memyelesaikan masalah sosial yang dihadapi
c. Adanya perbedaan kepentingan antara individu satu dengan lainnya
d. Kondisi lingkungan yang dapat menjadi faktor pendorong
e. Setiap individu memiliki masalah sendiri

6. Kondisi Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau menuntut setiap masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal ini dapat mempengaruhi ….
a. Pendapatan seseorang dalam mencukupi kebutuhan hidup
b. Pola kehidupan seseorang dalam berperilaku
c. Hubungan sosial yang terjalin antar individu
d. Muncunya konflik di lingkungan sekitar
e. Keadaan sosial masyarakat sekitar

7. Pembedaan anggota masyarakat ke dalam golongan secara horizontal, mendatar dan sejajar atau tidak memandang perbedaan lapisan disebut ….
a. Diferensiasi sosial
b. Keselarasan sosial
c. Strafikasi sosial
d. Interaksi sosial
e. Integrasi sosial

8. Hubungan yang terjalin antar pedagang dipasar merupakan contoh dari …
a. Paguyuban
b. Kerumunan
c. Patembayan
d. Kelompok primer
e. Kelompok Formal

9. Perhatikan gambar berikut !


Proses terbentuknya pelapisan sosial seperti pada gambar di atas didasarkan pada ....
a. Kepemilikan tanah
b. Struktur tanah
c. Adat istiadat
d. Kekuasaan
e. Keturunan

10. Dibawah ini yang tidak termasuk masalah sosial  adalah
a. Prestasi remaja
b. Tawuran remaja
c. Kemiskinan
d. Kejahatan
e. Konflik

11. Struktur masyarakat ditandai oleh ciri-ciri yang unik, baik secara horisontal maupun vertikal. Secara horisontal masyarakat tersebut ditandai ....
a. Adanya perbedaan fisik
b. Adanya keinginan untuk bersatu
c. Adanya rasa solidaritas antar masyarakat
d. Adanya perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam
e. Adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat dan kedaerahan

12. Hubungan yang terjalin antara keluarga, teman bermain waktu kecil termasuk dalam kelompok ….
a. Paguyuban
b. Kerumunan
c. Patembayan
d. Kelompok Formal
e. Kelompok primer

13. Setiap individu memiliki reaksi yang berbeda-beda dalam menghadapai masalah sosial di masyarakat. Masyarakat yang dapat menghadapi masalah sosial dimasyarakat memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi bila di bandingkan dengan masyarakat lain. Upaya dalam menghadapi masalah sosial tersebut dapat mempengaruhi ….
a. Pola kehiduapn indivudu  dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari
b. Hubungan sosial antara individu dengan lainnya
c. Tingkat kesejahteraan masyarakat
d. Interaksi antar masyarakat
e. Tingkah laku masyarakat

14. Terciptanya keberagaman di Indonesia tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan ....
a. Adanya rasa kekeluargaan antara  masyarakat Indonesia
b. Bangsa Indonesia mengalami kesengsaraan saat dijajah bangsa barat
c. Wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau sehingga bentuk penjajahan berbeda disetiap daerah
d. Adanya perasaan senasib sehingga membentuk kelompok sendiri dengan menyesuaikan kondisi disekitarnya
e. Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa portugis, spanyol, Inggris dan belanda yang membawa beragam budaya

15. Jalinan antara kelompok-kelompok sosial, lembaga-lembaga sosial, norma sosial dan lapisan-lapisan sosial di masyarakat disebut . . . .
a. Deferensiasi sosial
b. Stratifikasi sosial
c. Struktur sosial
d. Problem sosial
e. Interaksi sosial

16. Kejahatan berupa penodongan marak terjadi di angkutan umum. Untuk mengatasi permasalahan tersebut polisi menangkap seseorang yang diduga sebagai anggota komplotan penjahat yang sering melakukan tindak kejahatan sejenis. Sifat pengendalian sosial tersebut adalah ....
a. Hukuman
b. Persuasif
c. Represif
d. Kuratif
e. Koersif

17. Kondisi Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau menuntut setiap masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal ini dapat mempengaruhi ....
a. Pendapatan seseorang dalam mencukupi kebutuhan hidup
b. Pola kehidupan seseorang dalam berperilaku
c. Hubungan sosial yang terjalin antar individu
d. Munculnya konflik dilingkungan sekitar
e. Keadaan sosial masyarakat sekitar

18. Perhatikan pernyataan berikut !
1) Realitas sosial yang dinamis
2) Menyangkut hubungan sosial antar kelompok pada saat tertentu
3) Hubungan sosial yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat
4) Sebagian kebudayaan (masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teori)
5) Memberikan batasan pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisasi

Dari pernyataan di atas yang termasuk ciri-ciri struktur sosial adalah . . . .
a. 1  dan 2
b. 1  dan 4
c. 2  dan 3
d. 2  dan 4
e. 3  dan 5

19. Suatu ketika pencuri sepeda motor tertangkap basah ketika berusaha melarikan diri di kampung. Masyarakat yang geram dengan perbuatan tersebut langsung mengeroyok hingga babak belur. Bentuk pengendalian sosial pada permasalahan tersebut adalah ....
a. Formal
b. Preventif
c. Intimidasi
d. Ancaman
e. Non formal

20. Faktor utama terjadinya masyarakat multikultural adalah ….
a. Tidak meratanya pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
b. Adanya sistem stratafikasi sosial dalam masyarakat
c. Sering terjadinya konflik sosial horisontal
d. Perebutan kekuasaan di kalangan elit politik
e. Berlakunya sistem demokrasi

Related Posts:

Kerajaan Kediri



A. Letak Kerajaan Kediri

Letak kerajaan Kediri berada di Jawa Timur, berpusat di Daha atau sekarang kita kenal dengan Kota Kediri. Asal usul kota Daha berasal dari Dhanapura, artinya kota api. Mengenai lokasi kerajaan Kediri ini, bersumber dari salah satu prasasti peninggalan yang berhasil ditemukan yakni Prasasti Pamwatan. Prasasti ini dikeluarkan oleh raja Airlangga, raja pertama sekaligus pendirinya.

Namun yang menarik disini adalah sebelum pusat ibu kota berada di kota Daha, ternyata keberadaannya di wilayah Kahirupan. Hal ini sesuai dengan isi prasasti tersebut yang dikeluarkan pada tahun 1042 dan berita Serat Calon Arang.


B. Latar Belakang Sejarah

Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian.

Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan.


C. Sistem Kepercayaan

Sistem kepercayaan yang berkembang di kerajaan Kediri adalah Hindu Syiwa, hal tersebut didasarkan pada keterangan:

1. Kerajaan kediri letaknya di daerah pedesaan bukan di pesisir sehingga kediri adalah kerajaan agraris. Pada umumnya masyarakat beragama hindu tinggal di daerah desa atau pedalaman bukan pesisir. 2. Arca yang ditemukan di desa Gayam, Kediri itu tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Syiwa Catur Muka atau bermuka empat.seperti yang kita ketahui bahwa Dewa Syiwa adalah salah satu dewa dari agama hindu. 3. Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kasta Brahmana adalah istilah dari agama hindu. 4. Jayawarsa adalah raja pertama kerajaan Kediri dengan prasastinya yang berangka tahun 1104. Ia menamakan dirinya sebagai titisan Wisnu. Dewa Wisnu adalah dewa dari agama Hindu.


Tugas!

Sebutkan faktor-faktor runtuhnya kerajaan Kediri.

DIkumpulkan di ketua dengan dijadikan 1 google drive

Related Posts:

Kerajaan Mataram Kuno (Medang)



A. Letak Kerajaan

Kerajaan Mataram Hindu, berlokasi di pedalaman Jawa tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).


B. Segi Sosial Budaya.

Masyarakat Mataram Kuno terbilang maju dalam hal budaya, terbukti dengan banyaknya bangunan candi yang dibuat, Termasuk dua Candi besar yang sangat termahsyur. Tidak lain adalah Candi Borobudur yang dibuat pada masa pemerintahan Samaratungga dari dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Dan yang kedua adalah Candi Prambanan yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan selesai pada masa pemerintahan Daksa dari Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu.


C. Sistem Ekonomi

Penduduk Medang sejak periode Bhumi Mataram pada umumnya bekerja sebagai petani. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu kerajaan Sriwijaya merupakan negara maritim. Melihat dari letak wilayah kerajaan yang berada di dekat aliran sungai, dan informasi dari prasasti canggal yang menyebutkan jawa kaya akan padinya, kemungkinan besar mata pencaharian penduduknya sebagian besar dari bercocok tanam.


D. Sistem Kepercayaan

Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa. Ketika wangsa Syailendra berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi Budha aliran Mahayana. Pemerintahan kedua dinasti yang berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Dibawah pemerintahan Dinasti Syailendra toleransi agama masih terjaga. Terbukti dengan Candi-candi yang berada di Jawa Tengah bagian utara bercorak Hindu, Sedangkan bagian selatan bercorak Budha. Hal ini menjadi bukti bahwa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada sejak dulu. Kemudian pada saat Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya berkuasa , agama Hindu dan Budha tetap hidup berdampingan dengan penuh toleransi.


TUGAS!

Carilah raja-raja mataram dan kelompokkan berdasarkan dinasti syailendra dan sanjaya.

Related Posts:

Pengaruh Kehidupan Awal Manusia di Indonesia Terhadap Kehidupan Masa Kini



Kehidupan awal manusia sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap kehidupan masa kini antara lain:

a. Aspek kepercayaan, diawali peradaban manusia, mereka telah mempercayai ada kekuatan yang jauh lebih besar dari individu di alam semesta ini, sehingga muncul animisme, dinamisme, totemisme, sampai pada perkembangan selanjutnya muncul pengaruh agama Hindu Budha dan Islam. Pengaruhnya dimasa kini, walaupun sudah berkembang agama agama yang ada di dunia tetapi tidak juga yang masih meyakini adanya kekuatan roh, dan benda benda pusaka sampai dengan tradisi-tradisi upacara yang tidak diatur di dalam kitab suci masing masing – masing.

b. Aspek sosial, manusia lebih cenderung hidup berkelompok ketimbang sendiri sehingga mereka merasa lebih terlindungi dari berbagai macam ancaman. Pengaruhnya di masa kini, manusia lebih suka bergabung di berbagai komunitas atau organisasi untuk mewujudkan tujuan hidupnya serta memperoleh kenyamanan serta dukungan sesama.

c. Aspek budaya, munculnya hasil karya budaya dalam segi peralatan yang digunakan juga dalam sisi lain manusia menyukai keindahan dalam berbagai bentuk, sehingga mereka menciptakan gambar atau sebuah gerakan tari, nyanyian ataupun puisi dan cerita yang merupakan ide awal dari seni. Pengaruhnya dimasa kini, manusia selalu berusaha mengembangkan seni di berbagai bidang, seperti seni memasak, seni berbicara di depan umum, ataupun seni dalam olahraga.

d. Aspek teknologi, manusia sejak awal berupaya menciptakan sesuatu barang atau alat yang dapat membantu mempermudah pekerjaannya lewat alat bantu sederhana. Pengaruhnya di masa kini, manusia selalu terus berinovasi mengembangkan ilmunya untuk menciptakan alat-alat atau gawai baru yang lebih canggih yang bisa membuat hidup lebih mudah dan bermanfaat

Related Posts:

Partai Nasional Indonesia (PNI)

Partai Nasional Indonesia terbentuk bermula dari Algemenee Studie Club di Bandung tahun 1926, Ir. Sukarno dkk seperti Mr. Sumaryo, Ali Sastroamijoyo, & Mr. Sartono bermaksud menggalang perjuangan melalui organisasi yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia. Apalagi sesudah PKI dinyatakan sebagai partai terlarang oleh pemerintah Hindia Belanda akibat pemberontakannya tahun 1926-1927, maka dirasakan perlunya wadah untuk menyalurkan hasrat dan aspirasi rakyat yang tidak mungkin lagi ditampung oleh organisasi-organisasi politik yang ada pada waktu itu.



Tanggal 4 Juli 1927, dibentuklah organisasi yang diberi nama Partai Nasional Indonesia. Organisasi ini bercorak politik nasionalis murni. Dalam Azasnya, PNI berkeyakinan, bahwa syarat yang amat penting untuk perbaikan kesejahteraan Indonesia itu ialah kemerdekaan nasional, oleh karena itu, maka semua kekuatan haruslah ditujukan ke arah kemerdekaan nasional. Dengan kemerdekaan nasional rakyat akan dapat memperbaiki rumah tangganya dengan tanpa gangguan.

PNI ingin sekali melihat rakyat Indonesia bisa mencapai kemerdekaan politik untuk mencapai pemerintahan nasional, mencapai hak untuk mengadakan Undangundang sendiri dan mengadakan aturan-aturan sendiri dalam mengadakan pemerintahan.

Kehadiran PNI jadi tantangan besar bagi pemerintah kolonial Belanda, karena organisasi ini benar-benar menunjukkan perlawanannya. Dari azaz maupun tujuannya, terlihat bahwa PNI merupakan organisasi politik yang ekstrim dan radikal yang tentu saja berlawanan dengan keinginan pemerintah Belanda. Oleh karena itu berkali-kali tokoh-tokohnya diperingatkan agar tidak melakukan kegiatan, terutama yang berhubungan dengan massa, seperti rapatrapat umum. Walaupun demikian, semangat pantang menyerah tokoh PNI tetap berkobar, bahkan pada tanggal 17-18 Desember 1927, PNI berhasil memelopori terbentuknya organisasi sosial politik se Indonesia yakni Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia ((PPPKI). Kegiatankegiatan yang dilakukan oleh para tokoh PNI menyebabkan pemerintah Hindia Belanda kehilangan kesabaran sehingga melakukan penangkapan terhadap tokohtokoh PNI, seperti Ir. Soekarno, Maskun, Supriadinata dan Gatot Mangkupradja. Mereka kemudian diadili dan dimasukkan penjara suka miskin Bandung. Tahun 1929, PNI pecah menjadi dua yakni Partindo dan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI-Baru.


Buatlah TTS (teka teki silang) dari materi PNI di kertas. 3 Mendatar dan 3 Kebawah.

Ketua membuatkan pengumpulan di link google drive.

Related Posts:

Perhimpunan Indonesia (PI)

Berdirinya PI berawal dari didirikannya Indische Vereniging tahun 1908 di Belanda,. Awalnya, organisasi ini bersifat moderat, dan menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang keras terhadap pemerintah Belanda. Kehadiran Indische Vereniging sebagai perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia di Belanda untuk memperbincangkan masalah dan persoalan tanah air.

Tahun 1913, dengan dibuangnya tokoh Indische Partij ke Belanda, maka organisasi Indische Vereniging merubah haluan pergerakan yaitu Hindia untuk Hindia yang berarti organisasi ini telah bergeser ke bidang politik, Hal ini juga terlihat dalam 3 asas pokok baru Indische Vereeniging yaitu:

1) Indonesia menentukan nasibnya sendiri

2) Kemampuan dan kekuatan sendiri

3) Persatuan dalam menghadapi Belanda

Tahun 1925 Indische Vereeniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dengan tujuannya Indonesia merdeka. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh aktivis PI Belanda maupun di luar negeri, diantaranya ikut serta dalam kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris, dalam kongres itu Mohammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan kemerdekaan Indonesia. Pendapat-pendapat para aktifis PI juga banyak mereka sampaikan ke tanah air. Aksiaksi yang dilakukan menyebabkan Hatta dkk dituduh melakukan pemberontakan terhadap Belanda. Karena dituduh menghasut untuk melakukan pemberontakan terhadap Belanda, maka tahun 1927 tokoh-tokoh PI diantaranya Mohammad Hatta, Nasir Pamuncak, Abdul Majid Djojonegoro dan Ali Sastroamijoyo ditangkap dan diadili. Tindakan-tindakan PI inilah sehingga organisasi ini digolongkan sebagai organisasi yang menempuh strategi perjuangan radikal.

Related Posts:

Indische Partij

 KITA AKSELERASI MASUK KD 3.10

------

Buatlah kesimpulan Indische Partij. kerjakan/tulis dikertas dan foto (nama, kelas, nomor absen, tanggal, nomor hp). Dikumpulkan di ketua kelas dan dikirim kolektif (bersama-sama) maksimal pengumpulan tugas jam 15.00 WIB. Kirim via Whatsapp.

-------

Indische Partij

Indische Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Ketiga tokoh pendiri Indische Partij dikenal sebagai Tiga Serangkai, yaitu: Douwes Dekker (Danudirdja Setiabudhi), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partij merupakan organisasi pergerakan nasional yang bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern.

Tujuan Indische Partij adalah untuk membangun patriotisme semua Indiers terhadap tanah air yang telah memberikan lapangan hidup kepada mereka, agar mereka mendapat dorongan untuk bekerja sama atas dasar persamaan ketatanegaraan untuk memajukan tanah air Hindia dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Sikap tegas Indische Partij tampak dalam semboyan-semboyan mereka yang berbunyi "Indie los van Holland" (Hindia bebas dari Belanda) dan "Indie voor Indier" (Indonesia untuk orang Indonesia). Cita-cita atau tujuan Indische Partij ini disebarluaskan melalui surat kabar "De Express". Sikap kritis Indische Partij juga tampak dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dalam surat kabar De Express yang berjudul Als ik en Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Permusyawaratan wakil-wakil Indische Partij daerah pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung berhasil menyusun anggaran dasar Indische Partij. Program revolusioner tampak dalam pasal-pasal anggaran dasarnya tersebut. Indische Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang luas menuju kemerdekaan Indonesia. Indonesia dianggap sebagai national home bagi semua orang, baik penduduk bumiputera maupun keturunan Belanda, Cina, dan Arab yang mengakui Indonesia sebagai tanah air dan kebangsaannya.

Melihat adanya unsur-unsur radikal di dalam Indische Partij, pemerintah kolonial Belanda mengambil sikap tegas. Permohonan kepada gubernur jenderal untuk mendapat pengakuan sebagai badan hukum pada tanggal 4 Maret 1913 ditolak. Alasannya adalah organisasi ini berdasarkan politik dan mengancam serta hendak merusak keamanan umum Pada tahun 1913, Pemerintah Belanda bermaksud merayakan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis (1813- 1913). Pegawai kolonial di berbagai tempat mengumpulkan uang untuk memeriahkan perayaan tersebut. Rakyat pun dipaksa membiayai pesta peringatan itu. Tindakan Belanda itu melukai hati bangsa Indonesia

Di kalangan penduduk bumiputera di Bandung membentuk panitia yang disebut Comite tot Herdenking van Nederlands Honderdjarige Vrijheid atau disingkat Komite Bumiputera. Komite itu bertujuan untuk membatalkan pembentukan "dewan jajahan" dan menuntut untuk menghapus peraturan pemerintah no. 111 tentang larangan hidup berpolitik. Komite ini juga memprotes pengumpulan uang dari rakyat untuk pesta peringatan tersebut. Pemimpin komite, Suwardi Suryaningrat, menulis sebuah risalah berjudul Als ik eens Nederland was....

Karena dianggap terlalu radikal, pada bulan Agustus 1913 Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dikenakan hukuman buang (internir) ke negeri Belanda. Kepergian ketiga tokoh tersebut berpengaruh besar terhadap kegiatan Indische Partij sehingga semakin lama semakin menurun. Indische Partij kemudian mengubah nama menjadi Insulinde.

Kembalinya Douwes Dekker dari Belanda pada tahun 1918 tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi Insulinde. Pada tahun 1919, partai itu berubah nama menjadi Nationaal Indische Partij (NIP). NIP pun tidak mempunyai pengaruh yang berarti kepada rakyat banyak. Masyarakat pribumi lebih banyak terserap mengikuti organisasi-organisasi lain, sedangkan orang Indo-Eropa masih konservatif lebih cenderung bergabung dengan Indische Bond. Oleh karena itu, Indische Partij kehilangan basis massanya dan akhirnya bubar.

Related Posts:

Mataram Kuno

Carilah raja-raja Mataram Kuno. kerjakan/tulis dikertas dan foto (nama, kelas, nomor absen, tanggal, nomor hp). Dikumpulkan di ketua kelas dan dikirim kolektif (bersama-sama) maksimal pengumpulan tugas jam 15.00 WIB. Kirim via Whatsapp.

-------


Kerajaan Mataram Kuno (Medang)

A. Letak Kerajaan

Kerajaan Mataram Hindu, berlokasi di pedalaman Jawa tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).

B. Segi Sosial Budaya.

Masyarakat Mataram Kuno terbilang maju dalam hal budaya, terbukti dengan banyaknya bangunan candi yang dibuat, Termasuk dua Candi besar yang sangat termahsyur. Tidak lain adalah Candi Borobudur yang dibuat pada masa pemerintahan Samaratungga dari dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Dan yang kedua adalah Candi Prambanan yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan selesai pada masa pemerintahan Daksa dari Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu.

C. Sistem Ekonomi

Penduduk Medang sejak periode Bhumi Mataram pada umumnya bekerja sebagai petani. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu kerajaan Sriwijaya merupakan negara maritim. Melihat dari letak wilayah kerajaan yang berada di dekat aliran sungai, dan informasi dari prasasti canggal yang menyebutkan jawa kaya akan padinya, kemungkinan besar mata pencaharian penduduknya sebagian besar dari bercocok tanam.

D. Sistem Kepercayaan

Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa. Ketika wangsa Syailendra berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi Budha aliran Mahayana. Pemerintahan kedua dinasti yang berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Dibawah pemerintahan Dinasti Syailendra toleransi agama masih terjaga. Terbukti dengan Candi-candi yang berada di Jawa Tengah bagian utara bercorak Hindu, Sedangkan bagian selatan bercorak Budha. Hal ini menjadi bukti bahwa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada sejak dulu. Kemudian pada saat Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya berkuasa , agama Hindu dan Budha tetap hidup berdampingan dengan penuh toleransi.

Related Posts:

MASA PERUNDAGIAN (LOGAM)

 Tugas!

Carilah teknologi zaman perundagian (logam) kerjakan/tulis dikertas dan foto (nama, kelas, nomor absen, tanggal, nomor hp). Dikumpulkan di ketua kelas dan dikirim kolektif (bersama-sama) maksimal pengumpulan tugas jam 15.00 WIB. Kirim via Whatsapp

-------

Masa perundagian memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah di Indonesia, hal ini dikarenakan pada masa ini hubungan antar daerah-daerah di sekitar kepulauan Indonesia sudah terjalin. Masa perundagian ditandai dengan adanya keterampilan untuk membuat alat-alat dari bahan logam. Alat berbahan logam tersebut diproduksi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari seperti bertani, peralatan upacara dan berburu.

Peningggalan masa perundagian seperti benda seni, peralatan hidup, keanekaragaman dan kekayaan budaya serta upacara adat menunjukan bahwa kehidupan pada masa peundagian telah memiliki selera yang tinggi. Kehidupan masyarakat pada masa itu makmur dan teratur. Kemakmuran masyarakat dapat dilihat dari telah berkembangnya teknik pertanian, hal ini mengakibatkan sektor pertanian mengalami perkembangan yang pesat dan berdampak pada kemajuan perekonomian. Kemajuan perekonomian ditandai dengan berkembangnya pertanian dan perdagangan.

Aspek teknologi merupakan unsur yang penting pada masa perundagian dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi, terutama ketika teknik peleburan logam untuk membuat perkakas telah dikenal. Selain itu juga teknologi untuk membuat gerabah juga mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin kompleks dan beragam bentuk maupun motif hiasannya. Dengan semakin kompleksnya aktivitas manusia dalam suatu kelompok, maka memerlukan adanya suatu sistem pengawasan, sehingga konsep tentang pimpinan dalam masyarakat semakin terlihat.

Pada masa perundagian pola kehidupan perkampungan atau desa-desa mengalami perkembangan semakin besar, karena mulai bersatunya beberapa kampung. Kemunculan perkampungan besar ini disebabkan karena semakin tingginya kegiatan perdagangan antar perkampungan dalam bentuk barter (tukar menukar barang). Jenis barang yang diperdagangkanpun semakin beranekaragam karena perdagangan telah mencakup wilayah yang luas mencakup Asia Tenggara.


a. Kepercayaan

Kepercayaan masyarakat pada masa perundagian merupakan kelanjutan dari masa bercocok tanam. Kepercayaan berkembang sesuai dengan pola pikir manusia yang merasa dirinya memiliki keterbatasan dibandingkan dengan yang lainnya, anggapan seperti ini memunculkan jenis kepercayaan: animisme dan dinamisme:

1) Animisme

Dalam kepercayaan animisme, manusia mempunyai anggapan bahwa suatu benda memiliki kekuatan supranatural dalam bentuk roh. Roh ini bisa dipanggil dan diminta pertolongan pada saat diperlukan. Mereka percaya akan hal-hal yang gaib atau kekuatan hebat. Kepercayaan terhadap bermacam-macam roh dan makhluk halus yang menempati suatu tempat memunculkan kegiatan menghormati atau memuja roh tersebut dengan cara berdoa dengan mantra dan memberi sesajen atau persembahan.

2) Dinamisme

Kepercayaan dinamisme ini perpanjangan dari animisme. Roh atau makhluk halus yang diyakini berasal dari jiwa manusia yang meninggal, kemudian mendiami berbagai tempat, misalnya hutan belantara, lautan luas, gua-gua, sumur dalam, sumber mata air, persimpangan jalan, pohon besar, batu-batu besar, dan lain-lain.

b. Sosial

Ada beberapa ciri kehidupan sosial dari masa perundagian ini, yaitu:

1) Jumlah penduduk semakin bertambah. Kepadatan penduduk bertambah, pertanian dan peternakan semakin maju, mereka memiliki pengalaman dalam bertani dan berternak mereka mengenal cara bercocok tanam yang sederhana;

2) Mereka memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan musim, mereka mulai dapat memperkirakan peristiwa alam dan memperhitungkan musim tanam dan musim panen;

3) Dengan diterapkan sistem persawahan maka pembagian waktu dan kerja semakin diketatkan;

4) Dalam masyarakat muncul golongan undagi, mereka merupakan golongan yang terampil untuk melakukan perkerjaan seperti pembuatan rumah kayu, gerobak, maupun benda logam. Pertanian tetap menjadi usaha utama masyarakat;

5) Dari segi sosial, kehidupan masyarakat zaman ini semakin teratur. Contohnya: ada pembagian kerja yang baik berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu;

6) Pembagian kerja semakin komplek dimana perempuan tidak hanya bekerja di rumah tetapi juga berdagang di pasar.

Related Posts:

Periode Demokrasi di Era Orde Baru (1965-1998)



Setelah meletusnya peristiwa 1965, kondisi politik semakin kacau karena antara PKI maupun TNI saling tuduh tentang siapa yang berada di balik peristiwa Gerakan 30 September. Akan tetapi, karena semakin terdesak akhirnya kekuatan PKI berhasil dihancurkan. Namun demikian, gejolak politik ini menjadi pekerjaan rumah karena telah memorak-porandakan kehidupan politik secara global. Oleh karena itu, program utama yang diemban setelah lahirnya Orde Baru adalah stabilitas politik. Di depan sidang pleno DPRGR pada 16 Agustus 1966, Soeharto sebagai Ketua Presidium Kabinet Ampera memberikan keterangan tentang tanggung jawab Kabinet Ampera dalam hal pemciptaan kodnsisi mental/psikologis bagi keperluan stabilitas sosial, politik, dan ekonomi. Hal yang paling awal dilakukan untuk mengatasi kondisi politik adalah pembubaran PKI dan pembersihannya di segala aspek. Di bidang politik luar negeri, pemulihan hubungan dengan Malaysia dilakukan dan Indonesia aktif kembali di PBB terhitung sejak 28 September 1966.

Setelah Soeharto mejabat sebagai presiden, pada 6 Juni 1968 diumumkan susunan Kabinet Pembangunan. Tugas pokok kabinet inisebagaimana dalam Ketetapan MPRS No XLI/MPRS/1968 disebut sebagai Pancakrida. Rinciannya adalah sebagai berikut. a. Menciptakan stabilisasi politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak berhasilnya pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun dan Pemilihan Umum; b. Menyusun dan melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun; c. Melaksanakan Pemilihan Umum selambat-lambatnya pada tanggal 5 Juli 1971; d. Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa-sisa G30S/PKI dan setiap rongrongan, penyelewengan, serta pengkhiatan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; dan e. Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparatur negara baik di tingkat pusat maupun di tingkat rendah.

Dalam kabinet yang pertama ini, Soeharto menerapkan sistem reformasi birokrasi. Reformasi dilakukan dengan menyederhanakan dan penggabungan departemen. Pada masa itu, hanya terdapat 5 menteri negara dan 18 manteri/pimpinan departemen yang duduk di dalam kabinet. Sebagai tindak lanjut Pancakrida, pada 3 Maret 1969 dibentuk Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Lembaga ini bertugas (1) memulihkan keamanan dan ketertiban dalam hubungan dengan sebab akibat pemberontakan G30S/PKI serta kegiatan-kegiatan eksterm dan subversi lainnya; dan (2) mengamankan kewibawaan pemerintah dan alat-alatnya dari pusat sampai dengan daerah, untuk menjamin kelangsungan hidup Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dari sini benih-benih kekuasaan militer semakin mengemuka dan menjadi pendukung utama Orde Baru. Sepanjang periode Orde Baru, berhasil disenggarakan pemilihan umum sebanyak enam kali. Pemilihan umum pertama dilakukan pada 1971. Selanjutnya pemilihan dilakukan secara rutin setiap lima tahun semenjak 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pada pemilihan umum pertama tahun 1971, peserta sejumlah 10 partai politik/organisasi. Peserta ini merupakan yang terbanyak selama Orde Baru. Pemungutan suara dilaksanakan pada 3 Juli 1971. Pada pemilu ini, partai-partai politik mendapat 124 kursi di DPR dan Golongan Karya mendapat 261 kursi. Sementara itu, ABRI mendapat 75 kursi.

Pada pemilu kali ini untuk pertama kalinya Golongan Karya berpartisipasi dan secara luar biasa berhasil keluar sebagai pemenang. Keluarnya Golongan Karya sebagai pemenang Pemilu disebabkan larangan bagi pegawai negeri untuk bergabung dalam partai politik sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 1969. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1970 dan Kepres Nomor 82 tahun 1971 yang melarang seluruh pegawai negeri termasuk ABRI terlibat dalam kegiatan partai, dan menuntut loyalitas tunggal terhadap pemerintah.

Dengan demikian, suara pegawai negeri tertampung di dalam Golongan Karya (Golkar) sebagai organisasi non-partai politik. Masyarakat desa diajak untuk apolitik dan tidak terikat secara ketat pada organisai-organisasi politik. Akibatnya, aspirasi politik mereka ditampung melalui organisasi profesi fungsional. Dalam konteks ini, Golkarlah yang kemudian mengambil peran karena lebih leluasa bergerak melalui Karakterdes (Kader Penggerak Teritorial Desa). Inilah yang membedakan Golkar dengan partai politik lain. Pembatasan gerak partai bertujuan untuk memudahkan tercapainya stabilitas politik yang menjadi prasyarat pembangunan pada masa Orde Baru.

Related Posts:

Kerajaan Sriwijaya


Latar Belakang Sejarah Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan besar yang terletak di Sumatra Selatan. Menurut para ahli, pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Palembang dan diperkirakan telah berdiri pada abad ke-7 M. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Sriwijaya berkembang sampai abad ke 13, dan sejak itu Sriwijaya berhasil ditaklukkan oleh San Fo Tsi (Swarnabhumi). Faktor yang mendorong Sriwijaya muncul menjadi kerajaan besar adalah sebagai berikut: ✓ Letaknya yang sangat strategis di jalur perdagangan antara India dengan Cina. ✓ Kemajuan pelayaran dan perdagangan antara Cina dan India melalui Asia Tenggara. ✓ Runtuhnya Kerajaan Funan di Indocina. Dengan runtuhnya Funan memberikan kesempatan kepada Sriwijaya untuk berkembang sebagai negara maritim menggantikan Funan. ✓ Sriwijaya mempunyai kemampuan untuk melindungi pelayaran dan perdagangan di perairan Asia Tenggara dan memaksanya singgah di pelabuhan-pelabuhan.

Sistem Kepercayaan Kepercayaan masyarakat sriwijaya yakni agama Buddha yang diperkenalkan di Sriwijaya pada tahun 425 Masehi. I Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah bagi sarjana Buddha sehingga menjadi pusat pembelajaran agama Buddha, yaitu aliran Buddha Mahayana, Hinayana, Pendeta Budha yang terkenal di Sriwijaya diantarana adalah Dharmapala dan Sakyakirti. ❑ Dharmapala adalah seorang guru besar agama Budha dari Kerajaan Sriwijaya. Ia pernah mengajar agama Budha di Perguruan Tinggi Nalanda (Benggala). ❑ Sakyakirti adalah guru besar yang mengarang buku Hastadandasastra

Related Posts:

Masa Bercocok Tanam


Secara garis besar ciri – ciri dari kehidupan pada masa bercocok tanam adalah sebagai berikut. a. Kepercayaan Manusia pada masa bermukim dan bercocok tanam sudah mengenal suatu kepercayaan terhadap kekuatan gaib. Mereka percaya terhadap hal-hal yang menakutkan atau serba hebat. Selain itu mereka juga memuja roh nenek moyangnya kadangkala kalau melihat pohon yang besar tinggi dan rimbun manusia merasa ngeri. Manusia pada saat itu menganggap bahwa kengerian ini disebabkan karena pohon tersebut dihuni oleh roh. Begitupun terhadap batu besar serta binatang yang besar atau menakutkan mereka juga memujanya kekuatan alam yang besar seperti petir, topan, banjir dan gunung meletus yang dianggap menakutkan dan mengerikan juga dipuja. Jika terjadi letusan gunung berapi mereka beranggapan bahwa yang menguasai gunung sedang murka. Sistem kepercayaan masyarakat pada masa bermukim dan bercocok tanam dapat dibedakan atas dua hal yaitu animisme dan dinamisme. 1) Animisme Animisme adalah kepercayaan yang meyakini bahwa roh mendiami bendabenda tertentu. Contoh animisme ini adalah upacara kenduri panen dengan memanggil roh pertanian.

2) Dinamisme Dinamisme adalah kepercayaan yang meyakini bahwa ada kekuatan gaib pada benda-benda tertentu. Misalkan saja menaruh hormat kepada pohon, batu besar, gunung, dan jimat. Praktek religi dan kepercayaan berupa pemujaan arwah para leluhur masih dianut oleh suku-suku pedalaman di Indonesia misalnya suku bangsa Dayak di Kalimantan yang masih mempraktekkan ritual-ritual animisme dan dinamisme.

Sosial

Berikut ini beberapa hal yang menceritakan gambaran kehidupan sosial masyarakat pada masa bercocok tanam, sebagai berikut: 1) Kehidupan bercocok tanamnya dikenal dengan berhuma, yaitu teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Setelah tanah tidak subur maka mereka akan berpindah ke tempat lain yang masih subur dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Pada perkembangannya mulai menetapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah-tanah persawahan. 3) Telah tinggal menetap di suatu tempat, mereka tinggal di sekitar huma tersebut, dengan cara bercocok tanam dan memelihara hewan-hewan jenis tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah hidup menetap. Hal ini juga menunjukkan bahwa manusia telah dapat menguasai alam lingkungan. 4) Dengan hidup menetap, merupakan titik awal dan perkembangan kehidupan manusia untuk mencapai kemajuan. Dengan hidup menetap, akal pikiran manusia mulai berkembang dan mengerti akan perubahanperubahan hidup yang terjadi. 5) Jumlah anggota kelompoknya semakin besar sehingga membuat kelompok-kelompok perkampungan, meskipun mereka masih sering berpindah-pindah tempat tinggal. Populasi penduduk meningkat, usia rata-rata manusia masa ini 35 tahun. 6) Muncul kegiatan kehidupan perkampungan, oleh karena itu di buat peraturan, untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat. 7) Diangkat seorang pemimpin yang berwibawa, kuat, dan disegani untuk mengatur para anggotanya. 8) Mereka hidup bergotong royong, sehingga mereka saling melengkapi, saling membantu, dan saling berinteraksi dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.

Budaya

1) Kebudayaan semakin berkembang pesat, manusia telah dapat mengembangkan dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik 2) Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam semakin banyak dan beragam, baik yang terbuat dari tanah liat, batu maupun tulang 3) Hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam: a) Beliung Persegi b) Kapak Lonjong c) Mata panah d) Gerabah e) Perhiasan f) Bangunan Megalitikum seperti : (1) menhir (2) dolmen (3) sarkofagus (4) kubur batu (5) punden berundak (6) waruga (7) Arca

Teknologi

Pada masa bercocok tanam, teknologi mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada masa ini terjadi revolusi secara besar-besaran dalam peradaban manusia yaitu dari kehidupan food gathering menjadi food producing. Sehingga terjadi perubahan yang sangat mendalam dan meluas dalam seluruh penghidupan umat manusia.

Related Posts:

Periode Demokrasi Terpimpin(1959 – 1965)

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa politik yang mencapai klimaksnya dalam bulan Juni 1959, akhirnya mendorong Presiden Soekarno untuk sampai kepada kesimpulan bahwa telah muncul suatu keadaan kacau yang membahayakan kehidupan negara. Atas kesimpulannya tersebut, Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959, dalam suatu acara resmi di Istana Merdeka, mengumumkan Dekrit Presiden mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 dalam kerangka sebuah sistem demokrasi yakni Demokrasi Terpimpin.

Dekrit yang dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 mendapatkan sambutan dari masyarakat Republik Indonesia yang pada waktu itu sangat menantikan kehidupan negara yang stabil. Namun kekuatan dekrit tersebut bukan hanya berasal dari sambutan yang hangat dari sebagian besar rakyat Indonesia, tetapi terletak dalam dukungan yang diberikan oleh unsur-unsur penting negara lainnya, seperti Mahkamah Agung dan KSAD. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden, Kabinet Djuanda dibubarkan dan pada tanggal 9 Juli 1959, diganti dengan Kabinet Kerja. Dalam kabinet tersebut Presiden Soekarno bertindak sebagai perdana menteri, sedangkan Ir. Djuanda bertindak sebagai menteri pertama. Kehidupan Soekarno menyokong pemikiran Soekarno. Kemiskinan dalam kehidupan Soekarno melahirkan buah-buah pemikiran bijaksana yang berjalan sesuai dengan norma-norma masyarakat. Proses pendidikan Soekarno yang beriringan dengan tekanan kehidupannya membuat Soekarno berbeda dari peserta didik lainnya. Soekarno merupakan murid yang cerdas dan pandai dalam pendidikan. Kapasitas intelektual tersebut semakin hari semakin meningkat ketajamannya. kemudian pendidikannya dilanjutkan ke Hogere Burger School (HBS) Surabaya, sebenarnya sekolah ini adalah sekolah yang sangat sulit dimasuki oleh para pribumi, namun karena Soekarno mampu membayar mahal, maka Soekarno pun masuk sekolah ini dan kemudian di sekolah ini Soekarno mengenal teori marxisme dari seorang gurunya, yaitu C. Hartough yang menganut paham sosial demokrat. Demokrasi dalam pandangan Soekarno merupakan sistem yang paling ideal ubtuk memerintah Indonesia. Walaupun Soekarno menghendaki satu partai saja, Soekarno tetap memberikan perhatian Terhadap masalah demokrasi. Namun perlu ditekankan lagi demokrasi yang Soekarno maksudkan bukanlah demokrasi Barat yang menurut Soekarno hanya menjamin hak rakyat pada persamaan bidang politik, sedangkan hak-hak untuk persamaan ekonomi sama sekali ditinggalkan. Soekarno menganggap demokrasi barat

tidak cocok dengn Indonesia. Sehingga sikap antipatinya itu bukan asal sikap yang tidak menggunakan pertimbangan sama sekali. Bentuk pemerintahan Indonesia Pada masa diberlakukan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950, menganut sistem demokrasi liberal. Demokrasi ini Merupakan sistem politik Secara tidak langsung kedaulatan rakyat disalurkan melalui partai-partai. Kebijakan multipartai yang tertancap di Indonesia mendapati sisi negatif. Sistem demokrasi liberal dan kabinet parlementer berakibat pada pemerintahan tidak stabil atau sering terjadi pergantian kabinet, pemerintah tidak sempat melaksanakan program kerjanya, sebab setiap kabinet hanya mempunyai masa kerja pendek dan kedudukan pemerintah tidak kuat karena sewaktu-waktu dapat dibubarkan apabila tidak mendapat persetujuan DPR. Terdapat empat partai besar yaitu Masyumi, PNI, NU dan PKI. Partai partai itulah mengirimkan wakil-wakil rakyat dalam DPR (parlemen), sehingga disebut dengan sistem kabinet parlementer. Menurut Soekarno demokrasi terpimpin merupakan jalan keluar dari kegagalan demokrasi liberal sejak tahun 1950, terbukti bahwa demokrasi liberal ternyata tidak sesuai bagi kondisi di Indonesia sehingga tuntutan-tuntutan maupun dukungan untuk kembali ke UUD 1945 semakin meluas saat memasuki awal tahun 1959. PNI dan PKI sepakat dengan gagasan Presiden Soekarno, ternyata dibalik sikap politik yang menyatakan dukungan akan dikeluarkan dekrit merupakan bentuk pertarungan ideologi bahwa inilah salah satu jalan untuk dapat menerobos kekerasannya pendirian partaipartai Islam dalam Majelis Konstituante yang bertugas merumuskan UUDS 1950 menginginkan isi dari Pancasila digantikan dengan Piagam Jakarta serta dicantumkan dalam undang-undang dasar yang baru. Soekarno berusaha mengumpulkan seluruh kekuatan politik yang saling bersaing dari Demokrasi Terpimpin dengan jalan turut membantu mengembangkan kesadaran akan tujuan-tujuan nasional. Ia menciptakan suatu ideologi nasional yang mengharapkan seluruh warga negara memberi dukungan kesetiaan kepadanya. Pancasila ditekankan olehnya dan dilengkapi dengan serangkaian doktrin seperti Manipol-Usdek dan Nasakom. Dalam usahanya mendapatkan dukungan yang luas untuk kampanye melawan Belanda di Irian Barat dan Inggris di Malaysia, ia menyatakan bahwa Indonesia berperan sebagai salah satu pimpinan “kekuatan- kekuatan yang sedang tumbuh” di dunia, yang bertujuan untuk menghilangkan pengaruh Nekolim (neokolonialis, kolonialis dan imperialis). Sebagai lambang dari bangsa, Soekarno bermaksud menciptakan suatu kesadaran akan tujuan nasional yang akan mengatasi persaingan politik yang mengancam kelangsungan hidup sistem Demokrasi Terpimpin. presiden selalu mengungkapkan bahwa revolusi Indonesia memiliki lima gagasan penting. Pertama, Undang- Undang Dasar 1945; kedua, Sosialisme ala Indonesia; Ketiga, Demokrasi Terpimpin; keempat, Ekonomi Terpimpin; dan yang terakhir kelima, kepribadian Indonesia. Dengan mengambil huruf pertama masing-masing gagasan itu maka muncullah singkatan USDEK. “Manifesto politik Republik Indonesia” disingkat “Manipol”, dan ajaran baru itu dikenal dengan nama “Manipol-USDEK”.

Related Posts:

Periode Demokrasi Liberal (1945 - 1959)

Masa Demokrasi Liberal berlangsung kurun waktu 1950-1959. Pada kurun waktu ini Indonesia menganut system pemerintahan parlementer. Sistem parlementer adalah system pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Pada masa demokrasi Liberal sering disebut sebagai zaman pemerintahan partaipartai. Banyaknya partai dianggap sebagai salah satu kendala yang mengakibatkan kabinet atau pemerintahan tidak berusia panjang. Pada kurun waktu ini partai politik saling berebut pengaruh untuk memegang takpuk kekuasaan. Hal tersebut berdampak pada terganggunya stabilitas nasional di berbagai bidang kehidupan, baik politik, social, budaya, maupun pertahanan keamanan. Sistem multi partai di Indonesia diawali dengan munculnya Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 dengan tujuan untuk memperkuat perjuangan revolusi. Dengan munculnya banyak partai baru kemudian system pemerintahan Indonesia diganti dari presidensial menjadi parlementer. Sistem parlementer diawali dengan munculnya kabinet Sjahrir dengan Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menterinya.

Pada tahun 1950, Negara Kesatuan Republik Indonesia mempergunakan UndangUndang Dasar Sementara (UUDS) atau juga disebut Undang-Undang Dasar 1950. Berdasarkan UUD tersebut pemerintahan yang dilakukan oleh kabinet sifatnya parlementer, artinya kabinet bertanggung jawab pada parlemen. Jatuh bangunnya suatu kabinet bergantung pada dukungan anggota parlemen. Ciri utama masa Demokrasi Liberal adalah sering bergantinya kabinet. Hal ini disebabkan karena jumlah partai yang cukup banyak, tetapi tidak ada partai yang memiliki mayoritas mutlak. Setiap kabinet terpaksa didukung oleh sejumlah partai berdasarkan hasil usaha pembentukan partai ( kabinet formatur ). Bila dalam perjalanannya kemudian salah satu partai pendukung mengundurkan diri dari kabinet, maka kabinet akan mengalami krisis kabinet. Presiden hanya menunjuk seseorang ( umumnya ketua partai ) untuk membentuk kabinet, kemudian setelah berhasil pembentukannya, maka kabinet dilantik oleh Presiden. Sistem kabinet parlementer menunjukkan adanya persaingan antarpartai politik untuk menduduki kursi terbanyak dalam parlemen. Pada masa Demokrasi Liberal telah terjadi pergantian kabinet sebanyak tujuh kali.

Related Posts:

Seputar Asesmen Nasional

 

Apa itu Asesmen Nasional?

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Siapa yang akan menjadi peserta Asesmen Nasional?

  • Diikuti oleh seluruh satuan pendidikan / sekolah tingkat dasar dan menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM.
  • Diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel murid karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran.
  • Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir program belajarnya.
  • Diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.

Mengapa yang menjadi sampel adalah murid kelas V, VIII, dan XI?

Hal ini dilakukan agar murid yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan atau sekolah.

Apa yang dimaksud dengan ‘minimum’ pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

Konten yang diukur pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan, sehingga sifatnya minimum.

Mengapa yang diukur adalah literasi dan numerasi?

Literasi dan numerasi merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan dibutuhkan oleh semua murid, terlepas dari apa profesi dan cita-citanya di masa depan. Selain itu, kedua kompetensi ini perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Hal ini pun bertujuan untuk mendorong guru semua mata pelajaran untuk lebih fokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.

Apa perbedaan AKM dengan Survei Karakter?

AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Sementara Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. (Beriman, bertakwa, berakhlak mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong royong; Bernalar kritis; Mandiri; Kreatif)

Sumber: https://disdik.salatiga.go.id/asesmen-kompetensi-minimal-akm/

Related Posts:

Sejarah Ma'had Al-Ulya MAN Kota Batu


 Bermula dari sebuah ruang yang difungsikan sebagai tempat tinggal bagi siswa MAN Kota Batu yang bertempat tinggal jauh dari madrasah, kemudian beralih menjadi Pondok Pesantren dengan nama Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu Malang pada tahun 2007. Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu Malang secara resmi berdiri berdasarkan Surat Keputusan Kw. 13.5/03/PP.00.7/818/2008 dan diresmikan secara langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia pada tahun 2007. Dengan demikian, sejak saat itu Ma’had al-Ulya merupakan lembaga Islam dibawah naungan Madrasah Aliyah Negeri Kota Batu.

Tahun 2006, pemerintah yang dalam hal ini Depatemen Agama pusat mencanangkan fasilitas ma’had untuk madrasah. saat itu pemerintah provinsi Jawa Timur memberikan hanya dua kuota. Peluang tersebut diambil oleh MAN Kota Batu (Saat itu MAN II Malang) dan MAN Sumenep, sehingga nama Ma’had al-Ulya dipakai di kedua lembaga tersebut. Tahun 2007 baik Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu dan Ma’had al-Ulya MAN Sumenep telah selesai dibangun, peresmian kedua ma’had ini diadakan di MAN Kota Batu dan diresmikan oleh Manteri Agama RI Maftuh Basyuni.

Untuk mampu bertahan hingga satu dekade bukanlah perjalanan yang mudah. Dibutuhkan sinergi dari 3 komponen penting dalam mengembangkan ma’had yakni kepala madrasah, pengurus ma’had dan pengampu/pengasuh ma’had. Ma’had Al Ulya berada di bawah naungan MAN Kota Batu. Hingga saat ini, Ma’had Al Ulya MAN Kota Batu telah mengalami 4 kali pergantian kepala Madrasah yakni 1) Masrur Arifin, S.Pd (2005 - 2007) 2) Drs. Winarso (2007 - 2017) 3) Sudirman, S.Pd., M.M (2017 – 2020) 4) Farhadi, S.Pd., M.Si (2020 hingga sekarang)

Pengurus Ma’had memiliki tanggung jawab menyusun, merancang, melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan Ma’had. Mulai berdiri hingga saat ini, setidaknya ma’had Al Ulya telah mengalami 7 kali pergantian kepala Ma’had antara lain 1). Drs. Winarso (2007 – 2008) 2). Musrifin, S.Pd (2008 – 2013) 3). Aslanik, Hakiki S.Pd.I (2013 -2016) 4). Maqbul Hidayat, M.Pd (2016-2017) 5). Muhid, S.Pd., M.M (2017-2021) 6). Munawirul Qulub, S.Pd., M.Si (2021-hingga saat ini)

Pengampu ma’had merupakan sosok pengasuh santri (kyai jika dalam pesantren klasik). Pengasuh ma’had memiliki tanggung jawab utama pengasuhan dan pembelajaran ilmu diniyah. Hingga saat ini setidaknya sudah ada 5 orang yang bertindak sebagai pengasuh antara lain 1). Ust. Hafidz (2006-2010) 2). Ust. Usman (Pengasuh Ma’had Putri 2010 – hingga saat ini) 3). Ust. Dani (Pengasuh Ma’had Putra 2020-2021) 4). Ust. Maftuhin (Pengasuh Ma’had Putra 2021- Hingga saat ini)

Latar belakang didirikannya Ma’had al-Ulya di MAN Kota Batu antara lain: (1) Melihat fenomena itu, kondisi Madrasah Aliyah yang sebenarnya adalah lembaga pencetak generasi muslim masih jauh tertinggal dengan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan swasta yang bahkan banyak yang tidak memiliki pendidikan formal didalamnya namun mampu mencetak generasi yang tangguh dalam memegang nilai-nilai agama Islam. (2) Rasa keprihatinan melihat kualitas lulusan Madrasah Aliyah belum mampu membaca al-Qur’an sesuai dengan ulumul Qur’an, paling tidak sesuai dengan aturan pada ilmu tajwid. (3) Melihat sejarahnya, madrasah adalah adopsi sistem pesantren yang didalamnya diajarkan tidak hanya bidang studi agama Islam namun juga bidang ilmu umum, harusnya madrasah mampu bersaing dengan lembaga pendidikan umum yang sederajat.

Berdasarkan fenomena tersebut, MAN Kota Batu dengan antusias menerima peluang dari Kementerian Agama pada tahun 2006 guna menerima bantuan dana guna mendirikan pesantren. Sehinga latar belakang berdirinya Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu adalah untuk mendukung terwujudnya bi’ah islamiyah yang mampu menumbuh suburkan akhlakul karimah bagi siswa MAN Kota Batu. Secara praktis, pendirian Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu untuk merespon rendahnya kualitas lulusan Madrasah Aliyah, rendahnya kualitas lembaga pendidikan atas dalam hal ini adalah Madrasah Aliyah, mengembalikan tujuan awal dibentuknya madrasah sebagai sistem yang diadopsi dari pesantren. oleh karena itu pendirian Ma’had al-Ulya MAN kota Batu berfungsi sebagai: a. Pusat pengembangan dan pembinaan kepribadian siswa; b. Pusat kegiatan pembelajaran dan pendalaman agama Islam; c. Pusat pengembangan dan pembiasaan amaliyah keagamaan, seperti pembiasaan shalat berjamaah, membaca al-Qur’an, shalat sunnah tahajut. dll.

Salah satu upaya fundamental dan strategis yang ditempuh MAN Kota Batu -dalam rangka mewujudkan visi dan misi madrasah- adalah mendirikan pesantren untuk mencetak generasi yang mampu survive di era global dan tetap memegang teguh ajaran agama Islam sebagai pedoman hidup. Karena itu, posisi mata pelajaran: al-Qur’an, Hadist, Ahklak, dan Fiqih menjadi sangat sentral. Dalam sistem pembelajaran, sampai saat ini Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu berpedoman pada kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2012. Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah kemudian dikembangan sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum relevansi, efektifitas, dan prindip praktis. Dengan prinsip relevansi tersebut, konsep integrasi kurikulum baik written dan hidden terbentuk.

Ciri khusus lain ma’had ini sebagai pelengkap madrasah adalah keharusan seluruh santri ma’had menguasai ilmu Qur’an. Melalui al-Qur’an, diharapkan mereka mampu mendekatkan siswa pada al-Qur’an melalui kegiatan keseharian dan kewajiban siswa untuk mengahafal juz 30 sebagai syarat pengambilan ijasah. Salah satu usaha untuk membentuk siswa agar mempunyai karakter agama Islam adalah dengan mendekatkan siswa pada al-Qur’an. Untuk mencapai maksud tersebut, dikembangkan ma’had atau pesantren madrasah di mana siswa MAN Kota Batu mendapat bimbingan hafalan al-Qur’an juz 30.

Melalui model pendidikan semacam ini, diharapkan lahir lulusan yang berpredikat ulama intelek profesional dan atau intelek profesional yang ulama. Ciri utama sosok lulusan adalah tidak saja menguasai disiplin ilmu masing-masing sesuai jurusan yang diambil di madrasah, tetapi juga menguasai al-Qur’an dan Hadish sebagai pedoman hidup yang diinternalisasikan di ma’had. Sistem ini merupakan integrasi antara tradisi pesantren atau ma’had dan madrasah.

Terletak di Jalan pattimura 25 Batu Malang, Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu memodernisasi diri secara fisik sejak 2006 dengan membangun kantor administrasi, aula serbaguna, olah raga, asrama, ruang asatidz, tempat tinggal pengasuh, dan tentu saja masjid sebagai pusat kegiatan siswa. Dengan performansi fisik yang megah dan modern dan tekad, semangat dan komitmen yang kuat dari seluruh dewan guru, siswa, dan wali murid seraya memohon ridha Allah swt, Ma’had al-Ulya MAN Kota Batu bercita-cita menjadi lembaga yang menghasilkan lulusan ‘Alim, Abid, dan Hanif.

Sumber: mahadalulya-mankotabatu.com

Related Posts: