Sejarah Peminatan: Pengertian dan Kedudukan Sumber Sejarah


Sumber sejarah disebut juga data sejarah. Dalam bahasa Inggris, data adalah bentuk jamak, sedangkan bentuk tunggalnya datum. Kata datum berasal dari bahasa Latin yang mengandung arti pemberian. Kata data diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan pengertiannya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keterangan yang benar dan bahan nyata yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian, analisis atau kesimpulan.

Data sejarah atau sumber sejarah juga mempunyai pengertian seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu. Penggunaan data atau sumber dalam belajar sejarah menjadi sangat penting karena sejarah merekonstruksi peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu. Oleh karena itu karya sejarah merupakan sebuah karya nonfiksi. Peristiwa yang direkonstruksi bukanlah khayalan. Inilah perbedaannya dengan karya sastra seperti novel, karena cerita di dalam novel tidak berdasarkan data atau sumber sejarah. Bahkan peristiwa yang diceritakan dalam novel merupakan hasil khayalan penulis novel.

Informasi yang diperoleh dari data atau sumber sejarah adalah keterangan sekitar apa yang terjadi, siapa pelakunya, di mana peristiwa itu terjadi dan kapan peristiwa itu terjadi. Seluruh keterangan inilah yang dijadikan dasar untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu menjadi sebuah kisah yang sudah dilengkapi dengan proses bagaimana peristiwa itu terjadi beserta latar belakangnya sehingga menjawab pertanyaan mengapa peristiwa itu terjadi.

Related Posts:

SEJARAH INDONESIA: Perkembangan Kehidupan dan Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia



Jenis Manusia Purba di Indonesia

1) Meganthropus Palaeojavanicus merupakan jenis manusia besar tertua di Pulau Jawa. Ditemukan di daerah Sangiran pada tahun 1941 oleh Van Koenigswald. Hasil temuannya berupa rahang atas dan bawah.

2) Pithecanthropus; 1) Mojokertensis (Robustus); 2) Erectus

3) Homo Sapiens

4) Homo Soloensis

5) Homo Wajakensis.


Hasil Budaya Manusia Purba

1) Kebudayaan Material (Kebendaan)

Berupa alat-alat yang dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil kebudayaan mereka pada masa berburu dan mengumpulkan makanan seperti: Kapak genggam, alat serpih, dan alat tulang/tanduk. Sedangkan pada masa bercocok tanam berupa kapak genggam Sumatra (Pabble), kapak pendek (Bache Courte), flakes, dsb. Dan pada masa Perundagian berupa alat-alat dari logam seperti: Kapak corong (Kapak sepatu), Nekara, Bejana Perunggu, perhiasan dan manik-manik dari perunggu.

2) Kebudayaan Immaterial (Rohani)

Munculnya sistem kepercayaan dalam kehidupan manusia berlangsung sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan melalui penemuan penghormatan terakhir pada orang yang sudah meninggal,

kemudian berubah menjadi pemujaan terhadap roh-roh leluhur pada masa bercocok tanam (Animisme dan dinamisme), terlihat dengan adanya hasil kebudayaan megalitik. Dalam perkembangan selanjutnya manusia menyadari dan merasakan adanya kekuatan yang maha besar di luar diri manusia yaitu kekuatan Tuhan (Monoisme).

Jenis-jenis manusia purba

1) Meganthropus paleojavanicus. Ditemukan di Sangiran oleh Von

Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.

Cirinya:

a. Memiliki tulang pipi yang tebal

b. Memiliki otot rahang yang kuat

c. Tidak memiliki dagu

d. Memiliki tonjolan belakang yang tajam

e. Memiliki tulang kening yang menonjol

f. Memiliki perawakan tegap

g. Memakan tumbuh-tumbuhan

h. Hidup berkelompok dan berpindah-pindah


2) Pithecanthropus. Manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah

Trinil, Perning (Mojokerto), Sangiran, dan kedungbrubus. Cirinya :

 Memiliki rahang bawah yang kuat

 Memiliki tulang pipi yang tebal

 Keningnya menonjol

 Tulang belakang menonjol dan tajam

 Tidak berdagu

 Perawakan tegap, mempunyai tempat pelekatan otot tengkuk yang besar dan kuat

 Memakan jenis tumbuhan


Beberapa jenis pithecanthropus

a. Pithecantropus erectus (manusia kera berjalan tegak) Ditemukan oleh E. Dubois di Kedungbrubus dan Trinil. Memiliki ciri:

 Berjalan tegak

 Volume otaknya melebihi 900cc

 Berbadan tegak dengan alat pengunyah yang kuat

 Tinggi badannya sekitar 165-170 cm

 Berat badannya sekitar 100 kg

 Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah

b. Pithecantropus robustus (manusia kera berahang besar) Ditemukan di Sangiran oleh Weidenreich. Van Koeningswald menyebutnya pithecanthropus mojokertensis.

c. Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan) Ditemukan oleh Von Koeningswald di Sangiran

d. Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari solo) Ditemukan oleh Von Koeningswald, Oppenoorth, dan Ter Haar di Ngandong


3) Homo artinya manusia. Merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Ciri :

 Berat badan kira-kira 30-150 kg

 Volume otaknya lebih dari 1350 cc

 Alatnya dari batu dan tulang

 Berjalan tegak

 Muka & hidung lebar

 Mulut masih menonjol


a. Jenis homo :

Homo wajakensis (manusia dari Wajak): Ditemukan di Wajak oleh Von Rietschoten, kemudian diselidiki oleh E. Dubois. Termasuk ras Australoid dan bernenek moyang homo soloensis. Dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal upacara penguburan.

 Homo soloensis (manusia dari Solo): Ditemukan oleh Ter Haar dan Oppenoorth. Diselidiki oleh Von Koeningswald dan Weidenreich. Sudah bukan kera lagi, melainkan sudah manusia.

 Homo Sapiens (manusia cerdas): Berasal dari zaman Holosen, bentuk tubuhnya menyerupai manusia sekarang. Sudah menggunakan akal dan memiliki sifat yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupannya masih sederhana dan mengembara. Cirinya:

 Volume otaknya 1000-1200 cc

 Tinggi badan antara 130-210 cm

 Otot tengkuk mengalami penyusutan

 Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan

 Muka tidak menonjol ke depan

 Berdiri & berjalan tegak

 Berdagu


b. Jenis homo sapiens di dunia terdiri dari subspesies yang menurunkan berbagai manusia:

 Ras Mongoloid: Berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Menyebar ke Asia Timur (Jepang, Cina, Korea, dan AsiaTenggara)

 Ras Kaukasoid: Berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung mancung. Penyebarannya ke Eropa, India utara, Yahudi, Arab, Turki, Asia Barat lainnya

 Ras Negroid: Ciri berkulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebarannya ke Australia, Papua, dan ke Afrika


Pengaruh Peradaban Awal Masyarakat Dunia terhadap Peradaban Indonesia

Bangsa melayu dapat dibedakan menjadi 2:

1) Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu): Orang Austronesia dari Asia (Yunan) yang pertama kali ke Nusantara pada sekitar 1500 SM. Datang melalui 2 jalan:

a. Jalan barat: Dari Yunan melalui selat Malaka masuk ke Sumatra masuk ke Jawa. Alat berupa kapak persegi.

b. Jalan timur: Dari Yunan melalui Formosa (Taiwan) masuk ke Filipina kemudian ke Sulawesi kemudian masuk ke Irian. Alat berupa kapak lonjong memiliki kebudayaan batu sebab alatnya terbuat dari batu yang sudah maju, yakni dihaluskan, Kapak persegi ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan Kapak lonjong ditemukan di Sulawesi dan Irian

2) Bangsa Melayu Mua (Deutero Melayu):

a. Tahun 500 SM

b. Masuk ke Nusantara melalui jalan barat saja

c. Lebih maju dibandingkan Proto Melayu

d. Sudah dapat membuat barang dari perunggu dan besi

e. Hasil budayanya : Kapak corong, kapak sepatu, dan nekara

f. Mengembangkan budaya megalitikum. Hasilnya: Menhir, dolmen, sarkofagus dan lainnya. Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki Nusantara, sebenarnya telah ada kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut. Mereka termasuk bangsa primitif:

1) Suku Pleistosin (purba)

2) Suku Wedoid

3) Suku Negroid

Related Posts: