PENGEMBANGAN LIMAKOBA UNTUK GERAKAN LITERASI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 MENUJU GENERASI EMAS 2045




Abstrak
Revolusi industri 4.0 merupakan kelanjutan dari revolusi industri 3.0 yang hanya menganlakan komputer dan jaringan. Revolusi industri tahap ke empat ini memiliki ciri yaitu data besar atau yang sering disebut dengan Internet of Things. Revolusi industri 4.0 menuntut kecepatan, kemudahan, dan kepraktisan dalam tahapan proses dan diakhiri dengan produk/hasil. Dunia pendidikan merupakan bagian yang utama dari sebuah kemajuan bangsa. Pengembangan dan pemanfaatan kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan sebagai bagian yang mendukung mutu dari pendidikan sehingga memiliki output yang berkualitas. Terwujudnya kualitas yang tinggi akan mendukung terwujudnya generasi emas 2045. Menyediakan literasi untuk pendidikan membuat dunia pendidikan semakin berkembang dan dapat mengikuti serta menghadapi tantangan zaman. Pengelolaan literasi di MAN Kota Batu secara digital juga bagian dari menyiapkan pendidikan yang sesuai kebutuhan zaman.

Kata Kunci: Generasi Emas 2045, Literasi, dan MAN Kota Batu.

PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang harus dijalani dan didapatkan manusia untuk menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan tidaklah harus dilihat dengan sudut pandang yang sempit yang terikat oleh kelas, ruang, waktu, guru, dan sebagainya selayaknya klasikal. Manusia pada dasarnya harus selalu berfikir dan aktivitas yang melibatkan nalar sebagai tanda eksistensi keberadaannya. Pendidikan dijalankan dengan normal saja mendapatkan hasil kurang maksimal apalagi dilaksanakan dengan lambat. Inovasi, kreatifitas dan kolaborasi merupakan bagian yang harus dilaksanakan guru untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Menurut Ali bin Abi Tholib didiklah anak-anakmu dalam hal ini adalah peserta didik kita sesuai dengan zamannya.
Literasi merupakan bagian dari usaha kita dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Literasi bukanlah hal baru dan merupakan bagian dari proses belajar dan pembelajaran dari zaman dahulu. Literasi via digital merupakan bagian usaha kita dalam meningkatkan pendidikan dan kualitas dari outputnya. Tujuan utama dari literasi via digital adalah menghilangkan ruang dan waktu dalam proses pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.

b.      Konteks
Dalam penelitian terdapat konteks penelitian untuk mempermudah dan spesifikasikan penelitian serta kajian pembahasan.
Tempat                        : MAN Kota Batu
Waktu                         : September-Oktober 2019
Jenis Penelitian            : Penelitian dan Pengembangan
Media                          : Blog/Website Literasi (www.limakoba.blogspot.com)

c.       Kajian Pustaka
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Digitalisasi Informasi adalah proses mengubah berbagai informasi, kabar, atau berita dari format analog menjadi format digital sehingga lebih mudah untuk diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan.
Revolusi Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas".
Generasi Emas 2045 adalah sebuah impian besar tentang Indonesia yang unggul, maju bersaing dengan bangsa-bangsa lain, dan telah cukup dewasa untuk mengatasi isu-isu persoalan klasik bangsa, seperti korupsi, isu disintegrasi, dan kemiskinan.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran menurut Khanifatul (2013: 30) menyatakan media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Musfiqon (2012: 28) mendefinisikan media pembelajaran dari sudut pandang ruang lingkup dan fungsinya “media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal”. Sementara Djamarah dan Zain (2006: 121) berpendapat hakikat media pembelajaran merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Macam-Macam Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2011: 29) mengelompokkan media pembelajaran berdasarkan perkembangan teknologi menjadi empat kelas, antara lain:
-          Media hasil teknologi cetak
-          Media hasil teknologi audio visual
-          Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
-          Media hasil gabungan teknologi dan cetak.
Blog/Website
Blog merupakan tampilan website yang sederhana. Webiste merupakan “fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, yang di antara data tersebut saling berhubungan satu sama lain”(Baco, Swandi & Amal, 2012: 939).

d.      Tujuan Penelitian
-          Gerakan Literasi, terciptanya multi literasi dengan digitalasisasi sehingga terciptanya literasi yang dapat dilakukan dan digunakan semua kalangan.
-          Sekolah, tersedianya sumber dan media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekolah.
-          Masyarakat umum, tersedianya literasi bagi masyarakat umum dari berbagai literasi yang tersedia.

METODE PENELITIAN
Model penelitian dan pengembangan merupakan langkah yang digunakan untuk mengembangkan dan meneliti suatu produk berdasarkan prosedur yang sistematis, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai valid. Menurut Sugiyono (2013: 407) “metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”. Penelitian yang digunakan dalam pengembangan blog pembelajaran online adalah model penelitian dan pengembangan (Research and Development).
Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 408-409) dibagi menjadi sepuluh tahap yaitu: (1) identifikasi masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi produk; (10) produksi akhir.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui validitas produk pengembangan yaitu menggunakan angket/kuesioner. Angket atau kuesioner memiliki banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data dengan syarat mengikuti syarat yang ada di penelitian (Arikunto, 2013: 268).  Instrumen yang digunakan adalah metode kuesioner atau angket dengan bentuk check list. Menurut Arikunto (2013: 195) menyatakan bahwa “bentuk check list merupakan sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai”.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari tes media literasi “LIMAKOBA” memiliki hasil yang positif dengan rata-rata nilai 10 pada kemenarikan, rata-rata nilai 7 pada kecanggihan, rata-rata nilai 7 pada kelengkapan, dan rata-rata nilai 8 pada kemudahan dari skala nilai 1-10. Dari beberapa bagian kemenarikan, kecangihan, kelengkapan dan kemudahan menunjukan nilai diatas rata-rata. Media literasi pada  tahap awal menghasilkan layak dengan validasi oleh ahli media. Tes media kelas besar atau publik mendapatkan hasil yang positif dan layak untuk di produksi masal/produksi akhir.
Dari data diatas menunjukan bahwa rata-rata postingan dalam 10 besar postingan teratas menunjukan 100 lebih pengunjung selama 30 hari. Hal ini menunjukan digitalisasi literasi mempermudah dan menjangkau semua kalangan tanpa terbatas ruang dan waktu.
Pengunjung blog dari data tersebut didominasi dari Indonesia hal ini sesuai dengan bahasa dan konten yang disajikan. Rata-rata pengunjung menggunakan media laptop dan komputer dalam mengakses literasi via digital.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Digitalisasi merupakan bagian dari penyajian dengan pemanfaatan teknologi. Pengelolaan teknologi informasi untuk pendidikan terutama gerakan aliterasi sangatlah baik dan perlu, namun dengan catatan dikelola dengan baik dan benar. LIMAKOBA menjadi media yang mampu dirasakan manfaat dan kehadirannya sebagai wadah literasi yang berada di MAN Kota Batu.
Saran
Pengembangan lebih lanjut dalam penyajian sumber dan media pembelajaran secara digital harus dilakukan melihat zaman, akan tetapi jangan sampai pendidikan menjadi ketergantungan akan teknologi. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi harus dipertimbangkan dan diatur sehingga berjalan secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo
Baco, S., Swandi, M. & Amal, A.R. 2012. Jurnal ILTEK. Perencanaan Sistem Informasi Jurnal Ilmu Teknik Berbasis Web Universitas Islam Makassar, Volume 7, (Online), dalam ILTEK (iltekuim.org/jurnal/jurnal/3.%20SYARIFUDDIN%20BACO%20(6).pdf)
Djamarah, S.B dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruza
Musfiqon, H.M. 2012. Pengemabangan Media dan Sumber Pemebelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka
Purwadi, D.H. 1995. Belajar Sendiri Mengenal Internet Jaringan Infromasi Dunia. Jakarta: Alex Media Komputindo
Ramadhan, A. 2007. SKP Internet dan Aplikasinya. Jakarta: Elex Media Komputindo
Sadirman, A.S. 2005. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembanagan dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa
Sugiyono. 2008. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuatintatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Related Posts:

0 Response to "PENGEMBANGAN LIMAKOBA UNTUK GERAKAN LITERASI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 MENUJU GENERASI EMAS 2045"

Post a Comment