Homo Soloensis
Jenis fosil ini dianggap setara dengan Homo Neanderthalensis. Homo Soloensis ditemukan oleh sejarawan Oppenoort, Ter Harr, dan G.H.R. Koenigswald di wilayah Ngandong, Blora, Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia pada tahun 1931-1933. Nama Pithecantropus Soloensis, diberikan oleh Prof.Dr.Teuku Jakob setelah meneliti 14 jenis fosil dari Ngandong di Lembah sungai Bengawan Solo. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu Ciri-cirinya adalah:
• Tengkoraknya lonjong, tebal dan masif
• Hidung lebar dan rongga matanya sangat panjang
• Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat
• Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis
• Volume otak sekitar 1000-1300 cc
• Berbadan tegap
• Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
Dalam aspek non fisik, ciri-ciri manusia jenis homo secara umum adalah :
• Mengkonsumsi makanan – makanan yang bervariasi, seperti tumbuhan dan daging binatang
• diperkirakan hidup di hutan yang terbuka
• mereka dapat membuat peralatan sederhana dari tulang dan batu (semacam kapak genggam dari batu) untuk memancing dan berburu
• hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan
• kemungkinan bahwa mereka merupakan manusia purba pertama yang menggunakan api dan dapat memasak
• hidup secara nomaden mengikuti hewan buruan
• Memiliki bahasa komunikasi antar individu, meski diperkirakan mereka berbicara belum memiliki versi kosa kata yang diperlukan.
0 Response to "HOMO SOLOENSIS"
Post a Comment