Bediuzzaman Said Nursi Inspirasi Pemikiran Gulen

Gagasan – gagasan Fethullah Gulen yang mengandalakan pada pemikiran dan tulisan tentang memaknai Al-quran lebih luas dan menyesuaikan zaman, sering dihubungkan kepada ulama besar yang bernama Bediuzzman Said Nursi yaitu agamawan yang karismatik yang banyak pengikut di Turki. “Said Nursi lahir menjelang fajar terbit pada 1293 H/1876 M. Di sebuah desa bernama Nurs, salah satu perkampungan di wilayah Bitlis, yang terletak di wilayah timur Anatolia” (Syauqi, 2013:763).
Nursi memandang bahwasanya jihat di zaman sekarang atau era modern adalah jihat melalui tulisan / pemikiran, bukan fisik. Karena itu, sewajarnya bila Nursi memiliki banyak karya – karya meskipun Nursi berada dalam penjara. Dalam buku yang ditulis oleh Zulfahmi (2014 : 61) Sang Inspirator Gerakan Damai Masayarakat Sipil di Turki mengatakan “...meski waktu banyak dihabiskan dipenjara, ia masih bisa melakukan jihat dengan menulis. Karya Nursi, Rasail al-Nur...” salah satu karyanya ini membahas dekadensi moral (kemrosotan moral), sikap masyarakat yang pasif terhadap pemerintahan yang berkuasa, dan jauhnya masyarakat dari kata spiritulitas. Pemikiran ini muncul karena Musatafa Kemal Ataturk menjalankan sekularisme di dalam pemerintahannya dan menghapuskan peran agama dalam berbagai bidang. Soeparyo, W (1977 : 139 – 140) berpendapat “Sekularisme telah dijalankan dengan ditandai penghapusan Khalifah pada tahun 1924, menghapus pengadilan syariah menjadi negeri, menghapus campur tangan agama dalam urusan sosial politik”. Hal ini mencerminkan kritikan Nursi yang tertuang dalam Rasail al-Nur yang menginginkan masyarakat lebih kritis bukan hanya menerima begitu saja tanpa menyeleksinya dan tetap memegang iman dalam kehidupan. Nursi membuktikan konsistensinya dengan tidak pernah melawan pemerintah dengan cara fisik atau pedang tetapi dengan pemikiran atau diskusi, karena menurutnya kekerasan tidaklah layak untuk era yang modern saat ini. Karena itu, Nursi dalam konteks ini menyumbang pemikiran Fethullah Gulen akan tetapi pemikiran Nursin dan Gulen tidaklah sama. Nursi menentang penerapan paham sekuler, tetapi Gulen lebih fleksibel dan mengambil jalan tengah atau dalam dunia education social yaitu pendekatan Win – Win Solution. Gulen berpendapat tidak menentang sekulerisme di Turki akan tetapi Turki tidak berhak melarang perkembangan Islam. Selain itu dimungkinkan politik dan tasawuf Gulen banyak terinspirasi dari karya – karya Nursi antara lain : ”Al-Mathnawi an-Nuri, Al-Kalimat, Al-Maktubat, Al-Lama’at, Al-Malahiq, Syirah Zatiah, Shaiqal al-Islam, Isyarat al-I Jaz fi Mazhan al-Ijaz, Al-syi’a’at” (Suhayib, 2013 : 64-65). Pandang politik Gulen yang terinspirasi Nursi salah satunya ialah moderitas Turki yang merupakan perpaduan antar pemikiran Nasionalisme dan Religius.
Bagi seorang Gulen mempelajari pemikiran Nursi adalah hal yang tepat karena Gulen menganggap pemikiran Nursi melihat situasi umat dan meluangkan waktunya dijalan yang benar dengan landasan dari pemikiran ulama Al-ghazali, Jalaludin ar-Rumi, dan Imam Rabani dirasa sangat menarik oleh Gulen. Nursi sangatlah menginspirasi Gulen terlihat bahwasanya Gulen bergabung di kelompok Nurcu atau pengikut Said Nursi dan menganjurkan masyarakat khusunya orang Islam untuk bergabung.

Related Posts:

0 Response to "Bediuzzaman Said Nursi Inspirasi Pemikiran Gulen"

Post a Comment