SOSIOLOGI XI: PERMASALAHAN SOSIAL

“Masalah sosial dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang telah mempengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya bahwa situasi itu bertanggung jawab atas kesulitan mereka. Situasi itu dapat diubah” (Arnold Rose)

Pemandu Materi
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari masalah, baik masalah individu maupun sosial. Langkah awal untuk mengatasi masalah tersebut adalah memahaminya.



Pengertian Masalah Sosial Istilah masalah sosial mengandung dua kata, yakni masalah dan sosial. Kata sosial mengacu pada masyarakat, hubungan sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. Kata masalah mengacu pada kondisi, situasi atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar, dan sulit. 

Dua elemen penting yang terkait dengan definisi masalah sosial :
Pertama, elemen objektif, menyangkut keberadaan suatu kondisi sosial. Kondisi sosial disadari melalui pengalaman hidup kita, media dan pendidikan. Kedua, elemen subjektif, menyangkut keyakinan kita bahwa kondisi sosial tersebut berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi.


Ada empat hal yang perlu diperhatikan terkait dengan definisi masalah sosial :
Pertama, penggunaan istilah masalah sosial menunjukan bahwa ada sesuatu yang salah, oleh karenanya perlu dievaluasi karena kondisi tersebut membahayakan manusia.
Kedua, masalah sosial adalah kondisi sulit yang mempengaruhi tidak hanya satu orang tetapi sejumlah besar masyarakat.
Ketiga, definisi masalah sosial mengandung optimisme untuk dapat dirubah.
Keempat, masalah sosial adalah kondisi yang harus dirubah, dengannya perlu ikhtiar untuk melakukan sesuatu.

Beberapa Teori sosiologi tentang permasalahan social
Teori Fungsionalis
Semua bagian masyarakat mempunyai fungsinya masing-masing dalam masyarakat. Semua bagian masyarakat ini saling bekerja sama membangun tatanan sosial yang stabil. Jika salah satu bagian dari masyarakat tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik, terjadilah ketidakteraturan sosial dalam bentuk masalah sosial.
Teori Konflik
Masalah sosial timbul dari berbagai macam konflik sosial, yaitu konflik kelas, ras atau konflik etnis dan konflik gender. Terdapat dua perspektif teori konflik yaitu teori Marxis dan teori Non-Marxis.  Teori Marxis muncul karena ketidaksetaraan kelas sosial. Teori Non-Marxis seperti Ralf Dahrendorf, menaruh perhatian pada konflik yang timbul karena kelompok-kelompok mempunyai kepentingan dan nilai yang berbeda.



Teori Interkasi Simbolis
Ada dua teori interaksi simbolis yang berbeda pandangan tentang masalah sosial. Pertama teori pelabelan (labeling theory). Kedua teori konstruksionisme sosial atau Edwin Suterland mengistilahkan sebagai asosiasi diferensial.


Kemiskinan sebagai Masalah Sosial
Secara sosiologis masalah kemiskinan timbul sebagai akibat adanya lembaga kemasyarakatan dibidang ekonomi yang tidak berfungsi dengan baik
Kemiskinan adalah kondisi standar hidup yang sangat rendah. Bahkan, kebutuhan dasarpun tidak dapat dipenuhi. Kemiskinan semacam ini disebut kemiskinan absolut. Kemiskinan absolut berbeda dengan kemiskinan relatif. Kemiskinan relatif mengacu pada kurangnya sumberdaya material dan ekonomi dibanding dengan beberapa penduduk lainnya.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor pribadi, faktor geografis, faktor ekonomi dan faktor sosial.

Kriminalitas sebagai Masalah Sosial
Kriminalitas adalah satu bentuk penyimpangan, khususnya, perilaku yang melanggar hukum pidana tertentu.
Terdapat dua penjelasan teoritis tentang sebab timbulnya kriminalitas.
Pertama, teori asosiasi diferensial dari Edwin H. Sutherland.
Kedua, teori ketegangan (strain theory) dari Robert Merton.

Ketidakadilan sebagai Masalah Sosial
Ketidakadilan pada umumnya menyakut masalah pembagian sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak proporsional. Ada beberapa bentuk ketidakadilan yakni, stereotip, marginalisasi, subordinasi, dominasi.

Related Posts:

0 Response to "SOSIOLOGI XI: PERMASALAHAN SOSIAL"

Post a Comment